Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Tatiana (Karya Isma Sawitri)

Puisi "Tatiana" menggambarkan perjalanan fisik dan emosional seorang wanita bernama Tatiana, sambil menyelipkan elemen-elemen identitas, politik, ....
Tatiana

Melaju di atas Siberia, legam malam tak tembus mata
melayang di atas padang tundra, aku terkenang Tatiana jelita
dari Leningrad ia tergesa
memadu kasih semalam saja
esoknya terbang ke California
suami Amerika menunggu di sana

Melaju di atas Siberia, Pushkin dan Pasternak tak hilang gema
demi puisi dan puisi, kurasa galau kubenam tanya
Tatiana bicara empat bahasa, mengaku tak lagi mencari cinta
pada Gorbachev ia percaya, hanya perestroika diragukannya

Melintasi Rusia raya, mereka tawarkan parfum dan vodka
Aeroflot berderak-derak, di atas laut fajar menyibak
demi kisah kisah Gulag, kuumpan senyum kubawa renung
ini tatanan menjelang goyah, ini gelanggang lepas terbuka dan ini perburuan rahasia
hanya saja tak sempat kureka, di koridor mana Tatiana terbilang
di relung mana ia terdaftar, di titik mana ia menghilang

Sumber: Horison (Januari, 1990)

Analisis Puisi:

Puisi "Tatiana" karya Isma Sawitri membawa pembaca ke dalam perjalanan melintasi Siberia dan Rusia, membuka cerita tentang seorang wanita yang bernama Tatiana. Melalui penggambaran perjalanan dan latar belakang sosial-politik, puisi ini mengeksplorasi tema perpisahan, identitas, dan pergulatan emosional.

Perjalanan Fisik dan Emosional: Puisi ini secara harfiah menggambarkan perjalanan melintasi Siberia dan Rusia, tetapi sekaligus mengandung elemen perjalanan emosional. Keberangkatan Tatiana dari Leningrad menuju California menciptakan gambaran perpisahan dan migrasi, mencerminkan ketidakpastian dan perubahan hidup.

Tatiana Jelita: Penggunaan kata "Tatiana jelita" memberikan kesan keindahan dan daya tarik pada tokoh tersebut. Namun, keindahan ini mungkin hanya bersifat fisik karena kemudian diungkapkan bahwa Tatiana hanya "memadu kasih semalam saja." Ini menciptakan kontras antara penampilan luar dan kenyataan di baliknya.

Bahasa dan Identitas: Puisi menyebutkan bahwa Tatiana bisa berbicara empat bahasa. Hal ini mungkin mencerminkan identitasnya yang multikultural dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan berbagai lingkungan. Namun, keputusannya untuk tidak mencari cinta lagi menyoroti kemungkinan kehilangan atau kekecewaan di masa lalu.

Konteks Politik: Puisi menyelipkan elemen-elemen seperti Gorbachev dan perestroika, memberikan latar belakang sosial-politik pada cerita. Ini menambah dimensi kritis terhadap perubahan dalam masyarakat dan potensi ketidakpastian yang dihadapi Tatiana.

Gulag dan Perburuan Rahasia: Puisi menyinggung kisah-kisah Gulag dan perburuan rahasia, merujuk pada masa-masa sulit dan ketidakpastian di Rusia. Ini dapat diartikan sebagai simbol perjalanan hidup Tatiana yang penuh dengan tantangan dan rahasia.

Pertanyaan dan Pencarian: Puisi mengandung unsur pertanyaan, terutama dalam baris "demi puisi dan puisi, kurasa galau kubenam tanya." Ini menunjukkan adanya perasaan galau dan pencarian makna hidup, mungkin juga merujuk pada kegundahan emosional Tatiana.

Puisi "Tatiana" menggambarkan perjalanan fisik dan emosional seorang wanita bernama Tatiana, sambil menyelipkan elemen-elemen identitas, politik, dan kehidupan pribadi. Dengan penggunaan gambaran geografis dan simbolisme, Isma Sawitri menciptakan puisi yang memancing refleksi mengenai kehidupan dan perubahan.

Isma Sawitri
Puisi: Tatiana
Karya: Isma Sawitri

Biodata Isma Sawitri:
  • Isma Sawitri lahir pada tanggal 21 November 1940 di Langsa, Aceh.
© Sepenuhnya. All rights reserved.