Kenangan
'Ku kira bisa dengan muda 'tuk melupakanmu
Tapi kini hidup terasa berbeda karena
Menjalaninya seorang diri saja
Kau pergi dan bahagiaku tak kembali
Aku yang sekarang tak kukenali lagi
Saat bercermin pagi ini
Aku begitu takut pada bayanganku sendiri
Pada memori yang berat membebani bahuku
Pada bibirku yang tak akan pernah tersenyum lagi…
2023
Analisis Puisi:
Puisi "Kenangan" karya Okto Son menggambarkan perasaan kehilangan dan dampak emosional yang mendalam setelah perpisahan. Puisi ini mengeksplorasi tema-tema tentang kenangan, rasa sakit, dan pencarian identitas diri yang terjadi ketika seseorang yang penting dalam hidup kita pergi.
Perasaan Kehilangan dan Perubahan Hidup: Puisi dimulai dengan pernyataan tentang kesulitan melupakan seseorang yang pernah berarti dalam hidup:
"Ku kira bisa dengan muda 'tuk melupakanmu"
"Tapi kini hidup terasa berbeda karena menjalaninya seorang diri saja"
Hal ini menggambarkan ekspektasi awal bahwa melupakan seseorang akan mudah, namun realitasnya berbeda. Kehidupan terasa berubah dan penuh kesepian setelah kepergian orang tersebut.
Kehilangan Kebahagiaan: Kehilangan ini tidak hanya merujuk pada kepergian fisik, tetapi juga hilangnya kebahagiaan yang pernah ada:
"Kau pergi dan bahagiaku tak kembali"
Frasa ini menunjukkan bahwa orang yang pergi membawa serta kebahagiaan dari kehidupan penyair, meninggalkan perasaan hampa dan kekosongan.
Identitas Diri yang Terpengaruh: Kehilangan orang yang dicintai mempengaruhi identitas dan cara penyair melihat dirinya sendiri:
"Aku yang sekarang tak kukenali lagi"
Hal ini mengindikasikan perubahan mendalam dalam diri penyair, di mana ia merasa asing dengan dirinya sendiri setelah kehilangan tersebut. Identitasnya terasa berubah karena dampak emosional dari perpisahan.
Ketakutan pada Kenangan dan Diri Sendiri: Rasa takut pada kenangan dan pada diri sendiri juga menjadi tema sentral dalam puisi ini:
"Saat bercermin pagi ini aku begitu takut pada bayanganku sendiri"
"Pada memori yang berat membebani bahuku"
Bayangan diri yang dilihat di cermin menjadi simbol ketakutan dan keraguan, sementara kenangan yang berat menjadi beban emosional yang sulit ditanggung. Ini menunjukkan betapa kenangan masa lalu dapat mempengaruhi kesehatan mental dan emosional seseorang.
Kehilangan Kebahagiaan dan Senyuman: Puisi ini ditutup dengan pernyataan tentang hilangnya kemampuan untuk merasakan kebahagiaan:
"Pada bibirku yang tak akan pernah tersenyum lagi…"
Frasa ini mencerminkan hilangnya kegembiraan dan harapan, menggambarkan betapa dalamnya dampak emosional dari kehilangan tersebut. Bibir yang tak tersenyum lagi menjadi simbol dari perasaan hampa dan putus asa.
Puisi "Kenangan" karya Okto Son dengan kuat menangkap perasaan kehilangan dan perubahan yang dialami seseorang setelah kepergian orang yang dicintai. Melalui bahasa yang sederhana namun penuh makna, penyair menggambarkan betapa sulitnya melupakan seseorang dan bagaimana kehilangan tersebut mempengaruhi identitas dan kebahagiaan seseorang. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan dampak emosional dari kenangan dan perpisahan, serta pentingnya menghadapi dan memahami perasaan tersebut untuk menemukan kembali diri kita yang sesungguhnya.
