Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Kenangan (Karya Kurniawan Junaedhie)

Puisi "Kenangan" karya Kurniawan Junaedhie menyoroti bagaimana kenangan membentuk pengalaman manusia dan membayang dalam kehidupan sehari-hari.

Kenangan

setelah kembali ke rumah, kau mengurus bayang-bayangmu yang tertinggal dalam kopor. barangkali terselip di antara kertas-kertas dokumen kantor.

setelah berhasil ditemukan, justru kau bersiap-siap lolos dari bayang-bayangmu.

Sumber: Horison (Mei, 1977)

Kenangan

Mereka menyebut kita udara
Udara menyebut kita kata
Kata menjelma jadi dirimu

Di dalam sajak-sajakku
Kamu juga tergolek tak berdaya
Seperti dulu udara menyebutnya
Seperti dulu mereka menyebut asal usulnya.

2009

Sumber: Perempuan dalam Secangkir Kopi (2010)

Analisis Puisi:

Puisi "Kenangan" karya Kurniawan Junaedhie menghadirkan refleksi mendalam mengenai memori, identitas, dan hubungan antara diri, masa lalu, serta pengalaman personal. Dengan gaya bahasa yang minimalis namun penuh makna, puisi ini menyoroti bagaimana kenangan membentuk pengalaman manusia dan membayang dalam kehidupan sehari-hari.

Tema

Tema utama puisi ini adalah kenangan sebagai bagian dari identitas dan perjalanan hidup manusia. Puisi menyoroti hubungan antara individu dan masa lalunya, serta bagaimana kenangan memengaruhi cara kita memandang diri dan interaksi dengan dunia.

Puisi ini bercerita tentang individu yang menghadapi kenangan yang tersimpan dalam hidupnya, baik dalam bentuk simbolik maupun nyata. Pada bagian pertama, penulis menggambarkan seseorang yang “mengurus bayang-bayangnya yang tertinggal dalam kopor,” menandakan usaha manusia menata kembali memori masa lalu. Bagian kedua menampilkan transformasi pengalaman menjadi kata dan sajak, di mana kenangan menjadi hidup kembali melalui bahasa dan ekspresi artistik.

Makna Tersirat

Makna tersirat puisi ini adalah kenangan tidak pernah benar-benar hilang; ia terus hadir dalam bentuk bayangan atau memori yang membentuk identitas kita. Selain itu, puisi ini juga menekankan bahwa kenangan bersifat elastis—dapat dijadikan refleksi, dihidupkan dalam karya seni, atau bahkan dilepaskan sebagai bagian dari proses pembebasan diri dari masa lalu.

Suasana dalam Puisi

Suasana yang tercipta adalah tenang, reflektif, dan sedikit melankolis. Ada nuansa introspektif yang menekankan perjalanan batin seorang individu dalam menghadapi kenangan dan bayang-bayang masa lalu.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Pesan yang bisa ditangkap dari puisi ini adalah pentingnya menghadapi, memahami, dan mengolah kenangan dalam hidup, baik untuk mengenali diri maupun untuk melanjutkan perjalanan hidup dengan kesadaran akan masa lalu.

Imaji

Puisi ini kaya dengan imaji halus dan simbolik:
  • Imaji visual: “bayang-bayangmu yang tertinggal dalam kopor” menampilkan memori yang tersimpan dan tersembunyi.
  • Imaji abstrak: “Udara menyebut kita kata, kata menjelma jadi dirimu” menghadirkan transformasi kenangan menjadi bentuk artistik dan eksistensi.

Majas

Beberapa majas yang tampak dalam puisi ini adalah:
  • Metafora: Bayangan, udara, dan kata menjadi simbol kenangan, identitas, dan transformasi pengalaman.
  • Personifikasi: Kata dan udara “menyebut” dan “menjelma,” memberikan kesan bahwa kenangan dan pengalaman hidup memiliki kehidupan sendiri.
  • Simbolisme: Kopor, bayangan, dan udara digunakan sebagai simbol perjalanan hidup dan memori yang tersembunyi namun berpengaruh.
Puisi "Kenangan" karya Kurniawan Junaedhie menyajikan refleksi mendalam tentang bagaimana kenangan membentuk identitas dan pengalaman manusia. Dengan tema kenangan dan transformasinya menjadi kata, puisi ini bercerita tentang individu yang menghadapi masa lalu, menyadari bayangan-bayangnya, dan mengekspresikannya dalam sajak. Suasana puisi yang tenang dan reflektif, dikombinasikan dengan imaji visual dan abstrak serta majas metafora dan personifikasi, menjadikan puisi ini karya yang kaya akan makna tentang hubungan manusia dengan ingatan dan diri sendiri.

Kurniawan Junaedhie
Puisi: Kenangan
Karya: Kurniawan Junaedhie

Biodata Kurniawan Junaedhie:
  • Kurniawan Junaedhie lahir pada tanggal 24 November 1956 di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.