Puisi: Kalam (Karya Helvy Tiana Rosa)

Puisi "Kalam" karya Helvy Tiana Rosa mengeksplorasi peran dan pengaruh kalam (kata-kata) dalam kehidupan manusia, serta keagungan kalam Allah ...
Kalam

Kalam manusia kalam kita
sering sekali cuma debu di piranti waktu
terkadang hanya jadi sajak kurus
yang mengendap di kantong pilu
atau menjelma merpati
terbang telusuri angkasa
hinggap di pokok-pokok

Kalam kita
sekali waktu jadi buah pikir
dan bermilyar tulisan
dengan satu masa pretensi
berjalan, kembara pada satu kala
satu peradaban
kemudian samar, pupus
jadi bunyi senyap
atau abadi
dalam lukisan semu gagap

Kalam mulia,kalam Allah
kalam langit dan bumi
diturunkan dari gemilang arsy, lauhul mahfuz
keabadian yang mengatur segala
bunga kata yang tak pernah berubah
dengannya pelangi berwarna
dan matari jadi panas
dengannya air mengalir
dan manusia bernapas

tapi dengannya pula tanah kita
bisa retak meratap
gunung-gunung berhamburan
dan manusia menjelma anai-anai

dengannya akan terjaga
ruh-ruh yang beriman
di tiap lekuk liku kehidupan

Kalamullah
sesuci-suci kalam
petunjuk cinta terpatri
di sabil hamba terpilih

Depok, 1992

Analisis Puisi:

Puisi "Kalam" karya Helvy Tiana Rosa adalah sebuah pengamatan mendalam tentang kekuatan kata-kata, baik dalam konteks manusia maupun dalam konteks keagungan penciptaan. Dalam puisi ini, penulis mengeksplorasi peran dan pengaruh kalam (kata-kata) dalam kehidupan manusia, serta keagungan kalam Allah sebagai sumber kebijaksanaan dan petunjuk.

Manusia dan Kalam: Puisi ini menggambarkan bahwa kalam manusia seringkali hanya menjadi "debu di piranti waktu" atau "sajak kurus yang mengendap di kantong pilu". Hal ini mencerminkan bagaimana kata-kata seringkali hanya menjadi bagian kecil dari sejarah dan kehidupan manusia, terkadang tak terdengar dan terlihat, atau hanya menjadi cerita yang terlupakan.

Kekuatan dan Kerentanan Kalam Manusia: Meskipun demikian, kalam manusia juga memiliki potensi besar untuk menjadi "buah pikir" dan "bermilyar tulisan". Namun, kebesaran tersebut seringkali disertai dengan masa pretensi yang sementara dan kadang-kadang lenyap menjadi "bunyi senyap" atau "lukisan semu gagap". Ini menyoroti kekuatan dan juga kerentanan dari kata-kata manusia.

Kalam Allah: Puisi ini juga menyoroti keagungan kalam Allah, yang diturunkan dari "gemilang arsy, lauhul mahfuz". Kalam Allah dianggap sebagai kalam yang murni, suci, dan abadi. Dengan kalam Allah, segala hal tercipta dan teratur, dan petunjuk cinta terpatri di jalur-jalur hidup manusia.

Kalam sebagai Sumber Kehidupan: Penulis menekankan bahwa dengan kalam Allah, kehidupan dapat terjaga dan ruh-ruh yang beriman dapat menemukan petunjuk di setiap lekuk kehidupan. Kalam Allah dianggap sebagai sumber kebijaksanaan dan cinta yang mengatur segala sesuatu, mulai dari warna pelangi hingga napas manusia.

Kalam sebagai Pengaruh Terhadap Alam: Puisi ini juga mencerminkan bahwa dengan kalam Allah, alam semesta dapat diatur dan dijalankan. Namun, penulis juga menyoroti bahwa dengan kalam Allah, tanah juga dapat "retak meratap" dan "gunung-gunung berhamburan", menunjukkan kekuatan dan pengaruh yang besar dari kalam Allah terhadap alam semesta.

Dengan demikian, puisi "Kalam" karya Helvy Tiana Rosa adalah sebuah refleksi mendalam tentang kekuatan dan pengaruh kalam, baik kalam manusia maupun kalam Allah, dalam kehidupan manusia dan alam semesta. Puisi ini menekankan pentingnya memahami peran kata-kata dalam membentuk sejarah, kehidupan, dan hubungan spiritual dengan Sang Pencipta.

Helvy Tiana Rosa
Puisi: Kalam
Karya: Helvy Tiana Rosa

Biodata Helvy Tiana Rosa:
  • Dr. Helvy Tiana Rosa, S.S., M.Hum. lahir pada tanggal 2 April 1970 di Medan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.