Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Momang (Karya Aprianus Gregorian Bahtera)

Puisi "Momang" karya Aprianus Gregorian Bahtera bercerita tentang seorang kekasih yang ingin meyakinkan pasangannya bahwa cinta yang diberikan ...

Momang


Menduakan hati dalam mencintai dan menjaga hati bukanlah tipeku. Bagiku mencintai satu orang itu sudah sangat bahagia, karena mengurus satu orang saja butuh perjuangan dan bila ada orang kedua malah merepotkan.

Orang yang kamu cintai sekarang adalah orang yang tepat dan jika kamu masih mencintai masa lalumu maka kamulah yang melukai dirimu sendiri dan seharusnya kamu berpikir mengapa orang yang sekarang sangat setia dan tulus dengan segala keadaanku. Itu artinya dia hadir bukan seperti yang dulu lagi tapi datang untuk membahagiakan selamanya.

Mungkin, kamu belum sangat yakin karena belum bertembung secara fisik, tetapi kamu harus tahu sayang, orang yang sekarang sangat berbeda ketulusan, kesetiaan, kesungguhan dan keseriusan dalam mencintai serta membahagiakan orang yang dicintainya. Dan orang itu adalah

Aku yang tak pernah berhenti selalu ada di setiap detik hidupmu, meski dari kejauhan. Aku tetap menjadi terang bagi setiap langkahmu dan kamu orang yang selalu memberikanku semangat untuk terus melangkah di jalanku. Di dalam hatiku tak ada

Niat untuk melukaimu, sebab kamu sudah terluka di masa lalu. Hadirku kini dalam hidupmu sebagai sosok yang berbeda dengan membuktikan cinta yang sebenarnya untuk orang yang dicintai. Setiap hari, 'ku selalu ada

Gerakan hati untuk memberikan waktu dan mengabarimu walau ada kesibukan, aku tetap punya waktu untukmu, karena cintaku begitu dalam untuk kamu. Hal itu kamu sudah rasakan sendiri lewat caraku memberikan diriku dan segala isi hati saat aku mengenalmu saat pertama jumpa sampai kita bersama di tautan asmara ini. Orang yang sangat aku sayangi, mari tetap bertaut tangan dalam tautan asmara ini dan kita buktikan bahwa kita adalah sepasang kekasih yang saling mencintai dari hati bukan dari keadaan di dunia.

Selasa, 5 Agustus 2025
Catatan:
Momang = Sayang. 

Analisis Puisi:

Puisi akrostik "Momang" karya Aprianus Gregorian Bahtera merupakan salah satu karya yang memadukan bentuk unik dengan isi yang penuh makna tentang cinta, kesetiaan, dan ketulusan. Kata Momang sendiri berarti Sayang, yang menggambarkan bahwa puisi ini memang ditujukan sebagai ungkapan kasih seorang kekasih kepada pasangannya.

Tema

Tema utama dalam puisi Momang adalah kesetiaan dalam cinta. Penyair menegaskan bahwa cinta sejati tidak membutuhkan banyak pilihan hati. Cukup satu orang yang dicintai dengan tulus, maka kebahagiaan akan tercipta.

Puisi ini bercerita tentang seorang kekasih yang ingin meyakinkan pasangannya bahwa cinta yang diberikan adalah tulus, serius, dan berbeda dari pengalaman masa lalu. Sang penyair menolak sikap menduakan hati karena baginya, cinta sejati hanya untuk satu orang. Dalam baris-baris puisi, terlihat jelas perjuangan, pengorbanan, dan kesungguhan dalam menjaga hubungan, meskipun ada jarak atau kesibukan yang memisahkan.

Makna Tersirat

Makna tersirat dari puisi ini adalah bahwa cinta yang sejati tidak pernah lahir dari keraguan atau masa lalu yang menyakitkan, melainkan dari komitmen untuk saling menjaga dan membahagiakan. Penyair seolah ingin mengingatkan bahwa terlalu sibuk memikirkan masa lalu justru melukai diri sendiri. Cinta yang sejati hadir dengan tulus, apa adanya, dan tidak menuntut kesempurnaan.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini terasa penuh kehangatan, kejujuran, sekaligus kesungguhan. Pembaca dapat merasakan aura cinta yang teduh, tulus, namun juga tegas dalam menyampaikan komitmen. Ada nuansa optimisme dan keyakinan bahwa cinta yang sedang dijalani akan bertahan selamanya.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Amanat yang dapat ditangkap dari puisi ini adalah:
  • Cintailah satu orang dengan sepenuh hati, tanpa mendua.
  • Jangan biarkan masa lalu merusak hubungan yang sedang dibangun.
  • Cinta sejati hadir dengan ketulusan, kesetiaan, dan kesungguhan.
  • Jarak, kesibukan, atau keadaan bukan alasan untuk berhenti mencintai.

Imaji

Puisi ini menggunakan imaji yang cukup kuat, misalnya:
  • “Aku tetap menjadi terang bagi setiap langkahmu” → menghadirkan gambaran visual tentang sosok kekasih yang menjadi cahaya atau penuntun.
  • “Tetap di pintu gerbang hatiku” → menghadirkan imaji ruang batin, seolah cinta itu dijaga di tempat yang paling dalam.
  • “Mari tetap bertaut tangan dalam tautan asmara ini” → membangkitkan imaji sentuhan fisik yang melambangkan kebersamaan dan ikatan cinta.
Imaji-imaji ini membuat pembaca lebih mudah membayangkan ketulusan perasaan yang ingin disampaikan.

Majas

Beberapa majas yang muncul dalam puisi ini antara lain:
  • Metafora → “Aku tetap menjadi terang bagi setiap langkahmu”, yang menggambarkan peran kekasih sebagai cahaya hidup.
  • Personifikasi → “Gerakan hati untuk memberikan waktu”, hati dipersonifikasikan seolah mampu bergerak secara nyata.
  • Hiperbola → “Cintaku begitu dalam untuk kamu”, menggambarkan betapa besar dan mendalamnya perasaan cinta dengan ungkapan berlebihan.
Puisi "Momang" karya Aprianus Gregorian Bahtera adalah sebuah ungkapan cinta yang tulus, penuh kesungguhan, serta menegaskan pentingnya kesetiaan. Dengan tema yang hangat dan relevan, puisi ini berhasil menggambarkan betapa berharganya mencintai satu orang dengan sepenuh hati. Imaji dan majas yang digunakan membuatnya semakin hidup, sementara pesan moralnya menuntun pembaca untuk belajar bahwa cinta sejati bukan sekadar kata, melainkan komitmen yang nyata.

Aprianus Gregorian Bahtera
Puisi: Momang
Karya: Aprianus Gregorian Bahtera

Biodata Aprianus Gregorian Bahtera:
  • Aprianus Gregorian Bahtera saat ini aktif sebagai mahasiswa, Fakultas Filsafat, di UNWIRA, Kupang.
© Sepenuhnya. All rights reserved.