Generasi Overthinking: Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati

Mudahnya akses informasi di internet yang kebanyakan informasinya belum tentu benar, pergaulan yang semakin bebas, ketergantungan pada teknologi, ....

Seorang warganet twitter mencuit sebuah cuitan “Ya ampun anak jaman sekarang, overthinking aja sampe enggak sekolah, bisa dibilang generasi lemah banget sih.”

Generasi Overthinking

Eits, sebagai generasi yang lahir, tumbuh, dan berkembang di zaman yang serba maju, membuat generasi milenial atau sering disapa Gen Z, punya banyak tantangan untuk bisa bertahan dan berkembang di zaman ini, lho.

Mudahnya akses informasi di internet yang kebanyakan informasinya belum tentu benar, pergaulan yang semakin bebas, ketergantungan pada teknologi, meningkatnya sikap konsumtif dan pola perilaku buruk lain yang sebabnya, karena perkembangan zaman secara cepat membuat Gen Z mau tidak mau harus punya berbagai bekal mindset.

Seperti pandai menyaring informasi, tangguh membatasi diri, dan mampu bersikap kritis agar tidak mudah terpengaruh.

Secara teori hal tersebut tentu terasa mudah, namun jangan salah, dalam prakteknya Gen Z masih sering kesulitan dan dihantui rasa overthinking. Rasa-rasanya tuh overthinking jadi rutinitas yang tidak bisa mereka tinggalkan semudah membalikan telapak tangan.

Nah, overthinking yang terlalu dalam dan berlarut-larut akan membawa berbagai pengaruh buruk lain seperti gangguan mental yang serius.

Oleh karena itu, di zaman ini, kesehatan mental sudah mulai mendapat perhatian. Salah satu sebabnya adalah karena terus meningkatnya angka gangguan mental di Indonesia yang banyak faktornya juga dipengaruhi oleh perkembangan zaman itu sendiri.

Kebiasaan-kebiasaan buruk Gen Z yang dapat menyebabkan overthinking bagi pelakunya seperti mudahnya meninggalkan komentar jahat di laman-laman media sosial, menebarkan berita bohong, body shaming, dan berbagai kebiasaan buruk lain yang mungkin oleh sebagian mereka dianggap remeh dan sering diabaikan padahal dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental orang lain.

Karena mencegah lebih baik daripada mengobati, maka kalian para pembaca yang merasa tertampar perlu tau tips jitu lekas sembuh dari overthinking. Yuk simak penjelasannya!

  1. Kelola pikiran dengan bijak;
  2. Pahami bahwa ada hal yang dalam kendali kita dan di luar kendali kita;
  3. Ketahui bahwa apa yang kita pikirkan belum tentu akan terjadi;

Dengan menerapkan tips di atas secara rutin, semoga teman-teman Gen Z terhindar dari lelahnya overthinking! Yuk manfaatkan waktumu dengan bijak, daripada overthinking lebih baik lakukan hal lain yang jauh lebih bermanfaat. Semoga harimu menyenangkan!

Biodata Penulis:

Sabrina Mubarokah. Gadis kecil yang lahir dan tumbuh di kota pesisir laut selatan, Kebumen. Ia senang menulis banyak hal di catatan HP.

© Sepenuhnya. All rights reserved.