Tentang Makna yang Kucatat
Aku pernah berada di luar sejarah
ketika hidupku tak dimaknai sejenis tanaman merambat
ke arah mentari sesekali berbunga dan senang bersamamu,
di taman ini aku mampu mekar sederhana
tapi bagiku seindah nirwana sebagaimana waktu membuat kita mengenyam lupa,
tapi juga mendekatkan antara kelahiran dan kematian
dalam pada itu, tak bisa kutolak,
bahwa engkaulah yang menandai kehidupanku
Juli, 2010
Sumber: Suara Karya (Oktober, 2010)
Analisis Puisi:
Puisi "Tentang Makna yang Kucatat" karya Susy Ayu adalah karya yang menggambarkan perjalanan hidup dan pencarian makna. Dengan mengeksplorasi tema-tema seperti waktu, lupa, kehidupan, kelahiran, dan kematian, puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang esensi keberadaan manusia.
Luar Sejarah dan Tanaman Merambat: Pembukaan puisi dengan mencatat bahwa penyair "pernah berada di luar sejarah" menciptakan suasana misterius. Tanaman merambat, yang hidup di arah matahari dan mekar bersama mentari, mungkin mencerminkan hubungan dengan keberadaan dan makna hidup yang mengikuti arus waktu.
Taman sebagai Metafora Hidup: Puisi menggambarkan hidup sebagai taman di mana penyair dapat mekar dengan sederhana seperti tanaman merambat. Metafora ini menyoroti keindahan dalam kesederhanaan dan kemampuan untuk menemukan makna dalam perjalanan hidup.
Nirwana Sebagai Keindahan: Penyair merasa bahwa kehidupan di taman ini adalah "seindah nirwana," menyoroti bahwa keindahan dan kebahagiaan bisa ditemukan dalam momen-momen sederhana dan kecil.
Peran Waktu dalam Lupa dan Dekatnya Kelahiran dan Kematian: Puisi mencerminkan peran waktu yang memainkan peran dalam melupakan dan mendekatkan kelahiran dan kematian. Hal ini menyoroti dinamika antara perjalanan hidup yang penuh makna dan akhir kehidupan.
Engkaulah yang Menandai Kehidupanku: Puisi ditutup dengan pernyataan bahwa "engkaulah yang menandai kehidupanku." Ungkapan ini bisa mengacu pada cinta, hubungan, atau pengalaman yang memberikan makna dan membebaskan penyair dari kehampaan.
Puisi "Tentang Makna yang Kucatat" merupakan sebuah refleksi mendalam tentang kehidupan dan makna. Susy Ayu menggunakan bahasa yang indah dan simbolisme alam untuk menyampaikan pesan tentang keindahan dalam kesederhanaan, pentingnya waktu dalam membentuk makna hidup, dan peran relasi manusiawi dalam memberikan signifikansi. Keseluruhan, puisi ini mengundang pembaca untuk merenung tentang nilai-nilai hidup dan arti sejati dari keberadaan manusia.
Karya: Susy Ayu
Biodata Susy Ayu:
- Susy Ayu lahir pada tanggal 14 Juni 1972 di Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia.
