Sesaji
Tercapak kelopak di ambang rongga
Bapa, bapa, kau dengar, bapa?
Masih bibir menjepit jerit pahit
Nasib butir bintang, bertubrukan di langit
Kau dengarkah kerlapnya
pada lintang di mata bunda
Sesawah padi menolak menjadi nasi
Pilih menjelma sepanen pijar kunang-kunang
Meski hanya sehasta mengambang bumi kelam
Lalu gugur menjadi subang
pada telinga kenangan sesaji
