Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Di Bayang Mata Pak Dirman (Karya Kirdjomuljo)

Puisi "Di Bayang Mata Pak Dirman" mengajak pembaca untuk merenungkan arti kesetiaan, perjuangan, dan arah hidup dalam konteks warisan dan pengaruh ...
Di Bayang Mata Pak Dirman

Saat kutatap adamu di masa silam
Kulihat adamu di masa datang dan lebih menyala
Meyakinkan generasiku
Harus menyelesaikan yang telah dimulai
Kutemukan di bayangan matamu
Jiwa yang bangkit dan mesti kusetiai
Kutemukan dibayang matamu
Jiwa yang tenggelam karena harus tenggelam
Kuperingatkan kepadamu perjalanan yang panjang
Saat kebangsaanku merayap mencari dirinya
Menggenggam hutang dan piutang sejarah
Untuk satu hal yang berhak dicintai
Kini aku hanya bisa menundukkan kepala
Tidak tahu janji apa hendak diucapkan
Tidak tahu jalan mana menuju ke sampingmu
Tetapi aku merasa akan sampai di bayangmu

Sumber: Tugu (1987)

Analisis Puisi:

Puisi "Di Bayang Mata Pak Dirman" karya Kirdjomuljo adalah sebuah refleksi mendalam tentang perjuangan, kesetiaan, dan tantangan dalam menghadapi masa lalu serta masa depan. Penyair menggunakan bahasa yang kuat dan gambaran yang dalam untuk menyampaikan pesan-pesan penting.

Penghormatan terhadap Masa Lalu: Penyair memulai puisi dengan mengenang masa lalu, melihat "adamu di masa silam." Hal ini mencerminkan penghormatan dan pemahaman akan sejarah serta warisan yang membentuk identitas dan nilai-nilai generasi.

Tantangan dan Tantangan Masa Depan: Puisi ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh generasi sekarang dalam mewujudkan visi dan misi yang dimulai oleh pendahulu mereka. Ada panggilan untuk "menyelesaikan yang telah dimulai," menunjukkan tanggung jawab yang diwariskan dari masa lalu dan dihadapi oleh masa depan.

Konflik Batin dan Kesetiaan: Ada konflik batin yang tergambar dalam puisi ini, antara kebutuhan untuk setia pada warisan dan tanggung jawab masa lalu dengan kesulitan menemukan arah di masa depan yang tidak pasti.

Bayangan dan Identitas: Konsep "bayang mata Pak Dirman" menciptakan gambaran akan seorang figur yang menginspirasi, mewakili sejarah dan arah yang harus diikuti. Bayangan ini menjadi titik fokus yang mengarahkan langkah dan memberikan ketenangan dalam kegelapan yang tak terduga.

Kebingungan dan Kesadaran akan Perjalanan: Penyair menggambarkan kebingungan dan kebingungan yang mungkin dirasakan dalam menghadapi tantangan yang kompleks. Namun, ada juga kesadaran yang kuat akan pentingnya perjalanan dan komitmen untuk sampai ke tujuan, meskipun jalan mungkin tidak jelas.

Penghargaan terhadap Warisan dan Perjuangan: Puisi ini mencerminkan penghargaan yang dalam terhadap warisan, perjuangan, dan nilai-nilai yang diperoleh dari masa lalu. Ada rasa hormat yang tulus terhadap usaha dan pengorbanan yang dilakukan oleh generasi sebelumnya.

Puisi "Di Bayang Mata Pak Dirman" adalah penggambaran yang kuat tentang perjalanan dan pertarungan batin dalam menjaga warisan, memahami masa lalu, dan menghadapi masa depan yang penuh tantangan. Dengan bahasa yang kuat dan gambaran yang dalam, penyair mengajak pembaca untuk merenungkan arti kesetiaan, perjuangan, dan arah hidup dalam konteks warisan dan pengaruh masa lalu.

Kirdjomuljo
Puisi: Di Bayang Mata Pak Dirman
Karya: Kirdjomuljo
Biodata Kirdjomuljo:
  • Edjaan Tempo Doeloe: Kirdjomuljo
  • Ejaan yang Disempurnakan: Kirjomulyo
  • Kirdjomuljo lahir pada tanggal 1 Januari 1930 di Yogyakarta.
  • Kirdjomuljo meninggal dunia pada tanggal 19 Januari 2000 di Yogyakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.