Pengaruh Media Sosial Terhadap Mental Anak

Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat memicu hilangnya rasa percaya diri pada anak. Media sosial merupakan wadah untuk membagikan berbagai ...

Media sosial adalah sebuah platform digital yang memungkinkan penggunanya untuk saling berinteraksi, berkomunikasi, membagikan informasi berupa tulisan, foto, atau video secara daring, dan memungkinkan untuk saling berinteraksi tanpa adanya batasan ruang dan waktu. Media sosial juga memberikan fasilitas untuk melakukan aktivitas sosial bagi setiap penggunanya. Dengan adanya media sosial, proses penyebaran informasi dapat dilakukan kapanpun dan di manapun.

Berbagai kemudahan bisa kita dapatkan dengan memanfaatkan media sosial, sehingga rasanya media sosial tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Siapa pun dapat mengakses media sosial dengan mudah, termasuk anak dan remaja, bahkan hingga lanjut usia. Tak ada batasan usia, siapapun dapat bermain media sosial ponsel ataupun perangkat lain seperti komputer atau laptop.

Meskipun begitu, pengguna media sosial didominasi oleh anak muda atau remaja, di mana mereka dapat saling berinteraksi satu sama lain serta mendapatkan hiburan dari pengunaan media sosial. Beberapa manfaat juga dapat diperoleh dari penggunaan media sosial pada anak muda atau remaja di antaranya adalah:

  1. Meningkatkan kreativitas.
  2. Memperluas wawasan.
  3. Membantu membangun relasi dan lingkaran pertemanan.
  4. Mempermudah komunikasi dengan orang lain.
  5. Membantu membangun identitas diri dan sebagai sarana mengekspresikan diri.
  6. Memberikan kemudahan dalam mengakses informasi dan sumber daya pendidikan.
  7. Meningkatkan kesadaran sosial dan partisipasi dalam gerakan sosial.

Banyak hal yang dapat kita lakukan menggunakan media sosial. Namun, kecenderungan terhadap penggunaan sosial media setiap harinya, tentu saja menimbulkan dampak bagi kesehatan, terutama kesehatan mental. Jika tidak bijak dalam menggunakannya, media sosial justru akan memberikan efek negatif bagi kesehatan mental, khususnya pada anak muda atau remaja.

Pengaruh Media Sosial Terhadap Mental Anak

Dilansir dari yankes.kemkes.go.id dan alodokter.com, berikut adalah beberapa pengaruh yang dapat ditimbulkan dari penggunaan media sosial pada anak:

1. Mengganggu Kualitas Tidur

Kesehatan tubuh baik secara fisik atau mental sangat berkaitan dengan kualitas tidur anak. Tidur yang cukup dan berkualitas nyatanya mampu meningkatkan kesehatan tubuh. Namun, seringkali penggunaan media sosial yang berlebihan mengganggu kualitas tidur anak. Apalagi jika hal itu dilakukan ketika menjelang tidur.

Dengan mengakses media sosial menjelang tidur, otak akan merasa segar akibat cahaya layar gadget yang mirip seperti sifat alami matahari dan memberi sinyal pada tubuh bahwa keadaan masih pagi.

2. Memicu Hilangnya Rasa Percaya Diri

Penggunaan media sosial yang berlebihan juga dapat memicu hilangnya rasa percaya diri pada anak. Media sosial merupakan wadah untuk membagikan berbagai informasi, tidak jarang beberapa informasi dapat mengganggu kesehatan mental anak sebab dijadikan ajang untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Hal itu mengakibatkan anak akan merasa tidak puas dengan diri sendiri, munculnya keraguan dalam diri, hingga menimbulkan rasa tidak berharga dan iri hati. Perasaan-perasaan inilah yang pada akhirnya akan mengganggu kesehatan mental anak.

3. Menimbulkan Kecanduan

Media sosial, jika digunakan dengan tepat akan memberikan manfaat yang baik. Namun, jika berlebihan dapat menyebabkan kecanduan. Hal ini karena produksi hormon dopamine yang memicu rasa senang dan nyaman di otak anak meningkat.

Lalu, ketika kadar dopamine meningkat, otak akan mengenalinya sebagai aktivitas bermanfaat yang harus dilakukan kembali. Namun, efek dopamine yang meningkat setelah menggunakan media sosial itu hanyalah sementara.

Jadi, ketika rasa nyaman dan senang dalam tubuh mulai hilang, otak akan menggerakkan untuk kembali menggunakan media sosial.

4. Menimbulkan Phubbing

Ketika sudah timbul rasa kecanduan dan ingin terus membuka media sosial, maka anak tidak akan meninggalkan ponselnya atau perangkat lainnya yang digunakan untuk bermain media sosial. Hal itu menyebabkan anak menjadi acuh, dan tidak mempedulikan orang sekitar. Abai atau acuh pada orang sekitar itulah yang dinamakan sebagai tindakan phubbing.

5. Memicu Terjadinya Cyberbullying

Media sosial memang dapat membantu anak untuk menyebarkan berbagai informasi, namun sayangnya tidak ada yang bisa menjamin bahwa informasi yang diterima tersebut baik. Bahkan dalam beberapa kasus, media sosial justru menjadi wadah untuk menyebarkan kata-kata kasar yang dapat melukai anak secara emosional.

6. Menyebabkan Depresi dan Kecemasan

Terlalu sering menggunakan media sosial juga dapat menimbulkan berbagai emosi negatif hingga menyebabkan kecemasan, depresi, atau bahkan memperburuk gejalanya. Hal ini terjadi ketika anak merasakan tekanan tinggi untuk selalu membagikan hal-hal yang bagus dalam media sosial. Berbagai tekanan inilah yang mengakibatkan munculnya rasa khawatir berlebihan dan menjadi awal dari gangguan kecemasan dan depresi pada anak.

Media sosial merupakan sebuah wadah untuk mengekspresikan diri, khususnya bagi anak hingga usia remaja. Namun, jika tidak digunakan dengan bijak justru akan memberikan dampak yang tidak baik untuk kesehatan mental anak. Dikutip dari alodokter.com, dijabarkan beberapa tips yang dapat mencegah terjadinya pengaruh media sosial pada anak, terutama untuk kesehatan mental.

  1. Memberi batasan waktu dan mengurangi penggunaan media sosial, seperti tidak bermain media sosial saat sebelum dan bangun tidur.
  2. Menyalakan fitur pengatur waktu pada ponsel yang dapat melacak berapa lama waktu yang telah dihabiskan untuk bermain media sosial.
  3. Mematikan notifikasi media sosial untuk sementara waktu agar tidak terbiasa mengeceknya setiap saat.
  4. Melakukan detoks media sosial dengan cara menghapus aplikasi media sosial di ponsel.
  5. Meluangkan sebagian besar waktu untuk melakukan kegiatan lain untuk terlepas dari ponsel, seperti membaca buku, berlibur, berolahraga, atau melakukan hal-hal baru.

Media sosial akan memberikan dampak yang baik selama kita menggunakannya dengan baik pula. Namun, ketika kita menyadari bahwa media sosial telah mengambil alih sebagian besar kegiatan kita, saat itu adalah waktu yang tepat untuk kita menguranginya dengan menerapkan beberapa tips agar tidak mengalami ketergantungan dengan media sosial.

Kartini Indah Lestari

Biodata Penulis:

Kartini Indah Lestari lahir di Pekalongan pada tanggal 21 April 2004.

© Sepenuhnya. All rights reserved.