Udah ngantuk, udah rebahan, lampu kamar udah mati, tapi tangan masih aja geser layar. Niatnya cuma mau scroll TikTok sebentar, lihat story teman, atau sekadar cari hiburan ringan sebelum tidur. Tahu-tahu, udah jam dua pagi. Kenapa sih, kita sering banget kayak gini?
“Balas Dendam” Waktu yang Hilang
Fenomena ini punya istilah sendiri, yaitu revenge bedtime procrastination. Kita menunda tidur karena merasa seharian nggak punya waktu buat diri sendiri. Setelah dikejar tugas, kuliah, kerjaan, atau interaksi sosial yang draining, malam jadi satu-satunya momen buat "balas dendam" waktu. Rasanya tidur langsung tuh kayak melewatkan satu-satunya kesempatan buat merasa bebas.
Dopamin dari Media Sosial Bikin Nagih
Setiap kali kita scroll dan nemu video lucu, tweet relatable, atau konten yang keren, otak kita ngeluarin dopamin. Itu loh, zat kimia kecil yang bikin kita merasa senang. Masalahnya, otak jadi kayak nagih terus. Kayak ngemil keripik, satu nggak pernah cukup. Apalagi algoritma media sosial tuh pintar banget. Mereka tahu banget apa yang kamu suka, jadi selalu kasih “umpan” yang bikin kamu betah. Makanya, kita bisa scroll berjam-jam tanpa sadar waktu.
FOMO dan Kebutuhan Buat Tetap “Up to Date”
FOMO alias fear of missing out juga jadi penyebab utama. Kita takut nggak update, takut nggak nyambung sama teman, takut melewatkan sesuatu yang “penting”. Padahal belum tentu semuanya bermanfaat buat kita. Namun tetap aja, rasa cemas itu bikin kita terus buka satu tab lagi, lihat satu story lagi, dan akhirnya nggak tidur sampai pagi.
Jadi, Harus Gimana?
Nggak salah kok kalau kamu butuh waktu buat santai sebelum tidur. Tapi kalau udah sampai ngorbanin kualitas tidur tiap malam, hal itu perlu pelan-pelan dibenahi. Nih, beberapa hal yang bisa dicoba:
- Pasang timer atau alarm tidur biar tahu kapan harus stop scrolling.
- Pindah ke konten non-digital, misalnya baca buku atau dengerin musik santai.
- Aktifkan mode malam di HP atau pakai aplikasi pengingat tidur.
- Bikin ritual tidur yang konsisten seperti, minum teh hangat, journaling, atau skincare-an.
Biodata Penulis:
Nesyifa Adya Karim saat ini aktif sebagai mahasiswi, Ilmu Lingkungan, di Universitas Sebelas Maret.