Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Negeri Kupu (Karya Kang Thohir)

Puisi “Negeri Kupu” karya Kang Thohir bercerita tentang sebuah negeri bernama “Kupu”, tempat makhluk halus tinggal—makhluk-makhluk gaib yang tidak ...

Negeri Kupu


Ana negri arane Kupu
Mabur neng nduwur prahu
Prahune kencana
Lewate neng kali
Ngambang saka prahu kencana
Mung wong wong sing ngerti
Sing nduweni ajian cakra ajna

Sing aran bangsa gaib sing ora katon neng mata
Tapine ana neng pinggir-pinggir umah
Antarane tenda dalan lan brug
Ngger weruh saka ngimpi
Ngarep umah kencanane mentereng lan mewah
Wis ora bisa dibayangna
Sing nduwe bangsa dedemit sing arane Dewi Ratu Kencana
Neng negeri Kupu
Benderane gambare kupu-kupu

Brebes, 21 Mei 2025

Analisis Puisi:

Puisi “Negeri Kupu” karya Kang Thohir membawa pembaca masuk ke dalam dunia imajinatif yang penuh simbol dan nuansa gaib. Dengan gaya bahasa yang ringan namun sarat makna, puisi ini memperlihatkan sebuah dunia yang tak kasat mata, namun menyimpan pesan tersembunyi yang dapat dimaknai dalam konteks sosial maupun spiritual.

Tema

Tema utama puisi ini adalah dunia gaib dan batas antara kenyataan dan imajinasi. Selain itu, puisi ini juga menyinggung identitas tersembunyi dan kekuatan batiniah atau spiritual yang hanya bisa dimengerti oleh orang-orang terpilih.

Puisi ini bercerita tentang sebuah negeri bernama “Kupu”, tempat makhluk halus tinggal—makhluk-makhluk gaib yang tidak bisa dilihat dengan mata biasa. Negeri itu memiliki prahune kencana (perahu emas), bendera bergambar kupu-kupu, dan dipimpin oleh Dewi Ratu Kencana. Orang biasa tidak bisa melihat negeri ini kecuali mereka yang memiliki ajian cakra ajna, yaitu simbol mata ketiga dalam tradisi spiritual.

Makna Tersirat

Di balik gambaran negeri gaib dan keindahan kupu-kupu, terdapat makna tersirat yang bisa ditafsirkan sebagai:
  • Simbol dari kekuatan batin dan kesadaran spiritual: hanya mereka yang memiliki ajian cakra ajna—yaitu wawasan dalam atau intuisi yang tinggi—yang bisa "melihat" atau memahami realitas yang lebih dalam.
  • Kritik terhadap masyarakat yang hanya melihat dari tampilan luar, sementara banyak hal tersembunyi yang lebih menentukan kebenaran atau kekuatan sejati.
  • Negeri Kupu bisa dilihat sebagai perlambang dari dunia alternatif atau tempat yang tidak tersentuh oleh keserakahan duniawi, namun masih dihuni oleh makhluk yang memiliki struktur sosial dan simbol kekuasaan (seperti Ratu Kencana).

Suasana dalam Puisi

Suasana yang dibangun dalam puisi ini bersifat magis, misterius, dan surealis. Pembaca seolah diajak menyaksikan dunia lain yang indah dan tenang, tapi juga sedikit asing dan sulit dijangkau. Imaji perahu kencana dan kupu-kupu menciptakan suasana visual yang halus dan penuh fantasi.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Pesan yang dapat ditangkap dari puisi ini antara lain:
  • Tidak semua hal bisa dilihat dengan mata biasa; diperlukan mata hati dan kedalaman batin untuk memahami yang tersembunyi.
  • Dunia yang tampak bukan satu-satunya kenyataan; ada dunia lain (baik literal maupun metaforis) yang memengaruhi kehidupan manusia.
  • Keindahan tidak selalu berarti kebenaran, dan kebenaran kadang tersembunyi dalam hal-hal yang tidak terlihat.

Imaji

Puisi ini sangat kaya dengan imaji visual yang mendalam:
  • “prahune kencana” — membangkitkan gambaran benda megah yang mengapung di air, seolah dalam dunia dongeng.
  • “benderane gambare kupu-kupu” — menciptakan asosiasi keindahan, kelembutan, dan transformasi.
  • “ngambang saka prahu kencana” — membentuk visual makhluk atau kekuatan gaib yang muncul dari tempat yang megah dan sakral.

Majas

Beberapa majas yang menonjol dalam puisi ini:
  • Simbolisme: “kupu-kupu” sebagai simbol transformasi, kebebasan jiwa, atau roh yang halus.
  • Metafora: “ajian cakra ajna” sebagai representasi dari mata batin atau pencerahan spiritual.
  • Personifikasi: “bangsa dedemit” yang digambarkan punya struktur sosial dan pemimpin seperti manusia.
  • Hiperbola: “ngarep omah kencanane mentereng lan mewah” — untuk menekankan kemewahan dunia gaib secara dramatis.
Puisi “Negeri Kupu” karya Kang Thohir bukan sekadar puisi tentang makhluk halus atau dongeng spiritual. Ia adalah metafora tentang lapisan-lapisan realitas yang hanya bisa dilihat oleh mereka yang peka secara batin. Dengan simbolisme yang dalam dan diksi yang sederhana, puisi ini menyentuh wilayah yang jarang dijelajahi dalam puisi Jawa kontemporer: perpaduan antara spiritualitas, imajinasi, dan kritik sosial. Negeri Kupu adalah cermin—bagi siapa saja yang mau melihat lebih dari sekadar permukaan.

Kang Thohir
Puisi: Negeri Kupu
Karya: Kang Thohir

Biodata Kang Thohir:
  • Kang Thohir, merupakan nama pena dari Muhammad Thohir/Tahir (biasa disapa Mas Tair), lahir di Brebes, Jawa Tengah.
  • Kang Thohir suka menulis sejak duduk di bangku kelas empat SD sampai masuk ke Pondok Pesantren. Ia menulis puisi, cerpen dan lain sebagainya.
© Sepenuhnya. All rights reserved.