Cinta-ku Untuk-Mu
Ketika kugoreskan kenangan ini
selembar bianglala gerimis
membentang antara Engkau dan aku
Ketika kunyanyikan puisi ini
seberkas melodi petir merah
menjitak hatiku yang biru
Dan kisah kita Kauabadikan
Cinta kita Kaulestarikan
Dalam kata dengan tinta
Atas kertas penuh nuansa
Sahabat,
Cinta-ku
untuk-Mu
Sumber: Doa-Doa Semesta (Nusa Indah, 1989)
Analisis Puisi:
Puisi “Cinta-ku Untuk-Mu” karya John Dami Mukese menyajikan ungkapan cinta yang lembut dan personal, dipenuhi imaji alam dan simbolisme yang memperkuat intensitas perasaan. Melalui bahasa yang puitis, penyair menghadirkan pengalaman emosional antara kenangan, cinta, dan keabadian hubungan.
Tema
Tema utama puisi ini adalah cinta dan keabadian kenangan. Penyair menekankan bagaimana cinta dapat diabadikan melalui kata-kata, simbol, dan momen yang dikenang.
Puisi ini bercerita tentang seorang yang mengekspresikan cintanya melalui kenangan dan puisi, serta bagaimana hubungan emosional itu diabadikan secara simbolis. Penyair menggambarkan proses menyampaikan cinta melalui tulisan dan melodi, seolah kata-kata menjadi medium untuk mempertahankan dan melestarikan perasaan.
Makna tersirat
Makna tersirat puisi ini adalah bahwa cinta sejati melampaui waktu dan medium fisik, tetap hidup melalui kenangan, tulisan, dan simbol-simbol yang diabadikan. Melalui kata-kata, cinta bisa menjadi abadi meski raga mungkin terpisah.
Suasana dalam puisi
Suasana puisi ini penuh kehangatan, romantis, dan melankolis. Ada rasa intim yang lembut, sekaligus kekaguman terhadap kekuatan cinta yang mampu mengikat hati dan memaknai kenangan.
Imaji
Puisi ini menggunakan imaji alam dan simbolik untuk memperkuat ekspresi cinta:
- “Selembar bianglala gerimis membentang antara Engkau dan aku” — imaji visual yang melambangkan jalinan perasaan dan keindahan hubungan.
- “Seberkas melodi petir merah menjitak hatiku yang biru” — imaji auditori dan visual yang menekankan intensitas emosi dan gairah cinta.
- “Dalam kata dengan tinta atas kertas penuh nuansa” — imaji simbolik tentang pengabadian cinta melalui tulisan.
Majas
Beberapa majas menonjol dalam puisi ini:
- Metafora: cinta digambarkan sebagai pelangi, gerimis, dan petir, menyimbolkan keindahan, kesegaran, dan gairah.
- Personifikasi: hati dan kisah diberi sifat manusia, seperti “menjitak hatiku yang biru”.
- Simbolisme: tinta dan kertas menjadi medium keabadian cinta.
Amanat / pesan yang disampaikan
Pesan yang tersirat dalam puisi ini adalah pentingnya mengungkapkan cinta dan mengabadikannya melalui kata, simbol, dan kenangan. Cinta yang diungkapkan dengan sepenuh hati akan terus hidup dan menjadi bagian dari pengalaman manusia yang paling intim dan indah.
Puisi “Cinta-ku Untuk-Mu” adalah puisi romantis yang menyatukan imaji alam, simbol, dan bahasa puitis untuk mengekspresikan cinta yang abadi. John Dami Mukese menekankan bahwa cinta bukan hanya perasaan, tetapi juga cerita dan kenangan yang bisa dilestarikan melalui kata-kata dan simbol.
Karya: John Dami Mukese
Biodata John Dami Mukese:
- John Dami Mukese lahir pada tanggal 24 Maret 1950 di Menggol, Benteng Jawa, Manggarai Timur, Flores, NTT.
- John Dami Mukese meninggal dunia pada pukul 02.15 WITA tanggal 26 Oktober 2017 di RSUD Ende.