Sang Pelita
Jika malam ini sesuatu mengganggu tidurmu
Itu karena kebodohan kami
Jika dinginnya hawa pagi kau pilih untuk mengiring langkahmu
Itu karena kau merindukan kami
Jika siang yang lapar ini kau pun harus marah
Itu sebab ulah nakal kami
Jika suatu hari tersungging senyum di wajahmu
Itu karena kebanggaanmu pada kami
Jika suatu hari sepasang mata sayumu menitikkan air mata
Kuharap itu adalah air mata kebahagiaan
Bukan air mata duka yang teramat dalam karena kegagalan kami
Karena kami tahu kegagalan kami adalah kegagalan bagimu
Dan keberhasilan kami adalah kebahagiaan bagimu
Guruku,
tiada kata yang mampu menggambarkan betapa indah dan
sucinya hatimu
Seluruh jiwa dan ragamu kau korbankan demi keberhasilan kami
Tak peduli akan kesenanganmu
Rasa cemas justru kerap menjadi sahabat sejati
Mencemaskan kami anak-anakmu
yang kadang semaunya sendiri dan tak peduli
Terima kasih, guruku
Bagiku, kaulah sang pelita pengiring masa depan kami
Semarang, 17 Mei 2018
Sumber: Surat dari Samudra (2018)
Analisis Puisi:
Puisi "Sang Pelita" karya Amalia Najichah mengangkat tema tentang penghargaan dan rasa terima kasih kepada guru. Puisi ini menggambarkan betapa besar jasa seorang guru dalam mendidik murid-muridnya, meskipun harus menghadapi berbagai tantangan dan pengorbanan.
Puisi ini bercerita tentang hubungan seorang murid dengan gurunya. Sang murid menyadari bahwa segala usaha dan pengorbanan yang dilakukan gurunya semata-mata demi keberhasilan mereka. Ia juga memahami bahwa kegagalan murid menjadi beban dan kesedihan bagi seorang guru, sementara keberhasilan murid adalah kebahagiaan terbesar bagi mereka.
Makna Tersirat
Makna tersirat dalam puisi ini adalah betapa berharganya peran guru dalam kehidupan seseorang. Guru bukan hanya sekadar pengajar, tetapi juga pemandu dan pembimbing yang rela mengorbankan waktu, tenaga, dan pikirannya demi masa depan murid-muridnya. Puisi ini juga mengajarkan tentang pentingnya menghargai guru serta memahami betapa besar jasa mereka dalam mencerdaskan generasi muda.
Suasana dalam Puisi
Suasana dalam puisi ini terasa penuh dengan penghormatan, kehangatan, dan rasa haru. Ada kesan mendalam dari seorang murid yang akhirnya memahami betapa besar pengorbanan gurunya, sekaligus ada rasa bangga dan terima kasih yang tulus kepada sang pendidik.
Puisi "Sang Pelita" adalah bentuk apresiasi yang indah terhadap sosok guru. Dengan bahasa yang penuh emosi dan makna, puisi ini mengingatkan kita semua tentang pentingnya menghormati dan menghargai para guru yang telah berjuang tanpa pamrih demi mencerdaskan anak bangsa.
Karya: Amalia Najichah
Biodata Amalia Najichah:
- Amalia Najichah lahir pada tanggal 11 Desember 1991 di Demak.
