Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi Alizar Tanjung

Puisi: Tidur Panjang (Karya Alizar Tanjung)

Tidur Panjang (1) Di masjid aku bercerita, sendiri, kapan aku tidur, sehabis salat Jum’at, sehabis orang berdoa, sehabis orang membaca …

Puisi: Menjual Bawang Merah ke Padang Panjang (Karya Alizar Tanjung)

Menjual Bawang Merah Ke Padang Panjang su, kau orang mudiak yang bangun dini hari, katamu di mudiak bawang merah berbuah kecil, ta…

Puisi: Percakapan Angin dan Jendela (Karya Alizar Tanjung)

Percakapan Angin dan Jendela angin bertemu ke jendela dengan tangan besar dan kasar, ia tampar jendela, berdentang daun jendela kayu …

Puisi: Sayap-Sayap Kita (Karya Alizar Tanjung)

Sayap-Sayap Kita Selvi Yenti Aku datang. Kemana pergi. Ke jalan pulang, dan aku menunggu di sana. Kapan kau datang. Kau bersayap di pun…

Puisi: Dilarang Bermain Api (Karya Alizar Tanjung)

Dilarang Bermain Api ibu menyorongkan kayu ke dalam tungku, kayu dipotong dari hutan garogok, diambil petang hari, dijunjung ibu sepanjang e…

Puisi: Duka (Karya Alizar Tanjung)

Duka : Aceh Menjelang Desember Usai gemericik ombak mengikis pantai sedebur gelombang menghempas batu karang menenggelamkan nama-nama, se…

Puisi: Kertas buat Pacar (Karya Alizar Tanjung)

Kertas buat Pacar ; maidarlis engkau duduk di batu di bawah rumpun bambu jalan sekolah kita, jalan berkerikil, penuh becek, jejak anak sekol…

Puisi: Sajadah Salat (Karya Alizar Tanjung)

Sajadah Salat Aku tak berani berkata, ayah tentang sajadah dekat pintu. Kenapa bukan di lemari. aku tanyakan ibu, ibu masih memba…

Puisi: Hujan Desember (Karya Alizar Tanjung)

Hujan Desember di musim hujan Desember, daun berguguran di ladang, murai berhenti berkicau, engkau terukakan cangkul ke tanah, musim hujan i…

Puisi: Burung Hantu (Karya Alizar Tanjung)

Burung Hantu Burung hantu masuk dalam kamar kita, dia pening, berputar-putar di jam dua belas malam. Kau duduk, memadamkan lampu. "…

Puisi: Sehelai Benang Penjahit (Karya Alizar Tanjung)

Sehelai Benang Penjahit apa pendapatmu tentang tubuhku yang sehelai, tentang hasil karya yang dibentuk dari luka, dimakan mata penjahit untu…

Puisi: Batu dan Sungai (Karya Alizar Tanjung)

Batu dan Sungai su, aku batu, keras luar dalam, berlumut di atasnya, tinggal di daratan tinggi. aku kira aku si pemilik gunung, beb…
© Sepenuhnya. All rights reserved.