Kepopuleran bakmi di Indonesia membuat banyak kedai bakmi bermunculan di mana-mana. Apakah yang menyebabkan bakmi menjadi makanan favorit orang Indonesia? Karena bakmi sudah melekat dengan masyarakat Indonesia sejak dulu, beraneka ragam varian yang ada pada bakmi juga menjadi salah satu alasan bakmi menjadi populer.
Asal-usul Sejarah Bakmi
Bakmi berasal dari Tiongkok dan kata bakmi dalam bahasa hokkien disebut juga sebagai “mie daging”. Di Tiongkok bakmi berasal dari wilayah selatan seperti Guangdong dan Fujian, dan terbuat dari gandum. Bakmi di Tiongkok memiliki ciri khas yang kenyal dan memanjang, hal ini disimbolkan dengan sebuah rezeki yang tidak akan putus seiring orang menyantapnya. Oleh karena itu bakmi sering ada pada perayaan-perayaan besar seperti perayaan besar imlek.
Di Tiongkok bakmi berkembang menjadi banyak varian. Ada bakmi yang disajikan dengan kuah gurih, disajikan secara kering, bahkan ada yang disajikan dengan cara digoreng atau ditumis terlebih dahulu. Topping yang digunakan pada bakmi juga beraneka ragam seperti daging babi, daging ayam atau sapi, seafoods, hingga beraneka ragam sayuran.
Awal Mula Masuk ke Indonesia
Melekatnya bakmi pada budaya Tiongkok membuat para pedagang tionghoa membawanya ketika merantau ke Indonesia. Kuliner ini masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan dan migrasi yang terjadi sekitar abad ke 13-15. Para pedagang dan imigran Tionghoa membawa tradisi serta resep-resep makanan mereka. Pada awalnya bakmi disajikan dengan rasa yang khas dengan mienya yang terbuat dari gandum dengan kuah kaldu, sayuran, dan bertopping daging babi. Dengan berjalannya waktu makanan ini beradaptasi dengan selera masyarakat dan membuatnya menjadi memiliki berbagai varian.
Bakmi dengan Citarasa Lokal
Ketika masuk ke Indonesia, bakmi mengalami banyak perubahan. Ini disebabkan karena penyesuaian rasa dengan lidah lokal agar semua orang dapat menerimanya. Salah satu penyebabnya karena penggunaan kaldu dan daging babi yang kurang dapat diterima oleh masyarakat karena mayoritas penduduk muslim. dengan pertimbangan ini penggunaan daging sapi dan ayam dapat lebih mudah diterima karena semua penduduk bisa memakannya. Tidak hanya bahan yang mengalami perubahan, bumbu dan cara penyajiannya ikut berubah. Sekarang bakmi bahkan disajikan secara kering dengan kuah kaldu terpisah dan sekarang rasanya lebih beraneka ragam karena penggunaan rempah-rempah dari Indonesia.
Beberapa Jenis Bakmi yang Ada di Indonesia
1. Bakmi Jawa
Bakmi yang dimasak menggunakan bumbu khas masakan Jawa dan dimasak menggunakan anglo dan arang sebagai salah satu ciri khasnya. salah satu ciri khas lainnya adalah bakmi ini dimasak satu persatu pada sebuah wajan kecil. Biasanya disajikan secara goreng, rebus, dan nyemek atau sedikit basah dengan tambahan suwiran daging ayam kampung dan telur bebek.
2. Mie Aceh
Terkenal dengan bumbu yang kuat dengan aroma rempah-rempahnya yang harum. Menggunakan mie kuning yang tebal dengan tambahan irisan daging sapi, kambing, atau per-seafoods-an. Mie ini biasanya disajikan dengan bentuk kuah, goreng kuah, atau goreng kering.
3. Mie Kocok Bandung
Mie unik yang bercita rasa gurih kaldu sapi yang kental dengan mie kuning dengan tambahan beberapa bahan lain. Nama mie ini diambil dari proses memasaknya yang dikocok-kocok.
4. Mie Celor Palembang
Penggunaan mie kuning yang berukuran besar dan lurus panjang membuatnya seperti spaghetti yang berasal dari Italia. Memiliki citarasa yang gurih dengan kuah kental karena perpaduan dari santan, terigu, kuah kaldu udang, dan telur.
5. Mie Ayam
Mie ini terbuat dari gandum yang dibumbui dengan tambahan potongan ayam dan jamur di atasnya. Memiliki citarasa yang gurih dan manis karena bumbu dari ayam dan jamur. Mie ayam memiliki beberapa versi yang berbeda di tiap tiap daerah, seperti di Bandung dan Jakarta yang memiliki citarasa gurih asin sedangkan di Wonogiri memiliki citarasa yang gurih manis. Untuk mie ayam ada beberapa rekomendasi seperti mie bakso Sony, mie ayam “Pak Min”, mie ayam Pak Ucok, bakso Titoti Solo, dan lain-lain.
Rekomendasi Kedai Bakmi di Solo Raya
1. Mie Bangka 25
Memiliki tempat yang cukup luas dan berinterior unik. Terdapat banyak varian mie dari manis dan asin, memiliki juga beberapa menu mie yang modern, dan berbagai menu lain selain mie yang juga variatif dengan harga yang ekonomis.
2. We Cook Noodles
Memiliki rasa mie yang modern dengan rasa gurih manis dengan pedas yang bisa diatur tingkat kepedasannya. Disini tidak hanya terdapat mie saja, ada juga menu lain seperti baso, wonton, dimsum, dan ayam dengan rasa yang tidak kalah enak dengan mie nya. Akan tetapi, tempat dine in kurang luas sehingga terkadang harus menunggu untuk mendapatkan kursi.
3. Mie Kalia
Memiliki varian mie gurih dan manis, terdapat juga varian mie yang modern dengan tambahan chili oil yang membuat tempat ini menjadi tempat yang wajib dikunjungi. sayangnya, tempat dine in dan lahan parkirnya kurang luas tetapi pelayanan penyajian makanannya cepat.
4. Mie Bakso Sony Bandung
Tempat makan yang menyediakan dua varian mie ayam, mie ayam khas wonogiri yang manis dan mie ayam bandung yang gurih asin dengan berbagai macam topping yang membuatnya menarik, bahan-bahan yang digunakan disini kebanyakan home made sehingga lebih fresh. Sayangnya tempat dine in nya kurang luas dan lahan parkirnya cukup sempit.
5. Kedai Mie Aroma
Memiliki menu mie ayam gurih dan manis serta beberapa menu lain seperti pangsitnya yang juga tidak kalah enak. Harga yang ditawarkan ekonomis, memiliki lahan parkir dan tempat dine in yang luas di kedua cabang menjadi nilai lebih pada tempat ini.
Biodata Penulis:
Muhammad Andri Caesar Raharjo, lahir pada tanggal 2 Juni 2006 di Surakarta, saat ini aktif sebagai mahasiswa, Program Studi Ekonomi Pembangunan, di Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Penulis bisa disapa di Instagram @muh_andri_17