Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Rinduku Kusut Masai (Karya Karsono H. Saputra)

Puisi "Rinduku Kusut Masai" karya Karsono H. Saputra bercerita tentang rasa rindu yang diibaratkan seperti sesuatu yang kusut dan terbuang, yang ...
Rinduku Kusut Masai

rinduku kusut masai
terlempar dari beranda rumahmu
kau bilang tak memerlukannya lagi
aneh!
bukankah kau mengundangnya sepekan lalu

Analisis Puisi:

Puisi "Rinduku Kusut Masai" karya Karsono H. Saputra menyajikan ekspresi rindu yang terabaikan dan kontradiktif. Dengan gaya yang singkat namun penuh makna, puisi ini mengajak pembaca merenungi ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan dalam hubungan manusia.

Tema

Tema utama puisi ini adalah rindu yang tidak dihargai atau ditolak, di mana perasaan rindu yang selama ini dirasakan justru dianggap tidak penting oleh orang yang dirindukan. Ada juga tema tentang perubahan sikap dan ketidaksesuaian dalam hubungan.

Makna Tersirat

Makna tersirat dari puisi ini adalah kekecewaan terhadap seseorang yang tiba-tiba menolak atau mengabaikan perasaan rindu yang sebelumnya justru diundang atau dibangkitkan sendiri. Ada kontras antara kenyataan dan harapan yang memperlihatkan ketidakpastian hubungan dan kekusutan perasaan.

Puisi ini bercerita tentang rasa rindu yang diibaratkan seperti sesuatu yang kusut dan terbuang, yang dilempar dari beranda rumah orang yang dirindukan. Penyair menggambarkan bagaimana rindu yang dulu disambut, kini justru diabaikan dan tidak lagi diinginkan, menciptakan suasana yang penuh keheranan dan kesedihan.

Suasana dalam Puisi

Suasana puisi ini mengandung nuansa kecewa dan bingung, karena ada ketidaksesuaian antara sikap orang yang dirindukan terhadap rindu yang pernah diundangnya. Kesederhanaan bahasa memperkuat kesan langsung dan jujur dari perasaan penyair.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Pesan yang dapat diambil adalah tentang ketidakkonsistenan dalam hubungan emosional, serta pentingnya memahami dan menghargai perasaan orang lain. Puisi ini juga mengingatkan bahwa perasaan rindu, walaupun terlihat sederhana, bisa mengalami perubahan sikap yang mengejutkan.

Imaji

Puisi ini menggunakan imaji sederhana namun kuat, seperti:
  • “rinduku kusut masai” menggambarkan perasaan rindu yang rumit, berantakan, dan sulit diurai.
  • “terlempar dari beranda rumahmu” menciptakan gambaran fisik tentang bagaimana rindu itu diabaikan dan dibuang.

Majas

Beberapa majas yang digunakan dalam puisi ini antara lain:
  • Personifikasi: Rindu digambarkan seolah-olah bisa kusut, terlempar, dan diundang, memberikan sifat manusiawi pada perasaan.
  • Kontradiksi: Sikap yang bertentangan antara mengundang dan kemudian membuang rindu menimbulkan ketegangan emosional.
  • Metafora: Rindu sebagai sesuatu yang bisa kusut dan dilemparkan, bukan sekadar perasaan abstrak.
Puisi "Rinduku Kusut Masai" adalah karya singkat namun padat makna yang merefleksikan realita pahit dalam sebuah hubungan di mana rasa rindu yang tulus bisa berubah menjadi sesuatu yang tak diinginkan. Melalui penggunaan bahasa yang lugas dan imaji yang kuat, Karsono H. Saputra berhasil menyampaikan perasaan kecewa dan bingung yang dialami oleh seseorang ketika harapan emosionalnya tidak sejalan dengan kenyataan.

Karsono H. Saputra
Puisi: Rinduku Kusut Masai
Karya: Karsono H. Saputra
© Sepenuhnya. All rights reserved.