Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Aku Beruntung Bisa Mengenalmu (Karya Roman Adiwijaya)

Puisi “Aku Beruntung Bisa Mengenalmu” karya Roman Adiwijaya bercerita tentang seseorang yang merasa bersyukur karena telah menemukan cinta sejati ...

Aku Beruntung Bisa Mengenalmu


Aku beruntung bisa mengenalmu
Setelah semua masa lalu yang begitu pilu
Terima kasih telah hadir di saat yang tak terduga
Aku akan berjuang untuk menjadi yang terbaik untukmu

Semoga kita akan selalu bersama
Hingga kita menua bersama
Aku berjanji, akan menjaga hatiku
Untukmu
Seseorang yang ada di Jogjakarta

Catatan:
Puisi ini dikirim tanpa judul.

Analisis Puisi:

Puisi “Aku Beruntung Bisa Mengenalmu” karya Roman Adiwijaya merupakan ungkapan perasaan yang tulus dan penuh kehangatan tentang cinta yang datang setelah masa lalu yang menyakitkan. Dalam bentuk yang sederhana namun jujur, penyair menyampaikan rasa syukur dan ketulusan terhadap seseorang yang berhasil menghidupkan kembali harapan dalam dirinya. Puisi ini menggambarkan perjalanan emosional dari luka menuju cinta yang menyembuhkan.

Tema

Tema utama puisi ini adalah cinta yang tulus dan rasa syukur atas pertemuan yang berarti. Roman Adiwijaya mengangkat kisah tentang seseorang yang merasa beruntung dapat mengenal sosok istimewa setelah melalui masa lalu yang penuh luka. Tema ini tidak hanya menonjolkan romantisme, tetapi juga menyiratkan makna penyembuhan dan kebangkitan hati dari penderitaan masa lalu.

Puisi ini bercerita tentang seseorang yang merasa bersyukur karena telah menemukan cinta sejati di waktu yang tak terduga. Tokoh dalam puisi mengungkapkan rasa terima kasih kepada kekasihnya yang hadir membawa cahaya setelah masa kelam. Dalam kesederhanaannya, puisi ini menunjukkan betapa berartinya pertemuan dua jiwa yang saling memahami.

Bagian “Setelah semua masa lalu yang begitu pilu” menegaskan bahwa cinta yang baru ini menjadi obat bagi luka lama, sementara baris “Aku akan berjuang untuk menjadi yang terbaik untukmu” memperlihatkan tekad untuk menjaga hubungan dengan kesungguhan dan komitmen.

Makna Tersirat

Makna tersirat dalam puisi ini adalah tentang pemulihan diri melalui cinta dan pentingnya menghargai kehadiran seseorang yang membawa perubahan positif. Penyair ingin menunjukkan bahwa dalam setiap luka, selalu ada peluang untuk menemukan kebahagiaan baru jika seseorang mau membuka hati.

Selain itu, puisi ini juga menyiratkan bahwa cinta sejati tidak datang karena dicari, tetapi hadir pada waktu yang tepat. Frasa “Terima kasih telah hadir di saat yang tak terduga” memperlihatkan bagaimana cinta kadang hadir tanpa direncanakan, namun justru itulah yang membuatnya berharga.

Suasana dalam Puisi

Suasana dalam puisi ini terasa hangat, lembut, dan penuh ketenangan. Ada nuansa keharuan yang lahir dari rasa syukur, disertai ketulusan yang mengalir dari setiap larik.

Ketika pembaca mengikuti bait demi bait, terasa perpindahan suasana dari kesedihan (“masa lalu yang begitu pilu”) menuju ketenangan dan kebahagiaan (“Semoga kita akan selalu bersama”). Nuansa emosional ini menciptakan kesan bahwa cinta mampu menenangkan luka dan memberikan makna baru dalam kehidupan seseorang.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Pesan utama dari puisi ini adalah bahwa setiap pertemuan memiliki makna dan tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Penyair ingin menyampaikan bahwa seseorang yang hadir dalam hidup kita bisa menjadi bagian penting dari proses penyembuhan dan kebahagiaan.

Selain itu, ada pesan moral tentang pentingnya menjaga cinta dengan kesetiaan dan usaha. Ungkapan “Aku berjanji, akan menjaga hatiku untukmu” menunjukkan bahwa cinta bukan hanya tentang perasaan, tetapi juga tentang komitmen dan tanggung jawab.

Roman Adiwijaya juga seakan ingin menegaskan bahwa keberuntungan sejati dalam hidup adalah bertemu dengan seseorang yang membuat kita ingin menjadi pribadi yang lebih baik.

Imaji

Imaji dalam puisi ini cukup kuat meski disampaikan dengan bahasa sederhana. Penyair menciptakan imaji emosional dan visual yang halus. Misalnya:
  • Imaji emosional muncul dari kata-kata seperti “masa lalu yang begitu pilu” dan “hadir di saat yang tak terduga”, yang menghadirkan perasaan sedih dan haru.
  • Imaji visual tampak dalam baris “Semoga kita akan selalu bersama hingga kita menua bersama”, menggambarkan dua insan yang hidup berdampingan hingga tua.
Kesederhanaan diksi membuat pembaca mudah membayangkan keintiman dan ketenangan hubungan yang dilukiskan dalam puisi ini.

Majas

Beberapa majas (gaya bahasa) yang dapat ditemukan dalam puisi ini antara lain:
  • Majas Hiperbola: “Aku akan berjuang untuk menjadi yang terbaik untukmu” — menggambarkan tekad yang besar, bahkan berlebihan, untuk memberikan segalanya bagi sang kekasih.
  • Majas Personifikasi: Frasa “masa lalu yang begitu pilu” mempersonifikasikan masa lalu seolah memiliki perasaan dan dapat menyakiti.
  • Majas Repetisi: Pengulangan kata “Aku” di beberapa baris menegaskan suara hati penyair yang tulus dan personal, menonjolkan perasaan cinta dan kesungguhan yang mendalam.
  • Majas Metafora: “Menjaga hatiku untukmu” merupakan metafora yang melambangkan kesetiaan, menggambarkan hati sebagai sesuatu yang dapat disimpan dan dijaga untuk seseorang yang istimewa.
Puisi “Aku Beruntung Bisa Mengenalmu” karya Roman Adiwijaya adalah karya yang sederhana namun sarat makna. Melalui ungkapan yang jujur, penyair menggambarkan perjalanan emosional dari luka menuju cinta yang menyembuhkan.

Puisi ini mengajarkan bahwa pertemuan dengan seseorang yang tepat dapat menjadi anugerah besar yang mengubah hidup. Dalam kesederhanaannya, Roman Adiwijaya mengingatkan bahwa mengenal seseorang yang tulus bukanlah hal sepele — itu adalah keberuntungan yang layak disyukuri sepanjang waktu.

Roman Adiwijaya
Puisi: Aku Beruntung Bisa Mengenalmu
Karya: Roman Adiwijaya

Biodata Roman Adiwijaya:
  • Roman Adiwijaya saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Terbuka, Prodi Ilmu Hukum.
© Sepenuhnya. All rights reserved.