Mengenalmu Sebelum Cinta
Aku mengenalmu sebelum cinta melemparkan ego kita ke permukaan pasir putih — menarik batang-batang pohon, dedaunan, bunga-bunga, tulang-tulang makhluk yang sempat hidup, cinta kita, dan mengubah semuanya menjadi dasar laut.
Aku mencintaimu sebelum Tuhan paham bahwa salah satu rute menuju keselamatan adalah Eros — merekonstruksi cinta, kebahagiaan, kebebasan, kebenaran, pengharapan, dan semuanya membentuk dasar keselamatan.
Aku memahamimu sebelum Yesus sadar bahwa akibat kelahiran bukanlah dosa — menafsirkan kembali mengapa akar-akar setia bangun pagi hari, pohon-pohon membagikan dingin, daun-daun mengipasi kesejukan, bunga-bunga memberikan keindahan, dan melahirkan filsafat estetika.
Madrid, 13 Mei 2024
Analisis Puisi:
Puisi "Mengenalmu Sebelum Cinta" karya Melki Deni adalah sebuah karya yang kaya dengan simbolisme dan makna mendalam. Puisi ini mengangkat tema cinta yang melampaui batas waktu, ruang, dan pemahaman konvensional tentang relasi manusia dan ilahi. Dengan bahasa yang puitis dan penuh metafora, Melki Deni menyampaikan pandangannya tentang cinta, kebahagiaan, dan keselamatan.
Struktur dan Gaya Bahasa
Puisi ini terdiri dari tiga paragraf, masing-masing dengan tema sentral yang mengikat keseluruhan karya dalam satu kesatuan makna. Gaya bahasa yang digunakan adalah puitis dan metaforis, memberikan nuansa kontemplatif dan mendalam pada pembacanya.
Analisis Paragraf
- Paragraf Pertama: Paragraf pertama ini menggambarkan perkenalan sebelum cinta hadir, mengacu pada suatu momen primordial di mana ego belum muncul ke permukaan. Metafora "permukaan pasir putih" menggambarkan kesucian dan kemurnian, sementara transformasi elemen-elemen alam menjadi "dasar laut" menunjukkan kedalaman cinta yang mengakar kuat.
- Paragraf Kedua: Di sini, penyair menghubungkan cinta (Eros) dengan konsep keselamatan, menggambarkan cinta sebagai jalan menuju kebahagiaan dan kebenaran. Penggunaan Eros, dewa cinta dalam mitologi Yunani, mengindikasikan bahwa cinta bersifat universal dan transenden, bahkan melampaui pemahaman ilahi pada awalnya.
- Paragraf Ketiga: Paragraf terakhir membawa unsur religius, mengaitkan cinta dengan Yesus dan konsep dosa. Penyair menafsirkan kembali alasan keberadaan alam dan manusia, menciptakan hubungan antara keindahan alam dan filsafat estetika. Ini menunjukkan pemahaman mendalam tentang kehidupan dan cinta yang melampaui doktrin religius konvensional.
Tema Utama
- Cinta Transenden: Puisi ini mengeksplorasi cinta sebagai kekuatan yang melampaui waktu dan ruang. Cinta digambarkan sebagai sesuatu yang ada sebelum ego, sebelum pemahaman ilahi, dan sebelum doktrin religius.
- Keselamatan dan Kebahagiaan: Penyair menghubungkan cinta dengan konsep keselamatan dan kebahagiaan, menunjukkan bahwa cinta adalah jalan menuju kebebasan dan kebenaran.
- Keindahan Alam dan Filsafat: Alam digunakan sebagai metafora untuk cinta dan pemahaman mendalam tentang kehidupan. Keindahan alam dan proses alami digambarkan sebagai refleksi dari filsafat estetika.
Simbolisme dan Makna
- Permukaan Pasir Putih: Simbol kesucian dan awal yang murni sebelum ego dan kompleksitas muncul.
- Dasar Laut: Menunjukkan kedalaman cinta yang melampaui permukaan.
- Eros: Simbol cinta yang universal dan transenden.
- Akar, Pohon, Daun, Bunga: Metafora untuk proses alami dan keindahan yang terkait dengan cinta dan pemahaman estetika.
Puisi "Mengenalmu Sebelum Cinta" karya Melki Deni adalah sebuah puisi yang kaya dengan simbolisme dan makna mendalam. Melalui penggunaan metafora dan bahasa puitis, penyair menggambarkan cinta sebagai kekuatan transenden yang melampaui pemahaman konvensional tentang relasi manusia dan ilahi. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan kembali konsep cinta, kebahagiaan, dan keselamatan dalam konteks yang lebih luas dan mendalam.
Puisi: Mengenalmu Sebelum Cinta
Karya: Melki Deni
Biodata Melki Deni:
- Melki Deni adalah mahasiswa STFK Ledalero, Maumere, Flores, NTT.
- Melki Deni menjuarai beberapa lomba penulisan karya sastra, musikalisasi puisi, dan sayembara karya ilmiah baik lokal maupun tingkat nasional.
- Buku Antologi Puisi pertamanya berjudul TikTok. Aku Tidak Klik Maka Aku Paceklik (Yogyakarta: Moya Zam Zam, 2022).
- Saat ini ia tinggal di Madrid, Spanyol.