Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Bekerja (Karya Mozasa)

Puisi “Bekerja” karya Mozasa mengingatkan agar tidak bermalas-malasan, melainkan bersatu seperti lidi dalam satu ikatan atau semut yang saling ...

Bekerja

Lama nian berpangku tangan
Asyik terlena didaduh ombak
Mari kita sama serempak
Atur barisan kejar tujuan.
Jangan berhenti bertanya bulan
Berapa purnama engkau merantau
Maju, gembira terus berjalan
Cari cahaya indah kemilau.

Atur barisan kejar tujuan
Cari cahaya indah kemilau.

Bagai lidi satu ikatan
Bersatu teguh, bercerai rapuh
Bagai semut menarik beban
Tiada berhenti sebelum sampai.

Ah teman cerdik cendekia
Kita hidup di abad perjuangan
Siapa sigap majulah dia
Tiada hasil berpangku tangan.

Sumber: Poedjangga Baroe (Th. VI, No. 3, September 1938)

Analisis Puisi:

Puisi “Bekerja” karya Mozasa menghadirkan semangat kerja keras, disiplin, dan persatuan melalui bahasa yang lugas dan penuh motivasi. Puisi ini menekankan pentingnya kolaborasi dan ketekunan dalam mencapai tujuan hidup.

Tema

Tema utama puisi ini adalah kerja keras, disiplin, dan kebersamaan dalam mencapai tujuan. Penyair menekankan bahwa keberhasilan hanya diraih melalui usaha bersama dan kesungguhan.

Puisi ini bercerita tentang ajakan untuk bekerja sama, maju, dan mengejar tujuan hidup. Penyair mengingatkan agar tidak bermalas-malasan, melainkan bersatu seperti lidi dalam satu ikatan atau semut yang saling menanggung beban hingga sampai ke tujuan.

Makna tersirat

Makna tersirat puisi ini adalah pentingnya persatuan, disiplin, dan ketekunan dalam hidup, serta peringatan bahwa keberhasilan tidak datang bagi mereka yang hanya berpangku tangan atau menunda-nunda usaha.

Suasana dalam puisi

Suasana puisi ini penuh semangat, motivatif, dan inspiratif. Pembaca merasakan dorongan untuk bergerak maju, bekerja keras, dan tidak menyerah dalam menghadapi tantangan hidup.

Imaji

Puisi ini menggunakan imaji visual dan metaforis untuk menekankan kerja sama dan ketekunan:
  • “Bagai lidi satu ikatan / Bersatu teguh, bercerai rapuh” — imaji persatuan yang kuat.
  • “Bagai semut menarik beban / Tiada berhenti sebelum sampai” — imaji ketekunan dan kerja keras yang konsisten.

Majas

  • Simile: perbandingan seperti lidi dan semut untuk menggambarkan persatuan dan ketekunan.
  • Repetisi: pengulangan frasa “Cari cahaya indah kemilau” menekankan tujuan dan motivasi.
  • Alegori: semut dan lidi menjadi simbol manusia yang bersatu dan bekerja keras.

Amanat / pesan yang disampaikan

Pesan puisi ini adalah pentingnya kerja keras, ketekunan, dan persatuan untuk mencapai keberhasilan, serta dorongan agar tidak malas atau hanya menunggu kesempatan datang.

Puisi “Bekerja” adalah puisi yang inspiratif dan penuh motivasi. Mozasa berhasil menggunakan metafora sederhana namun kuat untuk menyampaikan nilai disiplin, persatuan, dan kerja keras dalam kehidupan sehari-hari.

Puisi Sepenuhnya
Puisi: Bekerja
Karya: Mozasa

Biodata Mozasa:
  • Mozasa (singkatan dari Mohammad Zain Saidi) lahir pada tanggal 10 Oktober 1914 di desa Bogak, Asahan.
  • Mozasa meninggal dunia pada tanggal 7 Februari 1988 (usia 74 tahun) di Medan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.