Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Penggaris Desember (Karya Afrizal Malna)

Puisi "Penggaris Desember" karya Afrizal Malna menggambarkan bulan Desember sebagai penggaris yang lurus, yang dalam kelurusannya memiliki ...
Penggaris Desember

Desember adalah penggaris yang lurus, lurus sekali, dan putus dalam kelurusannya. Putus yang tersembunyi dalam patahannya sendiri, putus yang melihat kesunyian dari patahannya sendiri.

Dan angin, dan yang mengerang di bawah penggaris, dan berkata, dan besok – Januari – Januari – akan datang melalui jalur yang lalu. Jalur dengan bau rempah-rempah, gula, kopi, tembakau. Tembakau yang membuat orang menangis hingga selat Malaka. Ingatlah kapal-kapal tanpa penggaris, ingatlah derap kereta kuda yang mengukur kesedihanmu. Tentang pernyataan Desember yang lurus sekali dan putus dalam kelurusannya. Dan angin. Angin yang menyulam waktu dari keretakannya.

Kenanglah angin di atas penggaris dan angin di bawah penggaris. Dan mereka yang menyulam keretakan dari putus ke putus. Jiwa yang berubah ketika waktu tidak lagi mengikuti gerak: semua yang kau lempar tetap berada dalam tanganmu. Putus. Kenanglah di atas penggaris. Semua yang kau lihat tetap berada dalam matamu. Putus. Kenanglah di bawah penggaris. Semua yang kau katakan membuat lidahmu seperti Desember yang melompat ke Januari. Kenanglah potongan-potongan Desember yang mengambil dirinya sendiri di bawah penggaris di atas penggaris. Melepaskan diri dari semua yang kau maknakan di seberang hari ini.

Desember, Desember, penggaris yang kesunyian dalam kesunyian. Dia yang mengambil asuransi kebakaran, mengambil ekonomi dari asuransi kebakaran, mengambil penggaris yang mengukur api dari lidahmu ke korek api – dan ke korek api lainnya lagi. Ekonomi asuransi kebakaran yang membuat kembang api akhir tahun di atas penggaris. Dia yang lurus dan yang putus. Dia yang mengukur semua patahan. Dia yang memandang Januari, seperti penggaris yang mengukur suara jantungmu.

Dia yang bukan sendiri, ketika melihat, ketika melihat penggaris membuat ladang-ladang bintang di seberang hari ini.

Sumber: Museum Penghancur Dokumen (2013)

Analisis Puisi:

Puisi "Penggaris Desember" karya Afrizal Malna adalah sebuah karya yang penuh dengan citraan, simbolisme, dan bahasa yang kuat. Puisi ini menggambarkan bulan Desember sebagai penggaris yang lurus, yang dalam kelurusannya memiliki patahan-patahan yang tersembunyi.

Metafora Desember sebagai Penggaris: Desember digambarkan sebagai penggaris yang lurus dan tegas. Penggaris ini dapat diinterpretasikan sebagai representasi waktu yang berjalan dengan teratur dan tegas, tetapi memiliki nuansa keputus-putusan yang tersembunyi. Patahan dalam penggaris ini mewakili aspek-aspek yang tidak selalu terlihat atau dipahami dalam waktu.

Simbolisme Angin: Angin dalam puisi ini memiliki peran penting sebagai elemen alam yang menyulam waktu. Ini menciptakan gambaran perubahan dan perjalanan waktu. Angin juga dapat melambangkan elemen yang dinamis dalam kehidupan, yang terus bergerak dan mengubah segalanya.

Koneksi antara Desember dan Januari: Puisi ini menciptakan hubungan erat antara bulan Desember dan Januari. Desember digambarkan sebagai penggaris yang menciptakan jalan bagi Januari untuk datang. Ini mungkin merujuk pada pemahaman bahwa akhir tahun dan awal tahun selalu saling terhubung dan satu mengikuti yang lain.

Simbolisme Perjalanan: Ada banyak simbolisme perjalanan dalam puisi ini, seperti kapal-kapal, jalur perjalanan dengan bau rempah-rempah, dan kereta kuda. Semua ini menggambarkan ide perubahan, perjalanan, dan pengalaman yang membentuk waktu.

Patahan dan Putus dalam Waktu: Penggaris yang memiliki patahan-patahan dan yang berputus-putus menggambarkan sifat kompleks waktu. Puisi ini menciptakan pemahaman bahwa waktu tidak selalu bergerak dengan lancar, melainkan bisa penuh dengan patahan dan perubahan yang tidak terduga.

Kesan Abstrak dan Misterius: Puisi ini memberikan kesan abstrak dan misterius yang memungkinkan pembaca untuk merenungkan arti dan makna yang lebih dalam. Ia memadukan simbolisme dan citraan untuk menciptakan suasana yang kaya dan penuh makna.

Puisi "Penggaris Desember" adalah karya sastra yang memadukan bahasa dan citraan dengan baik untuk mengungkapkan pemahaman yang mendalam tentang waktu, perubahan, dan keterhubungan antara masa lalu dan masa depan. Penyair menggunakan kata-kata dan bahasa yang kreatif untuk menciptakan gambaran visual dan emosional yang kuat.

Puisi Afrizal Malna
Puisi: Penggaris Desember
Karya: Afrizal Malna

Biodata Afrizal Malna:
  • Afrizal Malna lahir pada tanggal 7 Juni 1957 di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.