Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Pertemuan (Karya Rita Oetoro)

Puisi “Pertemuan” karya Rita Oetoro menekankan pertemuan batin dengan masa lalu melalui sajak dan kenangan, di mana pengalaman yang telah lama ...
Pertemuan

senyum mengembang di wajahnya, saat
membaca sajak-sajak berdebu dari
suatu masa yang teramat jauh dan
berpandangan kami: dalam alunan
kenangan, pengertian penuh kearifan

Sumber: Nyanyian Malam (1998)

Analisis Puisi:

Puisi “Pertemuan” karya Rita Oetoro adalah karya singkat namun sarat makna, yang menampilkan momen intim antara manusia dengan kenangan dan pengalaman masa lalu. Dengan bahasa sederhana dan penuh kehalusan, penyair menghadirkan suasana reflektif yang menyentuh emosi pembaca.

Tema

Tema utama puisi ini adalah kenangan dan refleksi atas hubungan masa lalu. Penyair menekankan pertemuan batin dengan masa lalu melalui sajak dan kenangan, di mana pengalaman yang telah lama berlalu tetap memberi pengaruh dan pengertian dalam kehidupan saat ini. Tema ini menekankan pentingnya menghargai kenangan dan belajar dari pengalaman sebagai bagian dari kehidupan manusia.

Puisi ini bercerita tentang pertemuan batin antara dua individu dengan kenangan masa lalu. Tokoh dalam puisi tersenyum saat membaca sajak-sajak lama yang berdebu, yang berasal dari masa yang sangat jauh. Alunan kenangan itu menghadirkan pengertian dan kearifan, menunjukkan bahwa pengalaman masa lalu tetap relevan dan bermakna dalam hidup sekarang.

Dengan cara ini, puisi menekankan nilai refleksi dan komunikasi dengan masa lalu, baik melalui sastra, memori, maupun pengalaman bersama.

Makna Tersirat

Makna tersirat puisi ini antara lain:
  1. Kenangan memiliki nilai emosional dan intelektual – meski sajak-sajak lama berdebu, mereka tetap membawa pengertian dan kebijaksanaan.
  2. Pertemuan tidak selalu bersifat fisik – hubungan batin dengan masa lalu atau orang lain bisa menjadi pengalaman yang mendalam.
  3. Sastra sebagai medium pertemuan dan refleksi – sajak menjadi jembatan untuk memahami pengalaman, kearifan, dan emosi yang telah lama berlalu.
Dengan demikian, puisi ini menyiratkan pentingnya menghargai memori, belajar dari pengalaman, dan menyadari kekayaan emosi yang dibawa kenangan.

Suasana dalam Puisi

Suasana puisi ini terasa hangat, damai, dan reflektif:
  • Hangat, karena adanya senyum yang mengembang di wajah tokoh saat berinteraksi dengan sajak lama.
  • Damai, karena alunan kenangan menghadirkan perasaan tenang dan nyaman.
  • Reflektif, karena pembaca diajak merenungkan makna pengalaman masa lalu dan hubungannya dengan kehidupan sekarang.
Suasana ini menguatkan kesan intim dan personal dari pertemuan batin antara tokoh dan kenangan.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Pesan yang dapat diambil dari puisi ini antara lain:
  • Hargai kenangan dan pengalaman masa lalu, karena mereka membawa kearifan dan pengertian yang tetap relevan.
  • Pertemuan batin dan refleksi dapat memberi ketenangan dan kebijaksanaan, bahkan tanpa interaksi fisik.
  • Sastra dan karya lama dapat menjadi medium untuk memahami diri dan hubungan manusia.
Puisi ini mengajak pembaca untuk menghargai nilai emosional dan intelektual dari masa lalu, serta melihat kenangan sebagai bagian dari pembelajaran hidup.

Imaji

Rita Oetoro menggunakan imaji sederhana namun kuat:
  • “Senyum mengembang di wajahnya” → imaji visual yang menunjukkan kebahagiaan dan kepuasan batin.
  • “Sajak-sajak berdebu dari suatu masa yang teramat jauh” → imaji sensorik yang membangkitkan kesan waktu dan nostalgia.
  • “Alunan kenangan, pengertian penuh kearifan” → imaji auditif dan emosional yang menghadirkan refleksi dan ketenangan.
Imaji-imaji ini membuat pembaca merasakan suasana hangat dan intim pertemuan batin, sekaligus memahami nilai pengalaman masa lalu.

Majas

Beberapa majas yang digunakan dalam puisi ini:
  • Metafora – sajak-sajak berdebu menjadi simbol kenangan dan pengalaman lama yang tetap berharga.
  • Personifikasi – kenangan dan sajak seolah memiliki suara dan kearifan, menghadirkan kesan hidup dan relevan.
  • Hiperbola ringan – “suatu masa yang teramat jauh” menekankan jarak waktu dan nostalgia yang mendalam.
Majas-majas ini memperkuat nuansa reflektif dan emosional puisi, sehingga pengalaman batin tokoh terasa nyata bagi pembaca.

Puisi “Pertemuan” karya Rita Oetoro adalah karya yang mengangkat refleksi batin, kenangan, dan nilai pengalaman masa lalu. Melalui interaksi tokoh dengan sajak lama, penyair menekankan bahwa kenangan dapat menghadirkan kebahagiaan, kearifan, dan pengertian, sekalipun waktu telah lama berlalu.

Puisi ini mengingatkan pembaca bahwa pertemuan batin dengan masa lalu dan karya sastra memiliki kekuatan untuk memberi ketenangan, refleksi, dan pembelajaran hidup yang abadi.

Puisi: Pertemuan
Puisi: Pertemuan
Karya: Rita Oetoro

Biodata Rita Oetoro:
  • Rita Oetoro (Rita Cascia Saraswati atau Rita Oey) lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, pada tanggal 6 Desember 1943.
© Sepenuhnya. All rights reserved.