Analisis Puisi:
Puisi "Dilarang Bermain Api" Karya Alizar Tanjung merupakan karya sastra yang menggambarkan kehidupan sehari-hari dengan simbol-simbol yang penuh makna.
Tema
Tema utama dalam puisi ini adalah perjuangan dan kasih sayang seorang ibu. Puisi ini menggambarkan bagaimana seorang ibu bekerja keras untuk menyediakan makanan bagi keluarganya. Selain itu, puisi ini juga mengangkat tema pengorbanan dan ketahanan dalam menjalani kehidupan.
Makna Tersirat
Di balik narasi sederhana tentang seorang ibu yang menyiapkan makanan, puisi ini menyiratkan makna mendalam tentang perjuangan seorang ibu dalam memenuhi kebutuhan keluarganya. Metafora "ibu bakar keringat ibu?" menegaskan bahwa setiap tetes keringat yang jatuh adalah bagian dari pengorbanan dan cinta kasih seorang ibu. Panasnya api dalam tungku dapat melambangkan kerasnya perjuangan hidup yang harus dilalui dengan ketekunan dan kesabaran.
Puisi ini bercerita tentang interaksi antara seorang anak dan ibunya yang sedang memasak di dapur. Percakapan sederhana antara keduanya menggambarkan betapa besar usaha seorang ibu dalam menyediakan makanan untuk keluarganya. Pemotongan kayu dari hutan, perjalanan panjang yang ditempuh ibu, serta peluh yang menetes menjadi simbol dari kerja keras dan keteguhan hati seorang ibu.
Suasana dalam Puisi
Suasana dalam puisi ini terasa hangat dan penuh kasih sayang. Meskipun menggambarkan kerja keras seorang ibu, puisi ini juga menghadirkan suasana kekeluargaan yang erat, terlihat dari dialog ringan antara ibu dan anak yang diakhiri dengan tawa bersama.
Amanat / Pesan yang Disampaikan
Puisi ini menyampaikan pesan tentang pentingnya menghargai perjuangan seorang ibu dalam kehidupan sehari-hari. Seorang ibu rela bekerja keras demi kebahagiaan anak dan keluarganya. Selain itu, puisi ini juga mengajarkan tentang kesederhanaan dan bagaimana kebahagiaan bisa ditemukan dalam hal-hal kecil, seperti kebersamaan dalam keluarga.
Imaji
Puisi ini kaya akan imaji visual dan imaji termal. Imaji visual terlihat dari deskripsi ibu yang menyorongkan kayu ke dalam tungku dan kayu yang diambil dari hutan. Imaji termal muncul dalam gambaran api yang menyala dan keringat yang menetes dari tubuh ibu, menambah kesan nyata akan usaha keras yang dilakukan.
Majas
Dalam puisi ini, terdapat beberapa majas yang digunakan, di antaranya:
- Metafora - "ibu bakar keringat ibu?" merupakan metafora yang menggambarkan bagaimana usaha keras ibu diibaratkan sebagai sesuatu yang terbakar dalam proses pengorbanan.
- Personifikasi - "bunga api jadi bunga warna merah" memberikan efek seolah-olah api memiliki kehidupan seperti bunga yang berkembang.
- Repetisi - Kalimat "aku tertawa. ibu tertawa." diulang untuk memperkuat kesan kebersamaan dan kebahagiaan dalam keluarga.
Puisi "Dilarang Bermain Api" karya Alizar Tanjung adalah puisi yang menggambarkan perjuangan seorang ibu dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa sederhana namun penuh makna, puisi ini menyentuh hati pembaca dan mengingatkan kita akan pentingnya menghargai pengorbanan seorang ibu. Imaji, majas, dan suasana yang dihadirkan menjadikan puisi ini sebagai cerminan dari realitas hidup yang penuh kerja keras dan kasih sayang.