Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Sehat Itu Mudah (Karya Bambang Tri Subeno)

Puisi “Sehat Itu Mudah” karya Bambang Tri Subeno bercerita tentang cara-cara sederhana agar seseorang bisa hidup sehat. Penulis menyebutkan ...

Sehat Itu Mudah


Sehat itu mudah
Istirahat cukup
Tidak kurang, tidak berlebihan
Makan bergizi dan teratur
Bukan makanan lezat dan mewah
Olahraga menggerakkan badan
Bisa jalan kaki
Lari pagi
Berenang, bersepeda, sepak bola

Sehat itu murah
Sakit yang mahal

Sumber: Surat dari Samudra (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018)

Analisis Puisi:

Dalam dunia puisi anak, pesan moral dan edukatif sering kali menjadi jantung utama karya. Salah satu contoh terbaik dapat dilihat pada puisi berjudul “Sehat Itu Mudah” karya Bambang Tri Subeno. Melalui bahasa sederhana namun bermakna, puisi ini menyampaikan pentingnya menjaga kesehatan dengan cara yang ringan dan dapat dipahami oleh anak-anak. Puisi ini sekaligus menjadi pengingat bagi siapa pun bahwa kesehatan bukan hanya soal pengobatan, tapi tentang kebiasaan hidup sehari-hari.

Tema

Tema utama dari puisi ini adalah gaya hidup sehat dan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini. Penulis tidak hanya menyampaikan anjuran medis, tetapi membungkusnya dalam bentuk narasi puitik yang mudah dicerna anak-anak. Tema ini sangat relevan dalam konteks pendidikan kesehatan bagi generasi muda, yang kini menghadapi tantangan pola hidup tidak aktif dan konsumsi makanan cepat saji.

Puisi ini bercerita tentang cara-cara sederhana agar seseorang bisa hidup sehat. Penulis menyebutkan beberapa langkah mudah seperti istirahat cukup, makan bergizi secara teratur, dan rajin berolahraga. Olahraga yang disebutkan pun sangat dekat dengan kehidupan anak-anak, seperti jalan kaki, lari pagi, berenang, bersepeda, dan bermain sepak bola. Semua ini menunjukkan bahwa hidup sehat bisa dimulai dari kebiasaan ringan yang menyenangkan.

Puisi ini juga menyelipkan perbandingan menarik di akhir, bahwa sehat itu murah, sedangkan sakit justru mahal—baik secara ekonomi maupun dari segi penderitaan fisik. Kontras ini menjadi daya tarik utama puisi, karena mampu menyampaikan pesan dengan tegas dan efektif.

Makna Tersirat

Makna tersirat dalam puisi ini sangat kuat dan edukatif: bahwa hidup sehat tidak memerlukan biaya besar atau perlengkapan mewah. Anak-anak tidak perlu menunggu dewasa atau kaya untuk bisa sehat. Cukup dengan kebiasaan baik sehari-hari—tidur cukup, makan bergizi, dan aktif bergerak—mereka bisa menjaga tubuh tetap bugar.

Selain itu, puisi ini juga menyampaikan bahwa pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Sakit memang bisa diobati, tetapi jauh lebih murah dan mudah jika kita mampu mencegahnya melalui pola hidup sehat. Dengan demikian, puisi ini menanamkan nilai tanggung jawab pribadi atas tubuh sendiri sejak usia dini.

Imaji

Puisi ini kaya dengan imaji gerak dan imaji aktivitas, yang sangat mudah dibayangkan anak-anak:
  • Imaji aktivitas sehat: “jalan kaki”, “lari pagi”, “berenang”, “bersepeda”, dan “sepak bola” menimbulkan gambaran anak-anak yang aktif bergerak, berolahraga di lingkungan yang terbuka dan menyenangkan.
  • Imaji keseharian: “makan bergizi dan teratur” serta “istirahat cukup” memberi gambaran rutinitas yang menyehatkan dan dapat diikuti oleh siapa pun.
Imaji dalam puisi ini bersifat realistis, tidak melambung tinggi seperti dalam puisi imajinatif lainnya, justru karena bertujuan memberikan panduan praktis.

Majas

Walaupun bersifat instruktif, puisi ini tetap mengandung majas yang memperkuat daya tariknya:
  • Paradoks: Baris terakhir “Sehat itu murah / Sakit yang mahal” adalah bentuk paradoks, karena menyandingkan dua hal yang secara harfiah berlawanan untuk memperkuat makna. Majas ini efektif dalam menyampaikan pesan bahwa menjaga kesehatan tidak sulit, tetapi konsekuensi dari mengabaikannya bisa berat.
  • Repetisi: Pengulangan kata “sehat itu” di awal dua bait menjadi bentuk repetisi yang menegaskan pesan inti puisi.
  • Antitesis: “Tidak kurang, tidak berlebihan” merupakan bentuk antitesis, yakni menyeimbangkan dua kutub ekstrem dalam satu baris, untuk menekankan pentingnya moderasi.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Puisi ini menyampaikan sejumlah amanat yang penting dan aplikatif:
  • Jagalah kesehatan dengan cara sederhana—tidur cukup, makan teratur, dan olahraga ringan sudah cukup.
  • Tidak perlu menunggu sakit untuk sadar pentingnya gaya hidup sehat.
  • Pola hidup sehat itu murah dan mudah, sedangkan biaya berobat dan beban sakit bisa sangat besar.
  • Anak-anak dapat memulai hidup sehat sejak dini, dengan langkah yang menyenangkan seperti bermain dan bergerak aktif.
Pesan ini relevan tidak hanya untuk anak-anak, tetapi juga bagi orang tua dan pendidik yang menjadi teladan dalam kehidupan anak sehari-hari.

Puisi “Sehat Itu Mudah” karya Bambang Tri Subeno adalah puisi anak yang sederhana namun sarat makna. Dengan tema kesehatan, puisi ini menyampaikan makna tersirat bahwa hidup sehat bisa dimulai dari kebiasaan kecil yang mudah dan murah. Puisi ini bercerita tentang pentingnya istirahat, pola makan, dan aktivitas fisik, sambil memunculkan imaji aktivitas sehat yang riang dan menyenangkan. Penggunaan majas paradoks dan repetisi memperkuat kesan edukatif yang tidak menggurui. Dengan amanat yang jelas dan langsung, puisi ini layak dijadikan rujukan dalam pendidikan kesehatan anak sejak dini.

Melalui karya seperti ini, puisi anak bukan hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana pendidikan karakter dan gaya hidup yang membentuk masa depan lebih baik.

Bambang Tri Subeno
Puisi: Sehat Itu Mudah
Karya: Bambang Tri Subeno

Biodata Bambang Tri Subeno:
  • Bambang Tri Subeno lahir pada tanggal 17 Maret 1966 di Wonogiri.
  • Bambang Tri Subeno meninggal dunia pada tanggal 3 Juli 2021.
© Sepenuhnya. All rights reserved.