Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Toxic Relationship: Bagaimana Cara Keluar dari Lingkaran Tersebut?

Pelajari ciri hubungan toxic, dampaknya bagi kesehatan mental, serta cara membebaskan diri dan memulihkan diri untuk hidup lebih sehat dan bahagia.

Istilah toxic sudah sangat familiar terutama di kalangan anak muda zaman sekarang. Kata tersebut menggambarkan situasi seseorang membawa pengaruh buruk dalam sebuah hubungan, baik itu persahabatan, asmara, maupun keluarga. “Toxic” di sini berarti perilaku yang merusak dan membuat hubungan menjadi tidak sehat. Hubungan toxic merupakan kondisi yang dapat menyebabkan kesehatan mental dan fisik seseorang menurun akibat interaksi yang tidak sehat. Masalah ini tidak hanya terjadi pada pasangan, tetapi juga dapat muncul dalam hubungan pertemanan atau bahkan keluarga. Meskipun terlihat sederhana, dampak dari hubungan ini bisa sangat serius, termasuk risiko depresi.

Toxic Relationship
Sumber: Unsplash | @ericjamesward

Beberapa ciri hubungan toxic meliputi komunikasi yang tidak seimbang, adanya kontrol yang berlebihan, kekerasan emosional maupun fisik, serta kurangnya rasa saling menghormati dan empati. Mengenali tanda-tanda ini sangat penting agar seseorang dapat segera mengambil tindakan untuk keluar dari hubungan yang sangat merugikan tersebut. Agar terlepas dari toxic relationship, langkah awal adalah menyadari dan menerima bahwa hubungan tersebut tidak sehat. Selanjutnya, penting untuk membangun dukungan dari orang-orang terdekat seperti keluarga, teman, atau ahli yang dapat membantu memberikan pandangan dan dukungan. Selain itu, memperkuat diri melalui kegiatan yang meningkatkan rasa percaya diri dan kebahagiaan, seperti menjalani hobi, traveling, ikut aktif dalam sebuah organisasi.

Setelah berhasil keluar dari hubungan yang tidak sehat dan dapat merusak seseorang, mulailah babak baru dengan fokus pada hal-hal yang membawa kebahagiaan dan kesehatan, membangun hubungan yang sehat, serta mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di masa depan. Dengan cara ini, seseorang dapat menjalani kehidupan yang lebih seimbang dan terhindar dari pengaruh negatif yang dapat merusak kesehatan mental dan fisik.

Tidak jarang seseorang terjebak dalam hubungan ini dan merasa bingung dan takut untuk mengambil keputusan keluar karena adanya ketergantungan emosional atau rasa takut akan kesepian. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa melepaskan diri dari hubungan yang merugikan bukanlah tanda kalau kita lemah, tetapi langkah berani untuk menjaga kesehatan diri sendiri. Proses ini memang tidak mudah dan membutuhkan waktu, tetapi dengan dukungan yang tepat dan tekad yang kuat, setiap orang berhak untuk hidup dalam lingkungan yang sehat dan penuh dengan kasih sayang. Selain itu, menjaga mental setelah keluar dari toxic relationship juga sangat penting. Melakukan refleksi diri, belajar mengenali pola hubungan yang sehat, dan mungkin berkonsultasi dengan psikolog yang dapat membantu proses pemulihan.

Nikmah Al Mar’ati Sholikhah
Penulis: Nikmah Al Mar’ati Sholikhah

© Sepenuhnya. All rights reserved.