Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Berlibur ke Kota (Karya Handry TM)

Puisi “Berlibur ke Kota” karya Handry TM mengajarkan bahwa pengalaman liburan bisa menjadi sarana belajar, pengenalan identitas diri, dan ...

Berlibur ke Kota


pada suatu saat di hari libur sekolah
ibu dan ayah mengajak kami pergi ke kota
pagi-pagi benar ibu membangunkan anak-anaknya;
kakak, aku, adik dan seorang lagi saudara

telah ditata pula bekal sekadarnya di perjalanan
kue, camilan, dan minuman sehat kesukaan
"makan siang kita di restoran, sedangkan di jalan
cukuplah kita mengudap perbekalan," ibu berkata

ayah dengan gagahnya mengenakan topi tamasya
berkali-kali ia berdehem dan berpesan penuh saksama,
"jangan sia-siakan bertamasya ke kota,
lihat apa saja yang kalian suka dan bertanya!"

perjalanan seperempat hari bersama mobil sendiri
akhirnya sampailah kami ke kota yang dituju
hilir-mudik, lalu-lalang manusia di sela-selanya
membuat kami takjub terhadap keramaian metropolitan

"awas, meski kita orang desa jangan berpikir
lebih rendah dari orang-orang yang tinggal di kota
karena desa kitalah pemasok padi, sayur, dan
kebutuhan hidup mereka!" ayah mengingatkan

maka bebaslah kami menampilkan kegembiraan kami
dengan bernyanyi, menari, dan bercengkerama
kami merasa menjadi warna nusantara
kota dan desa adalah bagian dari negeri besar
bernama Indonesia

2018

Sumber: Surat dari Samudra (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018)

Analisis Puisi:

Puisi “Berlibur ke Kota” karya Handry TM menggambarkan pengalaman anak-anak yang diajak orang tua berlibur ke kota. Dalam buku Surat dari Samudra, puisi ini menonjol karena menghadirkan pengalaman sehari-hari anak-anak dengan nuansa keluarga, pendidikan nilai, dan kebanggaan terhadap identitas desa dan bangsa. Melalui bahasa yang sederhana dan narasi yang bersahabat, puisi ini berhasil menyampaikan pengalaman yang dekat dengan dunia anak-anak sekaligus menyisipkan nilai moral.

Tema

Tema puisi ini adalah liburan keluarga, eksplorasi kota, dan kebanggaan terhadap identitas desa. Puisi ini menekankan pentingnya melihat dunia luas, bersikap percaya diri, dan menghargai kontribusi desa sebagai bagian dari kehidupan kota. Selain itu, tema kebersamaan keluarga menjadi salah satu inti narasi puisi ini.

Puisi ini bercerita tentang pengalaman anak-anak yang diajak ibu dan ayah berlibur ke kota pada hari libur sekolah. Anak-anak bangun pagi-pagi, menyiapkan bekal sederhana, dan menaiki mobil keluarga menuju kota.

Di kota, mereka mengamati keramaian metropolitan, hilir-mudik manusia, serta berbagai hal yang menarik perhatian mereka. Orang tua memberikan pesan-pesan bijak: jangan merasa rendah diri meski berasal dari desa, karena desa mereka menyediakan kebutuhan hidup kota, seperti padi dan sayur.

Anak-anak kemudian mengekspresikan kegembiraan mereka dengan bernyanyi, menari, dan bercengkerama, merasa menjadi bagian dari nusantara, menyadari hubungan harmonis antara kota dan desa, dan kebanggaan akan identitas bangsa Indonesia.

Makna Tersirat

Makna tersirat puisi ini adalah bahwa liburan dan pengalaman baru bisa menjadi sarana pendidikan, refleksi, dan pengenalan identitas diri. Anak-anak belajar melihat dunia lebih luas, menghargai perbedaan antara desa dan kota, dan menyadari kontribusi masing-masing dalam kehidupan sosial.

Selain itu, puisi ini menekankan bahwa kebanggaan terhadap asal-usul desa dan rasa hormat terhadap masyarakat kota dapat hidup berdampingan, mengajarkan nilai persatuan dan kesadaran sosial sejak dini.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi terasa ceria, hangat, dan penuh rasa ingin tahu. Bait-bait awal menghadirkan nuansa pagi yang semangat dan persiapan liburan, sedangkan saat berada di kota, suasana berubah menjadi takjub dan kagum terhadap keramaian metropolitan. Suasana kemudian berpadu dengan rasa bangga dan riang, saat anak-anak mengekspresikan kegembiraan mereka dan menyadari hubungan antara kota, desa, dan bangsa.

Amanat / Pesan yang Disampaikan Puisi

Amanat puisi ini adalah bahwa liburan atau pengalaman baru dapat menjadi sarana belajar dan pengenalan dunia. Anak-anak diajarkan untuk:
  • Bersikap percaya diri, meski berbeda latar belakang (desa vs kota).
  • Menghargai asal-usul dan kontribusi desa dalam kehidupan masyarakat kota.
  • Menyadari pentingnya kebersamaan keluarga dan kegembiraan dalam belajar melalui pengalaman nyata.
Selain itu, puisi ini menekankan nilai kebanggaan nasional, bahwa kota dan desa adalah bagian dari negeri besar bernama Indonesia, dan setiap bagian memiliki perannya sendiri.

Imaji

Puisi ini menghadirkan imaji visual dan imaji sosial:
  • “Hilir-mudik, lalu-lalang manusia di sela-selanya” → imaji visual yang membuat pembaca membayangkan keramaian kota.
  • “Bebaslah kami menampilkan kegembiraan kami dengan bernyanyi, menari, dan bercengkerama” → imaji gerak dan sosial yang menunjukkan ekspresi riang anak-anak.
  • “Kota dan desa adalah bagian dari negeri besar bernama Indonesia” → imaji abstrak yang memperkuat rasa kebanggaan nasional.
Imaji-imaji ini membantu pembaca merasakan pengalaman anak-anak secara langsung dan memahami pesan moral puisi.

Majas

Beberapa majas yang tampak dalam puisi ini antara lain:
  • Majas apostrof, terlihat pada larik “ibu membangunkan anak-anaknya; kakak, aku, adik dan seorang lagi saudara”, yang seakan berbicara langsung kepada pembaca atau tokoh dalam puisi.
  • Majas personifikasi ringan, pada penggambaran kota yang “menakjubkan” dan memberikan pengalaman baru bagi anak-anak.
  • Majas repetisi, terlihat pada pengulangan kata “kata ayah/ibu” yang menekankan pesan-pesan bijak dari orang tua.
Puisi “Berlibur ke Kota” karya Handry TM adalah puisi anak yang sederhana namun sarat nilai edukatif. Puisi ini mengajarkan bahwa pengalaman liburan bisa menjadi sarana belajar, pengenalan identitas diri, dan pendidikan moral.

Melalui bahasa yang hangat dan narasi yang mudah dipahami, penyair berhasil menghadirkan pengalaman anak-anak yang riang dan takjub, sekaligus menyisipkan pesan kebanggaan terhadap desa, kota, dan bangsa Indonesia. Puisi ini mengajak pembaca muda untuk merasakan kegembiraan, belajar menghargai asal-usul, dan menumbuhkan rasa percaya diri serta kebanggaan nasional melalui pengalaman sehari-hari.

Handry TM
Puisi: Berlibur ke Kota
Karya: Handry TM

Biodata Handry TM:
  • Handry TM lahir pada tanggal 23 September 1963 di Semarang, Jawa Tengah.
  • Handry TM meninggal dunia pada tanggal 24 Februari 2023.
© Sepenuhnya. All rights reserved.