Analisis Puisi:
Puisi “Beringin” merupakan karya yang sarat simbolisme nasional. Dengan menggunakan sosok beringin Pancasila sebagai pusat imaji, penyair menghadirkan gambaran tentang kekokohan bangsa Indonesia, semangat persatuan, dan ketahanan menghadapi berbagai ujian. Bahasa yang digunakan sederhana namun tegas, menampilkan kombinasi antara semangat patriotik dan rasa syukur atas kekuatan yang mengikat bangsa.
Tema Puisi
Tema utama puisi ini adalah persatuan dan keteguhan bangsa Indonesia. Beringin digunakan sebagai simbol persatuan dalam Pancasila, mencerminkan betapa kuatnya jati diri bangsa ketika bersandar pada nilai-nilai dasar yang disepakati bersama.
Tema pendampingnya adalah ketahanan dan kekokohan bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan.
Puisi ini bercerita tentang kemuliaan dan kekuatan “Beringin Pancasila” sebagai lambang persatuan bangsa Indonesia. Sang beringin digambarkan sebagai pohon besar yang menaungi, melindungi, dan memberi kesuburan bagi bumi pertiwi. Meskipun berbagai badai dan gempa menghantam, beringin tetap kokoh berdiri, menggambarkan keteguhan bangsa Indonesia dalam menjaga persatuan dan kedaulatan.
Makna Tersirat
Dalam puisi ini tersirat beberapa pesan penting:
- Pancasila sebagai fondasi kekuatan bangsa. Pohon beringin melambangkan landasan ideologis yang kokoh. Akar-akar yang kuat menunjukkan bahwa bangsa yang berpijak pada Pancasila akan tetap teguh.
- Persatuan sebagai benteng bangsa. Daun yang lebat dan sifat mengayomi menggambarkan bahwa persatuan memberikan rasa aman dan perlindungan bagi seluruh rakyat.
- Bangsa yang kuat lahir dari nilai-nilai yang dijunjung bersama. Penyair menegaskan bahwa kekuatan bangsa tidak hanya berasal dari fisik, tetapi dari jiwa persatuan dan kesadaran kolektif.
- Ujian akan selalu datang. Badai dan gempa adalah metafora bagi krisis, konflik, atau tantangan sejarah yang pernah atau akan dihadapi bangsa. Namun selama bangsa teguh pada nilai persatuan, bangsa akan tetap “hidup jaya sepanjang masa”.
Suasana dalam Puisi
Suasana yang hadir dalam puisi ini bersifat:
- Gagah dan heroik. Kata-kata seperti perkasa, agung, dan tegak menciptakan nuansa kebanggaan dan kekuatan.
- Optimis dan penuh harapan. Penutup puisi dengan “Hidup jaya sepanjang masa” memberikan nuansa optimistis akan masa depan bangsa.
- Patriotik. Makna simbolis beringin yang merujuk pada Pancasila memberi suasana nasionalistik yang kental.
Amanat / Pesan dalam Puisi
Amanat yang dapat diambil dari puisi ini yaitu:
- Menjaga persatuan adalah kewajiban setiap warga. Karena persatuan merupakan naungan kuat yang menjaga bangsa tetap utuh.
- Bangsa akan mampu melewati setiap ujian jika berpegang pada nilai Pancasila. Keteguhan ideologis adalah kunci stabilitas.
- Tetaplah kokoh meskipun badai menghadang. Keteguhan menghadapi tantangan adalah bagian dari proses untuk menjadi bangsa yang semakin kuat.
- Menghargai simbol-simbol negara sebagai pengingat identitas. Simbol bukan sekadar gambar—ia memuat nilai, sejarah, dan makna persatuan.
Imaji dalam Puisi
Puisi ini menampilkan imaji-imaji kuat yang bersifat visual dan simbolik:
Imaji Visual:
- “Daunmu lebat mengayomi bangsaku”
- “Akarmu perkasa”
- “Kau suburkan bumi pertiwi”
- “Kau tetap berdiri tegak perkasa”
Gambaran beringin yang rimbun dan kokoh memperkuat nuansa kestabilan dan perlindungan.
Imaji Alami (alam kuat):
- Badai
- Gempa
- Bumi pertiwi
Imaji tersebut mempertegas kontras antara kekuatan alam dan keteguhan beringin.
Majas dalam Puisi
Beberapa majas yang muncul:
Personifikasi
- “Daunmu lebat mengayomi bangsaku”
- “Akarmu perkasa membentengi jiwa bangsaku”
- “Kau taburkan jiwa persatuan”
Beringin digambarkan seolah memiliki kemampuan manusia.
Metafora
- Beringin = Pancasila dan persatuan bangsa
- Daun = perlindungan bagi rakyat
- Akar = kekokohan ideologi bangsa
- Badai dan gempa = tantangan atau krisis nasional
Repetisi
- Pengulangan kata “Beringin” dan “Kau” memberi penekanan pada figur utama puisi.
Puisi “Beringin” merupakan karya yang menegaskan pentingnya persatuan dan keteguhan bangsa Indonesia. Melalui simbol beringin Pancasila, penyair menghadirkan gambaran tentang perlindungan, kekuatan, dan harapan agar bangsa tetap jaya meskipun diterpa berbagai ujian. Dengan imaji yang kuat dan gaya bahasa yang lugas namun simbolik, puisi ini berhasil membangkitkan semangat nasionalisme yang lembut tetapi mendalam.
Puisi: Beringin
Karya: Sides Sudyarto D. S.
Biodata Sides Sudyarto D. S.:
- Sudiharto lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 14 Juli 1942.
- Sudiharto meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 14 Oktober 2012.
- Sudiharto menggunakan nama pena Sides Sudyarto D. S. (Sides = Seniman Desa. huruf D = nama ibu, yaitu Djaiyah. huruf S = nama ayah, yaitu Soedarno).
