Puisi: Aku Masih Rasakan (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Puisi "Aku Masih Rasakan" merupakan sebuah refleksi tentang hubungan manusia dengan alam dan kesulitan untuk mengkomunikasikan keajaiban alam ...
Aku Masih Rasakan

aku masih rasakan bekas hujan
sore tadi. langit mulai gemerlap
di sudut lorong itu aku melihatmu
bercakap-cakap dengan butiran air
yang menempel di selembar daun

itu juga hidup, kataku. tapi kau
tetap tak percaya. permainan
dari film-film fantasi masih menggodamu
lantas dengan cara apa aku meyakinkanmu
agar kau tersenyum saat melihat butiran air itu
pulang ke asal

agak sulit aku jelaskan padamu
bahwa kita seperti butiran air itu
bahwa kita juga ada di atas daun itu
diam-diam menunggu tergelincir

2001

Analisis Puisi:

Puisi "Aku Masih Rasakan" karya Isbedy Stiawan ZS adalah sebuah perenungan tentang kehidupan dan hubungan antara manusia dengan alam.

Hubungan Manusia dengan Alam: Puisi ini menggambarkan hubungan yang erat antara manusia dan alam. Penyair menggunakan gambaran hujan dan butiran air untuk mengilustrasikan kehadiran alam yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Alam dianggap hidup dan berbicara, seperti ketika "aku melihatmu bercakap-cakap dengan butiran air".

Ketidakpercayaan akan Keajaiban Alam: Penyair menggambarkan keheranan terhadap ketidakpercayaan seseorang terhadap keajaiban alam. Meskipun alam menawarkan keindahan dan kehidupan, masih ada ketidakpercayaan dan ketidakmampuan untuk melihat keajaiban di sekitar. Orang yang dimaksud mungkin terpaku pada permainan dunia modern dan film fantasi, sehingga sulit baginya untuk menghargai keajaiban sederhana alam.

Perenungan tentang Manusia dan Alam: Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang hubungan manusia dengan alam. Melalui metafora butiran air dan daun, penyair menyampaikan bahwa manusia juga bagian dari alam dan hidup dalam harmoni dengannya. Namun, terkadang manusia lupa akan keterhubungannya dengan alam dan cenderung terjebak dalam kehidupan yang dipenuhi teknologi dan kesibukan dunia modern.

Kesulitan Komunikasi: Penyair menggambarkan kesulitan untuk mengkomunikasikan pemahaman akan keajaiban alam kepada orang lain. Bahkan, sulit bagi penyair untuk menjelaskan konsep bahwa manusia seperti butiran air yang ada di atas daun, menunggu waktu tergelincir. Ini mencerminkan kesulitan untuk mentransfer pengalaman dan pemahaman pribadi kepada orang lain.

Puisi "Aku Masih Rasakan" merupakan sebuah refleksi tentang hubungan manusia dengan alam dan kesulitan untuk mengkomunikasikan keajaiban alam kepada orang lain. Melalui penggambaran yang indah dan puitis, Isbedy Stiawan ZS mengajak pembaca untuk merenungkan kembali hubungan yang kaya dan kompleks antara manusia dan alam.

Isbedy Stiawan ZS
Puisi: Aku Masih Rasakan
Karya: Isbedy Stiawan ZS
© Sepenuhnya. All rights reserved.