Aceh sedang tidak baik-baik saja.

2018

Puisi: Mak Giri, Cenayang (Karya Goenawan Mohamad)

Mak Giri, Cenayang Mak Giri, cenayang, yang melihat kilat melihat laut, melihat ungu, menutup pintunya. "Kita tak bisa berdiri di ambang ini,&qu…

Puisi: Percakapan Hujan (Karya Umi Khomsiyatun)

Percakapan Hujan Di depan rumah Hujan sangat deras Aku melihat dari balik jendela Ada sebuah percakapan Katanya, "pelangi akan datang" Hati…

Puisi: Selendang Batik Ibu (Karya Amalia Najichah)

Selendang Batik Ibu Kala itu, sebagai anakmu Aku tidak mengerti Apa saja yang telah kau berikan untukku Kala itu, sebagai anakmu Aku tidak tahu Apa y…

Puisi: Dari Gudeg Sampai ke Rendang, Betapa! (Karya Soekoso DM)

Dari Gudeg Sampai ke Rendang, Betapa! betapa jauh perjalanan sejarah dari gudeg sampai rendang dalam legenda tersurat dari bumi Mataram sampai Minang…

Puisi: Mimpiku Seperti Kupu-Kupu (Karya Umi Khomsiyatun)

Mimpiku Seperti Kupu-Kupu Seekor kupu-kupu mengajariku tentang harapan bahagia Seperti karang di lautan Dalam harapan bintang-bintang Bisa tinggal ru…

Puisi: Mengejar Matahari (Karya Muhisom Setiaki)

Mengejar Matahari Aku ingin bisa terbang melayang di udara seperti kumbang ah, tinggi sekali aku sekarang aku bisa menaiki awan         Akan kukejar …

Puisi: Pemburu (Karya Irma Agryanti)

Pemburu bukan gelap yang membawamu menujuku ujung mataku, pengintai hewan bertanduk bisik malaikat, membidik ke balik telinga semut-semut pergi di au…

Puisi: Dingin (Karya Irma Agryanti)

Dingin sebab terpisah dari api mangsi jatuh di hitam mata sebab dipiuh sakal gemetar roda tergelincir karat dari tebing malam meruntuh kelabu demi ke…

Puisi: Sungai dalam Tubuhku (Karya Irma Agryanti)

Sungai dalam Tubuhku aku menemukanmu sebagai jazirah dalam tubuh, kuda-kuda mecelupkan diri di antara bayang pohon suara sayap kupu-kupu seperti arwa…

Puisi: Celeng (Karya Irma Agryanti)

Celeng musuh ataukah celeng yang berdiri di luar bukit kembali untuk mengintai bebutir kuning meranggas kenali dengus itu, sebagaimana angin panjang …

Puisi: Raden Ajeng Kartini (Karya Raeditya Andung Susanto)

Raden Ajeng Kartini Ibu Indonesia adalah ibu kita Kartini Seorang ibu yang hebat tangguh dan kuat mengorbankan semua hidupnya untuk wanita Indonesia …

Puisi: Mengapa Mencintai (Karya A. Munandar)

Mengapa Mencintai? Aku penasaran mengapa kamu bisa begitu tegar mencintai, pada hakikatnya aku tidak pernah melihatmu benar-benar dicintai. Ini m…

Puisi: Di Sebuah Ladang (Karya Goenawan Mohamad)

Di Sebuah Ladang Malaikat yang belum bernama menghempaskan sayapnya yang berat ke ladang itu. Sedetik kemudian sunyi jadi besi. Tapi dua teriak anak …
© Sepenuhnya. All rights reserved.