Puisi: Aku Terluka! Mengapa? (Karya Okto Son)

Puisi "Aku Terluka! Mengapa?" karya Okto Son adalah refleksi mendalam tentang asal mula rasa sakit dan cinta dalam kehidupan seseorang.
Aku Terluka! Mengapa?

'Ku dilahirkan dari rasa sakit
Kata ibuku
'Ku dibesarkan dengan rasa sakit 
Kata ayahku
Namun kata mereka 
'Ku dilahirkan karena cinta
Mereka itu kedua orang tuaku
Namun mengapa aku harus terluka di dewasa ku saat ini?
Tanyaku pada ayahku
Jawabnya…
Kamu telah mengenal artinya kesetiaan
Keterikatan akan cinta
Cinta itu harus terluka
Namun itu baik
Itulah kesetiaan yang bersumber dari kebenaran
Mencintai tanpa menuntut 'tuk dicintai

2024

Analisis Puisi:

Puisi "Aku Terluka! Mengapa?" karya Okto Son adalah refleksi mendalam tentang asal mula rasa sakit dan cinta dalam kehidupan seseorang. Puisi ini menyelami pengalaman pribadi dan pemahaman tentang kesetiaan serta pengorbanan yang menyertai cinta. Melalui dialog dan introspeksi, puisi ini mengungkapkan makna di balik rasa sakit yang dialami dalam kehidupan dewasa.

Tema

Tema utama dalam puisi ini adalah hubungan antara rasa sakit dan cinta, serta makna kesetiaan. Puisi ini mengeksplorasi bagaimana rasa sakit yang dialami sejak lahir hingga dewasa dapat menjadi bagian integral dari cinta dan kesetiaan yang sejati.

Gaya Bahasa

Okto Son menggunakan beberapa perangkat sastra untuk memperkuat pesan dalam puisinya:
  1. Repetisi: Repetisi pada frasa "dilahirkan dari rasa sakit" dan "dibesarkan dengan rasa sakit" menekankan pengulangan pengalaman rasa sakit dalam kehidupan sang aku liris sejak lahir. Ini menyoroti pentingnya rasa sakit sebagai elemen yang tak terpisahkan dari eksistensi mereka.
  2. Diksi Emotif: Pemilihan kata-kata seperti "rasa sakit," "cinta," dan "terluka" memperkuat emosi yang dirasakan oleh sang aku liris. Diksi ini menciptakan suasana yang mendalam dan penuh perasaan.
  3. Dialog dan Introspeksi: Penggunaan dialog antara sang aku liris dan ayahnya memberikan struktur naratif pada puisi. Melalui dialog ini, pembaca mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang makna di balik rasa sakit yang dialami.
  4. Simbolisme: Rasa sakit dan cinta digunakan sebagai simbol yang saling terkait. Rasa sakit melambangkan pengorbanan dan kesetiaan, sedangkan cinta melambangkan hubungan yang mendalam dan penuh kasih.

Makna

Puisi ini mengandung makna yang mendalam tentang cinta, rasa sakit, dan kesetiaan:
  1. Rasa Sakit sebagai Bagian dari Cinta: Sang aku liris menyadari bahwa rasa sakit yang dialaminya sejak lahir bukanlah kebetulan, melainkan bagian dari cinta yang mendalam dari orang tuanya. Ini menunjukkan bahwa cinta sejati seringkali disertai dengan rasa sakit dan pengorbanan.
  2. Kesetiaan dan Pengorbanan: Jawaban ayah sang aku liris menjelaskan bahwa rasa sakit adalah bagian dari kesetiaan dan keterikatan cinta. Kesetiaan sejati melibatkan pengorbanan tanpa mengharapkan imbalan, mencintai tanpa menuntut 'tuk dicintai kembali.
  3. Transformasi dan Penerimaan: Puisi ini juga berbicara tentang transformasi pemahaman dari sang aku liris. Dari pertanyaan tentang alasan rasa sakit yang dialaminya, dia belajar menerima bahwa rasa sakit adalah bagian dari perjalanan cinta dan kesetiaan yang lebih besar.
Puisi "Aku Terluka! Mengapa?" karya Okto Son adalah puisi yang menyelami hubungan kompleks antara rasa sakit, cinta, dan kesetiaan. Melalui penggunaan repetisi, diksi emotif, dialog, dan simbolisme, puisi ini menggambarkan bagaimana rasa sakit yang dialami dalam hidup bisa menjadi bagian integral dari cinta yang sejati dan kesetiaan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna cinta dan pengorbanan, serta bagaimana kita bisa menemukan kedalaman cinta yang sesungguhnya melalui rasa sakit dan kesetiaan yang tulus.

Okto Son
Puisi: Aku Terluka! Mengapa?
Karya: Okto Son

Biodata Okto Son:
  • Oktovianus Son saat ini aktif sebagai mahasiswa di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana, Malang.
© Sepenuhnya. All rights reserved.