Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Khotbah Perkawinan (Karya Sitor Situmorang)

Puisi "Khotbah Perkawinan" karya Sitor Situmorang membawa pembaca melalui perjalanan dari awal kehidupan hingga pertemuan dua individu dalam ikatan ..
Khotbah Perkawinan

Semoga tiba harinya, bahagia sempurna
Semoga tiba harinya, impian tercapai
Wajah tercinta menyongsong tertawa
tercermin di raut muka seorang bayi.

Lahir, hidup, lalu mati
Bumi, manusia dan angkasa
Semua kehidupan Insani
Tergenggam hukum Irama

Lahir, hidup, lalu mati
Apalah dari semua tersisa
Apakah barangkali cinta?
Dari derita serta mimpi?

Lahir, hidup, lalu mati
Cintamu tumbuh abadi
Dalam kelahiran baru
Dibaharui selalu oleh Ilahi.

Amin!

Sumber: Angin Danau (1982)

Analisis Puisi:

Puisi "Khotbah Perkawinan" karya Sitor Situmorang adalah sebuah pengantar yang mendalam dan penuh makna untuk peristiwa pernikahan. Dengan penggunaan kata-kata yang sederhana namun dalam, penyair membawa pembaca melalui perjalanan dari awal kehidupan hingga pertemuan dua individu dalam ikatan suci pernikahan.

Tema dan Makna

  • Siklus Kehidupan: Tema utama yang muncul dalam puisi ini adalah siklus kehidupan, yang mencakup kelahiran, kehidupan, dan kematian. Penyair menyoroti pentingnya memahami bahwa kehidupan manusia adalah bagian dari siklus yang lebih besar dalam alam semesta.
  • Impian dan Harapan: Puisi ini juga mengungkapkan impian dan harapan akan bahagia sempurna dalam pernikahan. Penyair menggambarkan wajah tercinta yang menyongsong tertawa, menciptakan gambaran kebahagiaan yang didambakan dalam ikatan perkawinan.
  • Cinta yang Abadi: Penyair menyampaikan pandangannya tentang cinta yang abadi, yang tidak hanya terbatas pada kehidupan manusia di dunia ini, tetapi juga terus berkembang dalam kelahiran baru dan pembaruan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa.

Struktur dan Gaya Bahasa

  • Pengulangan: Penyair menggunakan teknik pengulangan dengan frasa "Lahir, hidup, lalu mati" untuk menyoroti siklus kehidupan yang tak terelakkan.
  • Kesederhanaan Kata: Meskipun sederhana dalam kata-katanya, puisi ini mengandung makna yang mendalam dan universal tentang kehidupan, cinta, dan spiritualitas.
  • Pemusatan pada Pernikahan: Meskipun puisi membahas siklus kehidupan secara luas, fokusnya tetap pada pernikahan, dengan menekankan impian dan harapan akan kebahagiaan dan keabadian cinta.

Pesan Moral

Pesan moral yang dapat diambil dari puisi ini adalah tentang pentingnya memahami dan menghargai siklus kehidupan, serta pentingnya cinta yang abadi dalam ikatan pernikahan. Puisi ini juga mengajarkan kita untuk merenungkan makna yang lebih dalam di balik peristiwa-peristiwa penting dalam hidup kita.

Puisi "Khotbah Perkawinan" karya Sitor Situmorang adalah sebuah refleksi yang mendalam tentang siklus kehidupan, impian pernikahan, dan keabadian cinta. Dengan gaya bahasa yang sederhana namun penuh makna, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan peristiwa-peristiwa penting dalam hidup manusia dan pentingnya cinta yang abadi dalam ikatan suci pernikahan.

"Puisi Sitor Situmorang"
Puisi: Khotbah Perkawinan
Karya: Sitor Situmorang

Biodata Sitor Situmorang:
  • Sitor Situmorang lahir pada tanggal 2 Oktober 1923 di Harianboho, Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
  • Sitor Situmorang meninggal dunia pada tanggal 21 Desember 2014 di Apeldoorn, Belanda.
  • Sitor Situmorang adalah salah satu Sastrawan Angkatan 45; yang juga menggeluti profesi sebagai wartawan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.