Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Gema Proklamasi (Karya Sides Sudyarto D. S.)

Puisi "Gema Proklamasi" bercerita tentang peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 dan perjuangan rakyat dalam ...
Gema Proklamasi

Dengarlah suara pernyataan kemerdekaan
Menggema di seluruh dunia
Proklamasi kemerdekaan Indonesia
Pada 17 Agustus 1945
Merdeka!

Seluruh pemuda-pemudi bersatu padu
Bersiap siaga mengamankan proklamasi kita
Dengan pedang, bayonet, dan bambu runcing
Senapan dan meriam siap tempur
Menghadapi semua musuh

Proklamasi kemerdekaan
Saat pembebasan bangsaku dari penindasan
Lepas sudah belenggu rantai
Yang mengikat bangsaku
Dari abad demi abad

Proklamasi kemerdekaan
Menggemuruh mengguntur gegap gempita
Merdeka bangsaku, bebas bangsaku!
Para pahlawan pejuang kemerdekaan
Telah rela berkorban jiwa dan raga
Menegakkan negara
Republik Indonesia

Sumber: Pancasila dalam Puisi (1979)

Analisis Puisi:

Puisi "Gema Proklamasi" karya Sides Sudyarto D. S. merupakan salah satu karya sastra yang mengangkat tema perjuangan dan semangat kemerdekaan Indonesia. Dengan gaya bahasa yang lugas dan penuh semangat, puisi ini menggambarkan betapa besarnya makna Proklamasi Kemerdekaan Indonesia bagi bangsa dan rakyatnya.

Tema

Tema utama dalam puisi ini adalah kemerdekaan dan perjuangan. Puisi ini menyoroti pentingnya momen Proklamasi Kemerdekaan sebagai tonggak berdirinya negara Indonesia, serta bagaimana para pejuang dengan penuh semangat mempertahankannya.

Makna Tersirat

Makna tersirat dalam puisi ini adalah bahwa kemerdekaan bukan sekadar pernyataan resmi, melainkan hasil dari perjuangan panjang yang penuh dengan pengorbanan. Para pejuang dengan berbagai senjata sederhana, seperti bambu runcing dan senapan, menunjukkan bahwa semangat nasionalisme lebih kuat daripada perlengkapan perang. Selain itu, puisi ini juga mengingatkan generasi penerus agar selalu mengenang dan menghargai jasa para pahlawan yang telah berkorban demi kebebasan bangsa.

Puisi ini bercerita tentang peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 dan perjuangan rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan tersebut. Digambarkan bagaimana pemuda-pemudi bersatu melawan penjajah, menggunakan berbagai senjata untuk mempertahankan hak dan kebebasan mereka. Puisi ini juga menggambarkan suasana gegap gempita yang menyertai momen bersejarah tersebut.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini penuh dengan semangat heroik dan patriotisme. Ada nuansa kegembiraan atas kemerdekaan yang telah diraih, tetapi juga ada ketegangan dan kesiapan menghadapi tantangan dalam mempertahankannya. Kata-kata seperti "menggemuruh mengguntur gegap gempita" menambah kesan bahwa proklamasi bukan hanya sebuah peristiwa, tetapi juga sebuah ledakan semangat perjuangan.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Pesan utama dalam puisi ini adalah bahwa kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan darah dan pengorbanan tidak boleh disia-siakan. Generasi penerus harus terus mempertahankan nilai-nilai perjuangan dan nasionalisme agar Indonesia tetap berdiri tegak sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat.

Imaji

Puisi ini memiliki berbagai imaji yang menggugah, di antaranya:
  • Imaji pendengaran – "Dengarlah suara pernyataan kemerdekaan" menggambarkan bagaimana proklamasi bergema di seluruh dunia.
  • Imaji penglihatan – "Pedang, bayonet, dan bambu runcing" menghadirkan visual tentang alat-alat yang digunakan oleh para pejuang.
  • Imaji pergerakan – "Menggemuruh mengguntur gegap gempita" menciptakan gambaran tentang pergerakan besar dan semangat yang membara.

Majas

Beberapa majas yang digunakan dalam puisi ini antara lain:
  • Repetisi – Kata "Proklamasi kemerdekaan" diulang beberapa kali untuk menekankan pentingnya momen ini.
  • Metafora – "Belenggu rantai" melambangkan penjajahan yang membatasi kebebasan bangsa Indonesia.
  • Hiperbola – "Menggemuruh mengguntur gegap gempita" menggambarkan betapa luar biasanya suasana saat proklamasi terjadi.
Puisi "Gema Proklamasi" merupakan ekspresi kebanggaan atas kemerdekaan Indonesia serta penghormatan kepada para pejuang yang telah berkorban demi kebebasan bangsa. Dengan tema perjuangan dan kemerdekaan, puisi ini mengajak pembaca untuk mengenang sejarah dan menjaga semangat nasionalisme agar perjuangan para pahlawan tidak sia-sia.

Puisi: Gema Proklamasi
Puisi: Gema Proklamasi
Karya: Sides Sudyarto D. S.

Biodata Sides Sudyarto D. S.:
  • Sudiharto lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 14 Juli 1942.
  • Sudiharto meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 14 Oktober 2012.
  • Sudiharto menggunakan nama pena Sides Sudyarto D. S. (Sides = Seniman Desa. huruf D = nama ibu, yaitu Djaiyah. huruf S = nama ayah, yaitu Soedarno).
© Sepenuhnya. All rights reserved.