Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Nama Kalian Terpahat dalam Hati (Karya Yanti Harbi)

Puisi "Nama Kalian Terpahat dalam Hati" karya Yanti Harbi mengungkapkan perasaan seorang guru yang penuh kasih sayang dan rasa bangga terhadap ....

Nama Kalian Terpahat dalam Hati


Nak….
Enam tahun tergilas begitu saja
Membekas kenang dalam dada
Menyisakan rindu akan canda tawa
Kami paksakan melepasmu tanpa air mata

Nak…
Kita tidak punya ikatan darah
Tapi pengetahuan dalam diri selalu kami perah
Untuk mencukupi rasa ingin tahumu yang terus bertambah
Semoga segalanya mendatangkan berkah

Nak…
Kita banyak mencipta kisah
Meski akhirnya kita akan terpisah
Kami hanya mampu memberi kompas patah
Sebagai penunjuk menuju hidupmu yang terarah

Nak….
Kita banyak mencipta kenang
Meski akhirnya kalian hanya tinggal bayang-bayang
Kami cukup menemanimu berjuang
Kini saatnya kalian terbang jadi pemenang

Nak….
Lepaskanlah genggaman kami
Jangan takut dan terus berlari
Membersamai cukup sampai di sini
Carilah jati dirimu yang sejati

Nak….
Maafkan kami jika lisan pernah menggores hatimu
Nak…
Maafkan kami jika ego pernah melukai harga dirimu
Nak…
Maafkan kami jika telaga ilmu tak mampu melepas dahagamu
Nak…
Maafkan kami jika suguhan ajaran kami tak mampu mengenyangkan rasa ingin tahumu

Dengan segala keterbatasan
Kami lepaskan kalian meraih keinginan
Kami antarkan kalian memanjat pendidikan
Dan mencapai puncak kemenangan

Nak…
Pergilah…
Beranjaklah dari kekurangan kami
Carilah inginmu yang memadai.
Kami ikhlaskan dengan berat hati, namun…
Nama kalian terpahat dalam hati

23 Mei 2024

Analisis Puisi:

Puisi "Nama Kalian Terpahat dalam Hati" karya Yanti Harbi adalah sebuah persembahan emosional yang ditujukan kepada murid-muridnya pada hari kelulusan. Puisi ini mengungkapkan perasaan seorang guru yang penuh kasih sayang dan rasa bangga terhadap anak didiknya, sekaligus perasaan haru karena harus berpisah setelah enam tahun bersama.

Tema

Tema utama dalam puisi ini adalah perpisahan dan penghargaan. Sang guru menyampaikan pesan-pesan terakhir kepada murid-muridnya yang hendak melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. Selain itu, puisi ini juga mengangkat tema kasih sayang, pengabdian, dan harapan.

Struktur dan Gaya Bahasa

Puisi ini terdiri dari beberapa bait yang masing-masing dimulai dengan kata "Nak…", kecuali bait ketujuh. Penggunaan repetisi ini menekankan kasih sayang dan perhatian yang mendalam dari sang guru kepada murid-muridnya.

1. Repetisi
  • Pengulangan kata "Nak…" di setiap awal bait memberikan efek emosional yang kuat, menunjukkan perhatian dan cinta yang konsisten dari sang guru kepada murid-muridnya.
2. Metafora
  • "Kami hanya mampu memberi kompas patah": Metafora ini menggambarkan bahwa meskipun para guru telah memberikan bimbingan, mereka menyadari bahwa bimbingan mereka mungkin tidak sempurna. Namun, mereka tetap berharap agar murid-muridnya bisa menemukan jalan mereka sendiri.
  • "Telaga ilmu": Metafora ini melambangkan pengetahuan yang diberikan oleh para guru kepada murid-murid mereka.
Personifikasi
  • "Nama kalian terpahat dalam hati": Frasa ini menggambarkan bahwa kenangan tentang murid-murid tersebut akan selalu ada dan dikenang dalam hati para guru, seolah-olah nama mereka benar-benar terpahat.
Gaya Bahasa yang Emosional
  • "Membekas kenang dalam dada", "Menyisakan rindu akan canda tawa": Frasa-frasa ini mencerminkan perasaan kehilangan dan kerinduan yang dirasakan oleh guru.

Makna

Puisi ini memiliki makna yang mendalam mengenai hubungan antara guru dan murid. Sang guru mengungkapkan rasa sayang dan kebanggaannya terhadap murid-murid yang telah berkembang selama enam tahun. Meski perpisahan adalah sesuatu yang berat, guru tersebut menunjukkan keikhlasan dalam melepas mereka untuk mengejar masa depan.
  1. Keikhlasan dalam Perpisahan: Guru menunjukkan bahwa meskipun perpisahan itu sulit, mereka ikhlas melepas murid-muridnya untuk mengejar impian mereka.
  2. Penghargaan dan Pengabdian: Puisi ini juga menggambarkan betapa besar dedikasi dan pengorbanan seorang guru dalam membimbing dan mendidik murid-muridnya.
Puisi "Nama Kalian Terpahat dalam Hati" karya Yanti Harbi adalah sebuah karya yang sangat emosional dan penuh makna. Melalui bahasa yang indah dan penggunaan metafora serta repetisi, puisi ini berhasil menyampaikan perasaan cinta, bangga, dan haru seorang guru kepada murid-muridnya. Guru tersebut menunjukkan keikhlasan dalam melepas murid-muridnya untuk mengejar masa depan, sementara tetap menjaga kenangan mereka dalam hati. Puisi ini adalah penghormatan yang indah terhadap hubungan yang terjalin antara guru dan murid selama enam tahun masa pendidikan mereka.

Puisi Nama Kalian Terpahat dalam Hati
Puisi: Nama Kalian Terpahat dalam Hati
Karya: Yanti Harbi

Biodata Yanti Harbi:
  • Siti Yanti Harbiatul Aini lahir pada tanggal 13 Januari 1990 di Lombok Timur.
  • Yanti Harbi merupakan seorang guru di SD 2 Masbagik Selatan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.