Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Di Halaman Sekolah (Karya Aris Setiyanto)

Puisi "Di Halaman Sekolah" karya Aris Setiyanto bercerita tentang seorang siswa yang tidak pulang pada libur semester, dan justru menganggap ...
Di Halaman Sekolah

di antara setengah ruang
berketipung
di tengah-tengah antara
selawat dan serakalan
aku menemukan wajah
menanggung rindu
ia tak pulang pada libur semester ini
rumah baginya ialah
suasana kota santri.

Temanggung, 5 Juli 2022

Analisis Puisi:

Puisi "Di Halaman Sekolah" karya Aris Setiyanto menyuguhkan potret kehidupan seorang pelajar yang hidup jauh dari rumah, menempuh pendidikan di sebuah kota yang kental dengan nuansa religius. Dengan bahasa yang sederhana namun menyentuh, puisi ini mengajak pembaca merenungi perasaan rindu, ketabahan, dan pengorbanan anak muda dalam menuntut ilmu.

Tema

Tema utama puisi ini adalah kerinduan seorang pelajar yang menempuh pendidikan di perantauan, khususnya di kota santri.

Puisi ini bercerita tentang seorang siswa yang tidak pulang pada libur semester, dan justru menganggap suasana kota santri sebagai rumahnya. Di tengah suasana sekolah yang bernuansa religius—dengan lantunan selawat dan serakalan—ia menanggung rindu terhadap keluarga, namun tetap bertahan demi pendidikan.

Makna Tersirat

Makna tersirat dari puisi ini adalah bahwa pendidikan seringkali menuntut pengorbanan, termasuk menahan rindu kepada keluarga. Namun, perasaan rindu itu dilunakkan oleh suasana religius yang menghadirkan kenyamanan batin. Penyair ingin menegaskan bahwa menuntut ilmu bukan hanya soal akademik, tetapi juga proses pembentukan jiwa yang tabah dan mandiri.

Suasana dalam Puisi

Suasana yang tercipta dalam puisi ini adalah hening, syahdu, dan penuh kerinduan. Ada keheningan di antara ruang sekolah yang berisi lantunan doa dan nyanyian religius, berpadu dengan rindu seorang pelajar yang menahan diri untuk tidak pulang.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Pesan yang disampaikan puisi ini adalah bahwa menuntut ilmu adalah sebuah perjalanan yang membutuhkan pengorbanan. Kerinduan terhadap rumah adalah bagian dari proses kedewasaan. Dalam suasana religius kota santri, seorang pelajar belajar bukan hanya dari buku, tetapi juga dari kehidupan yang mengajarkan arti kesabaran dan keteguhan hati.

Imaji

Puisi ini menghadirkan beberapa imaji yang kuat:
  • Imaji auditif: “selawat dan serakalan” menghadirkan suasana religius yang khas di kota santri.
  • Imaji visual: “di antara setengah ruang berketipung” memberi gambaran suasana sekolah yang penuh aktivitas.
  • Imaji perasaan: kerinduan seorang pelajar terhadap rumah, namun diimbangi dengan kenyamanan batin di lingkungan barunya.

Majas

Beberapa majas yang tampak dalam puisi ini antara lain:
  • Metafora: “rumah baginya ialah suasana kota santri” menggambarkan bahwa rumah bukan sekadar tempat tinggal, melainkan tempat di mana jiwa merasa tenteram.
  • Personifikasi: “aku menemukan wajah menanggung rindu” seolah-olah wajah itu berbicara tentang kerinduan yang dipikul.
  • Simbolisme: “selawat dan serakalan” sebagai simbol suasana religius yang membentuk identitas kota santri.
Puisi "Di Halaman Sekolah" karya Aris Setiyanto adalah potret perasaan seorang pelajar yang hidup di kota santri, di mana suasana religius menjadi pengganti rumah bagi dirinya yang sedang menahan rindu. Dengan imaji sederhana namun kuat, penyair menghadirkan refleksi tentang pengorbanan, ketabahan, dan keindahan menuntut ilmu.

Aris Setiyanto
Puisi: Di Halaman Sekolah
Karya: Aris Setiyanto

Biodata Aris Setiyanto:
    Aris Setiyanto lahir pada tanggal 12 Juni 1996. Puisi-puisi terhimpun di dalam buku Lelaki yang Bernyanyi Ketika Pesawat Melintas (2020) dan Ketika Angin Berembus (2021).

    Karya-karyanya juga pernah dimuat di Majalah Kuntum, Koran Purworejo, Koran BMR FOX, Majalah Raden Intan News, Harian Sinar Indonesia Baru, Radar Pekalongan, Harian Bhirawa, Bangka Pos, Radar Madiun, Majalah Elipsis, Majalah Apajake, Jurnal Kopi, dan beberapa lainnya.
    © Sepenuhnya. All rights reserved.