Puisi: Razan (Karya Helvy Tiana Rosa)

Puisi "Razan" karya Helvy Tiana Rosa mengeksplorasi tema kemanusiaan dan penderitaan, khususnya terkait dengan konflik di Palestina.
Razan

Razan
bagaimana aku memulai kisahmu

Detak rindu yang tumbuh
dari bukit-bukit matamu
menyeruak jauh menembus dinding pulazi,
melewati perbatasan Gaza, Palestina

Razan
kilau keberanian dan ketulusan
dua puluh satu tahun di jubah putihmu
telah memperpanjang napas cinta
dunia yang kian sekarat.
Adakah yang pernah kau lakukan
selama hidupmu,
selain menolong sesama?

Tapi peluru para sniper zionis
tak pernah kenal wajah kemanusiaan
atau kebaikan.
Bengis  mereka bidik
bukan hanya jantung
para pejuang tanah airmu,
namun tanpa malu mereka bantai
para bocah, jurnalis,
atau relawan medis sepertimu

Razan
apa yang harus kuucapkan tentangmu?
Aku merasakanmu

Ketika kau terkapar hari itu di Khan Younes,
aku menangis sesenggukan di kamarku
Parau memanggil manggil namamu
dalam ketidakberdayaan,
sambil mengutuk penembak itu,
Netanyahu, Trump dan entah siapa

Tiba tiba kucium aroma langit
para bidadari

Di sudut sepi,
puisi puisiku rebah berlumuran darah,
mendekap tubuhmu yang kesturi

Depok, 3 Juni , 2018

Analisis Puisi:

Puisi "Razan" adalah sebuah karya sastra yang mengeksplorasi tema kemanusiaan dan penderitaan, khususnya terkait dengan konflik di Palestina. Puisi ini ditulis oleh Helvy Tiana Rosa, seorang penulis dan penyair Indonesia yang dikenal dengan karya-karya yang mengangkat isu-isu sosial dan politik.

Detak Rindu dan Kemanusiaan: Di bait pertama, penyair memulai dengan membangun suasana emosional yang kuat dengan menyebut detak rindu yang tumbuh dari bukit-bukit mata Razan. Ini menunjukkan bahwa puisi ini tidak hanya sekadar tentang peristiwa fisik, tetapi juga tentang perasaan dan kemanusiaan yang mendalam. Rindu yang disebutkan di sini adalah simbol dari ikatan emosional dan solidaritas dengan orang-orang yang menderita.

Keberanian dan Ketulusan: Bait ketiga menggambarkan Razan sebagai sosok yang penuh keberanian dan ketulusan. Meskipun masih muda, Razan telah berjuang dengan tekad yang kuat untuk membantu sesama. Pemilihan kata "jubah putih" sebagai simbol kemurnian dan kebaikan menekankan karakter Razan yang menjadi pelindung dan penyelamat bagi mereka yang membutuhkan.

Penderitaan dan Ketidakadilan: Puisi ini menggambarkan penderitaan yang dialami oleh Razan dan rakyat Palestina lainnya akibat konflik bersenjata dengan pendudukan Zionis. Kata-kata yang digunakan menyiratkan kebrutalan dan ketidakadilan yang mereka hadapi, terutama ketika diserang oleh sniper Zionis tanpa pandang bulu, bahkan hingga mengenai relawan medis dan jurnalis yang sedang bertugas.

Ekspresi Kesedihan dan Kemarahan: Bait terakhir menggambarkan perasaan kesedihan dan kemarahan sang penyair terhadap kejadian tragis yang menimpa Razan. Puisi mengungkapkan betapa putus asanya sang penyair saat mengetahui tentang kematian Razan, yang diakibatkan oleh kebiadaban penembak Israel. Ada pengutukan yang kuat terhadap para pelaku kejahatan, disertai dengan ungkapan rasa ketidakberdayaan dalam menghadapi situasi yang melampaui pemahaman manusia biasa.

Puisi "Razan" karya Helvy Tiana Rosa adalah sebuah karya yang menggambarkan keteguhan hati dan perjuangan seorang wanita muda dalam menghadapi konflik dan penderitaan di Palestina. Melalui penggunaan bahasa yang kuat dan imajinatif, puisi ini tidak hanya menyampaikan narasi tentang tragedi yang dialami oleh Razan, tetapi juga mengundang pembaca untuk merenungkan tentang penderitaan manusia di berbagai belahan dunia dan pentingnya solidaritas serta keadilan dalam memperjuangkan hak asasi manusia.

Helvy Tiana Rosa
Puisi: Razan
Karya: Helvy Tiana Rosa

Biodata Helvy Tiana Rosa:
  • Dr. Helvy Tiana Rosa, S.S., M.Hum. lahir pada tanggal 2 April 1970 di Medan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.