Analisis Puisi:
Puisi "Afghanistan" karya Isma Sawitri menggambarkan situasi yang penuh kecemasan dan penderitaan yang dihadapi oleh rakyat Afghanistan.
Kecemasan dan Penderitaan: Puisi ini menyoroti keadaan yang dipenuhi kecemasan, dimulai dari judul "Afghanistan" yang memberikan gambaran negara tersebut yang tengah terjerat dalam konflik. Dari "pecahan api menyambar tak henti di awang-awang" hingga "luka nganga meruyak hingga ke tulang", puisi ini memvisualisasikan derita, penderitaan, dan kehancuran akibat konflik yang terus berkecamuk.
Doa dan Ketabahan: Meskipun berada dalam situasi yang penuh penderitaan, puisi ini juga menyoroti ketabahan dan keberanian. "Dari ladang-ladang hangus", menggambarkan situasi kehancuran, namun ada keberanian yang tetap terpancar dari karakteristik jihad mujahid yang tak putus-putus.
Kehilangan dan Harapan: Puisi ini juga menggambarkan rakyat Afghanistan yang merasa terpinggirkan dan terbuang. Mereka hidup dalam keadaan tanpa harapan, tanpa mesiu (amunisi), di penampungan tandus, namun tetap memperlihatkan keteguhan hati, tekad, dan kepercayaan pada kekuatan yang lebih tinggi, terpulang pada Tuhan.
Puisi "Afghanistan" karya Isma Sawitri memberikan pandangan yang mendalam tentang kengerian konflik dan penderitaan yang dialami oleh rakyat Afghanistan. Puisi ini tidak hanya menggambarkan kesedihan dan keputusasaan, tetapi juga menyoroti ketabahan, keberanian, dan keteguhan hati mereka dalam menghadapi tantangan yang tak terbayangkan. Mereka tetap memelihara harapan dan ketakwaan pada Tuhan dalam menghadapi situasi yang penuh kesusahan.
Karya: Isma Sawitri
Biodata Isma Sawitri:
- Isma Sawitri lahir pada tanggal 21 November 1940 di Langsa, Aceh.
