Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Temu (Karya Taufik Ikram Jamil)

Puisi "Temu" karya Taufik Ikram Jamil menggambarkan perjalanan pencarian dan pertemuan dalam dimensi kata-kata dan eksistensi.
Temu

aku mencarimu lewat sajak
tak mungkin kau bersembunyi dalam kata-kata

aku mengejarmu lewat bunyi
tak mungkin kau lari ke dalam sajak

aku menguasaimu dalam sepi
tak mungkin kau meronta dalam bunyi

aku mengasihimu dalam kesenyapan
tak mungkin kau membenci dalam sepi

aku memilikimu dalam aina
tak mungkin kau membuang dalam kesenyapan

aku mencumbuimu dalam ketiadaan
tak mungkin kau cacat dalam aina

aku meniadakanmu dalam ada
tak mungkin kau menyembul dalam ketiadaan

aku membangunkanmu dalam simbol
tak mungkin kau rubuh dalam ada

aku merangkaimu dalam huruf-huruf
tak mungkin kau berai dalam simbol

aku meletakkanmu dalam benda
tak mungkin kau jatuh dalam huruf-huruf

aku memaknaimu dalam kata-kata
tak mungkin kau rancu dalam benda

aku mencarimu dalam sajak
tak mungkin kau bersembunyi dalam kata-kata

Sumber: Tersebab Aku Melayu (Buku Sajak Penggal Kedua, 2010)

Analisis Puisi:

Puisi "Temu" karya Taufik Ikram Jamil menggambarkan perjalanan pencarian dan pertemuan dalam dimensi kata-kata dan eksistensi.

Pencarian yang Tak Terelakkan: Puisi ini dimulai dengan pernyataan bahwa penyair mencari seseorang atau sesuatu yang penting baginya. Pencarian ini tidak dapat dihindari, karena keberadaan objek yang dicari merupakan bagian tak terpisahkan dari dirinya.

Eksplorasi Dimensi Kata: Penyair menggambarkan bagaimana dia mencari dan mengejar objeknya melalui kata-kata, bunyi, dan keheningan. Ini mencerminkan upaya yang dilakukan untuk menemukan makna dan pemahaman yang lebih dalam melalui bahasa dan ekspresi.

Dialektika Antara Realitas dan Abstraksi: Puisi ini mengeksplorasi hubungan antara realitas konkret dan abstrak. Penyair menggunakan konsep seperti sepi, kesenyapan, aina (cermin), ketiadaan, dan simbol untuk merumuskan hubungan yang kompleks antara dirinya dan objek yang dicari.

Keterkaitan Antara Objek dan Eksistensi: Dalam setiap dimensi yang disajikan, terdapat keterkaitan yang kuat antara penyair dan objek yang dicarinya. Meskipun objek itu mungkin sulit dijangkau atau dimengerti, keberadaannya mempengaruhi dan membentuk pemahaman penyair tentang dirinya sendiri dan dunia di sekitarnya.

Penutup yang Mengulang Tema Pencarian: Puisi ini ditutup dengan pernyataan yang memperkuat tema utama pencarian. Penyair kembali menegaskan tekadnya untuk terus mencari, meskipun objek yang dicari mungkin sulit untuk ditemukan dalam kata-kata.

Melalui struktur yang repetitif dan penggunaan konsep yang kuat, Taufik Ikram Jamil mengeksplorasi perjalanan spiritual dan pencarian akan makna yang mendalam dalam puisi "Temu". Puisi ini memperkuat gagasan tentang keberadaan, eksistensi, dan hubungan antara individu dan dunia di sekitarnya.

Taufik Ikram Jamil
Puisi: Temu
Karya: Taufik Ikram Jamil

Biodata Taufik Ikram Jamil:
  • Taufik Ikram Jamil lahir pada tanggal 19 September 1963 di Bengkalis, Riau, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.