Kamu senang membaca novel? Bahkan tertarik untuk menjadi salah satu novelis berbakat di negeri ini? Namun, masih kebingungan dengan cara membuat novel. Jika iya, maka tidak ada salahnya jika meluangkan waktu sejenak untuk membaca artikel ini.
Pengertian Novel dan Cara Membuat Novel
Novel merupakan salah satu jenis karya fiksi. Biasanya penulisan novel bersifat naratif. Sedangkan asal mula kata novel sendiri diambil dari bahasa Italia yaitu novelia. Artinya adalah rangkaian cerita.
Novel berbeda dengan cerpen, walaupun keduanya adalah karya fiksi. Novel memiliki sifat yang lebih panjang daripada cerpen yang biasanya memiliki kisah yang pendek dan hanya menitikberatkan pokok persoalan pada satu titik.
Dalam novel, pembahasan tentang tokoh-tokoh yang berperan di dalamnya sangatlah luas. Bahkan ada novel yang menuliskan penokohan karakternya sejak ia belum lahir. Sebab itulah penulisan novel mungkin sedikit lebih berat dibandingkan cerpen. Beberapa penulis bahkan agak kesulitan untuk mengeksekusi ending dari novel.
Beberapa jenis novel misalnya, novel remaja, novel roman, novel Islami, dan novel inspiratif. Setiap genre novel biasanya akan menemukan pembacanya tersendiri. Sebab, masing-masing genre memiliki keunikan yang berbeda antara satu dengan lainnya.
Novel akan semakin menarik manakala penulis pandai membeberkan keanehan para tokoh, juga bagaimana alur yang dapat demikian kuat berjalan. Sayangnya, banyak penulis yang keteteran saat mencoba merampungkan sebuah novel. Kadangkala malah cerita melebar kemana-mana. Sebab itu, salah satu cara membuat novel adalah dengan memulainya dari outline.
Pentingnya Outline dalam Penulisan Novel
Apa sebenarnya outline itu? Mungkin, hal ini yang pertama kamu tanyakan. Kebanyakan, penulis pemula memang menulis novel hanya jika mood datang. Setelah mood itu pergi, hilanglah gairah untuk menulis. Akibatnya, naskah novel akan terbengkalai.
Outline merupakan garis besar cerita dalam novel yang akan kita tulis. Outline akan menuntun kita saat menulis novel. Outline juga akan membuat penulisan novel lebih mudah, sebab penulis tidak perlu kehilangan arah saat menulis.
Biasanya, outline ditulis per-bab. Sehingga, akan memudahkan penulisan. Sehingga, kita bisa tahu bab ini menceritakan apa dan bagaimana, demikian seterusnya.
Menumbuhkan Sifat Kreatif dalam Menulis Novel
Menulis novel memerlukan kreatifitas. Jika novel tidak kreatif dan terkesan tidak ada hal baru, maka bisa dipastikan novel tersebut tidak cukup laku di pasaran. Sebab itu, seorang penulis novel harus pula menyertakan cara menulis novel dengan kreatifitas yang senantiasa diasah.
Salah satu cara untuk menumbuhkan kreatifitas adalah dengan membaca. Mustahil seorang penulis bisa berkarya dengan baik jika tidak kreatif. Membaca akan menambah wawasan, perbendaharaan kosakata, memahami alur, dan merangsang daya peka penulis.
Selain itu, sebelum menulis novel, alangkah baiknya jika penulis memiliki ragam rujukan yang diperlukan. Misalnya, menulis tentang remaja. Maka, setidaknya penulis memiliki pengetahuan yang cukup mengenai dunia remaja dan juga seluk beluknya.
Ini bisa didapatkan dengan banyak membaca novel-novel remaja, ataupun bisa juga dengan melakukan survei kecil-kecilan di kalangan remaja. Kamu juga bisa mengamati tingkah laku remaja di sekitar lingkungan kita.
Menulis Novel Sesuai Target
Cara menulis novel yang revolusionir adalah dengan menulis novel sesuai deadline yang disepakati. Mengapa? Kebanyakan hal ini memang sulit dilakukan penulis, namun banyak juga penulis yang mampu memenuhi goal-nya. Bagaimana caranya?
1. Menetapkan Target
Jika diibaratkan, menulis novel seperti lomba lari, maka menulis novel tanpa adanya target seperti halnya lari tanpa ada garis finis. Kamu akan merasa lelah dan tidak tahu harus ke arah mana. Bisa juga rasa malas akan malah menyerang, sehingga naskah novel pun menjadi terbengkalai. Pernahkah kamu merasakan hal ini?
Lalu, bagaimana cara menetapkan target?
Kamu harus melihat garis finis. Selanjutnya, himpunlah semua tenagamu, dan berpaculah dengan waktu. Mari kita lihat ilustrasi berikut ini.
- Tentukan berapa halaman dari calon novel yang sedang Anda buat. Contohnya, Anda menginginkan 250 halaman.
- Menentukan batas waktu penulisan. Misalnya, Anda ingin menyelesaikan novel tersebut selama 6 bulan.
- Merincikan target dengan jangka pendek. Selanjutnya, buatlah hitung-hitungan mengenai penulisan novel. Apabila jumlah halaman adalah 250, maka diperlukan 42 halaman dalam satu bulan. Sehingga, dalam satu minggu, Anda harus menyelesaikan 10,25 halaman. Selanjutnya, dalam satu hari Anda perlu menulis 1,5 halaman.
2. Konsisten
Ya. Kamu perlu konsisten. Menulis novel sesuai dengan deadline yang disepakati memang sebuah hal yang cukup berat. Mengingat, cara menulis novel memang berbeda dari penulisan karya fiksi lainnya.
Novel memerlukan studi pustaka yang lebih mendalam, juga survei yang cukup menyita waktu. Jadi, konsistensi dalam penulisan novel sangat diperlukan. Konsisten dalam bahasan syariat Islam dikenal dengan sebagai istiqamah.
Penulis haruslah memiliki kekuatan berupa konsistensi diri. Jangan gampang menyerah, sebab kita tidak tahu kapan bisa merasakan manisnya berkarya. Usahakan untuk menulis setiap hari. Jangan ditunda dengan menunggu mood terbaik. Mood seringkali menjadi penghalang dalam meraih konsistensi diri. Sebab itu, kokohkanlah diri dengan mematuhi target yang telah ditentukan.
Bayangkan saja, jika kamu telah berjanji pada seseorang kemudian kamu malah tidak menepatinya. Sakit hati bukan? Demikian halnya dengan janji pada diri sendiri, tentu saja akan lebih menyakitkan hati.
3. Tidak Bersikap Perfeksionis
Boleh saja mengidamkan naskah yang sempurna. Namun, jika ini dilakukan sepanjang penulisan novel, jadilah novelmu akan semakin lama pengerjaannya. Tetapkanlah pengerjaannya dengan rutin dan teratur, sehingga kamu tidak perlu membayangkan harus lembur karena ada deadline.
4. Bersikap Yakin
Yakinlah pada dirimu, bahwa kamu bisa menguasai cara membuat novel dengan baik. Keyakinan akan meluruhkan keraguan sekaligus membuat seseorang lebih kuat dari sebelumnya. Jadi, yakinkan dirimu dengan keadaan terbaik. Bayangkan bahwa saat kamu menulis, novelmu akan terbit dan banyak disukai pembaca.
Yakinlah dengan kemampuan yang kamu miliki! Keyakinan akan mampu membuat nasi menjadi racun, atau air comberan menjadi obat. Inilah hebatnya keyakinan.
Menulis dengan Jiwa
Setiap kali menulis, jangan bersikap setengah-setengah. Menulis akan melahirkan karya yang bisa membuat seseorang merasa lebih cerah dari sebelumnya. Menulis akan membuat dunia lebih damai. Jadi, jika kamu sedang menulis novel, bayangkan kekuatan yang akan tercipta dengan aktivitas itu.
Masuklah dalam setiap karakter tokohmu dengan sempurna. Rasakan apa yang mereka rasakan dengan sepenuhnya. Misalnya, saat kamu menulis mengenai anak SMA yang sedang jatuh cinta, maka bayangkan bagaimana kamu sedang jatuh cinta. Beri karakter setiap dialog tokohnya dengan unik. Jangan menyamakan semua karakter dengan perkataan yang sama.
Apabila kamu mengalami kesulitan saat menghidupkan tokohmu, coba saja dengan membaca dialog mereka sedikit lebih keras dari sebelumnya. Rasakan apa yang terjadi. Ingat, setiap tokoh dalam novel adalah berbeda satu dengan lainnya. Semakin unik karakter tersebut, maka pembaca akan dengan mudah mengingatnya.
Terus Berlatih Bersama Penulis Lain
Semakin tinggi jam terbang menulismu, maka semakin mudah kamu menulis. Menulislah setiap hari. Selesaikan novel sesuai target, dan jangan lupa untuk belajar kepada para ahli. Kamu bisa berteman dengan penulis lainnya. Hal ini akan membuatmu bersemangat dalam menulis. Komunitas penulis akan membuatmu menjadi lebih bersemangat dalam melakukan banyak hal. Komunitas penulis juga akan membantumu menembus penerbit.
Demikianlah cara membuat novel bagi pemula. Semakin cepat kamu memulainya, maka semakin dekat kamu dengan kesuksesan. Selamat menulis!
