Seperti Akar
Kuingin seperti akar memberimu kekuatan
Kuingin seperti akar mengajarkan keikhlasan
Biar ku ada di kedalaman
Tapi ku mampu memberimu keyakinan
Biar mereka tak melihat...
Tapi ku tak akan berkhianat
Biar ku tak nampak
Ku yakin bisa buatmu hebat
Biar ku terpendam ....
Tak akan ada yang mampu menggoyahkan
Memberimu keyakinan
Tuk tetap berdiri menjalani kehidupan
Sumber: Gemuruh Palung Hati (Penerbit Adab, 2024)
Analisis Puisi:
Puisi “Seperti Akar” karya Ai Lundeng merupakan karya yang sederhana namun memiliki kekuatan makna yang dalam. Melalui simbol akar, penyair menggambarkan ketulusan, kekuatan, dan pengabdian yang tersembunyi — sesuatu yang tidak terlihat di permukaan, tetapi menjadi fondasi kehidupan. Akar dalam puisi ini menjadi lambang kasih tanpa pamrih, keikhlasan memberi, dan kekuatan yang bekerja diam-diam demi menopang yang lain.
Tema
Tema utama puisi ini adalah keikhlasan dan keteguhan dalam memberi kekuatan kepada orang lain. Ai Lundeng menyoroti peran yang tidak terlihat namun sangat penting, seperti akar yang menopang pohon. Penyair menggambarkan bahwa nilai sejati dalam hidup tidak selalu tampak oleh mata, melainkan dirasakan dari pengorbanan dan ketulusan yang mendalam.
Puisi ini bercerita tentang seseorang yang ingin menjadi sumber kekuatan bagi orang lain secara tulus, tanpa harus terlihat atau diakui. Penyair menyampaikan keinginan untuk menjadi seperti akar — sesuatu yang tersembunyi di dalam tanah, namun menjadi penopang kehidupan bagi pohon yang berdiri tegak di atasnya.
Baris seperti “Kuingin seperti akar memberimu kekuatan” dan “Biar ku ada di kedalaman tapi ku mampu memberimu keyakinan” menunjukkan tekad dan kerendahan hati tokoh lirik. Ia tidak mencari pengakuan, melainkan ingin memberikan makna dan manfaat dari tempat tersembunyi.
Makna Tersirat
Makna tersirat dari puisi ini adalah pesan tentang ketulusan dan nilai kebaikan yang tidak selalu harus terlihat oleh dunia. Ai Lundeng mengajak pembaca untuk menyadari bahwa dalam kehidupan, ada banyak orang yang perannya tidak terlihat namun sangat berarti — seperti seorang ibu yang diam-diam berdoa untuk anaknya, atau seseorang yang terus memberi semangat dari balik layar tanpa pamrih.
Selain itu, puisi ini juga mengandung makna spiritual: akar melambangkan keikhlasan dan kesabaran dalam menghadapi hidup. Walau tersembunyi, ia tetap teguh menjalankan fungsinya untuk menopang, menyerap, dan memberi kehidupan. Pesan ini menyiratkan pentingnya menjalani peran kita dengan penuh keyakinan, tanpa harus menuntut pengakuan dari orang lain.
Suasana dalam Puisi
Suasana dalam puisi ini terasa tenang, tulus, dan penuh keteduhan batin. Tidak ada nada marah atau sedih, melainkan keteguhan hati dan rasa ikhlas. Kesan yang muncul adalah keheningan yang bermakna — seperti akar yang bekerja dalam diam namun memberi kehidupan bagi seluruh pohon.
Puisi ini menghadirkan suasana reflektif dan menenangkan, mengajak pembaca merenungi makna dari kehadiran yang sederhana namun penuh makna.
Amanat / Pesan yang Disampaikan
Amanat puisi ini adalah pentingnya menjadi pribadi yang ikhlas, kuat, dan setia dalam memberi kebaikan meski tanpa terlihat. Ai Lundeng seolah ingin mengingatkan bahwa tidak semua peran dalam hidup harus berada di atas panggung. Ada kalanya justru peran yang tersembunyi — seperti akar — yang paling menentukan keberlangsungan hidup seseorang atau sesuatu.
Puisi ini juga mengajarkan kesetiaan, pengabdian, dan kepercayaan diri dalam ketulusan. Meskipun dunia mungkin tidak melihat atau menghargai, yang penting adalah niat dan keyakinan untuk tetap melakukan yang baik.
Imaji
Puisi ini memunculkan imaji alam yang kuat, terutama melalui simbol akar dan kehidupan pohon.
- “Kuingin seperti akar memberimu kekuatan” menciptakan gambaran akar yang menembus tanah, menyerap sari kehidupan, lalu menyalurkannya ke batang dan daun.
- “Biar ku ada di kedalaman tapi ku mampu memberimu keyakinan” menimbulkan visual akar yang tersembunyi di bawah tanah, namun menjadi sumber kestabilan.
- “Biar ku terpendam, tak akan ada yang mampu menggoyahkan” menghadirkan imaji tentang keteguhan, kekuatan yang diam namun kokoh.
Imaji ini mengandung keindahan alami sekaligus filosofi kehidupan yang mendalam — tentang peran tak terlihat yang justru menjadi penopang utama.
Majas
Beberapa majas memperkuat keindahan dan makna puisi ini, di antaranya:
- Metafora – Seluruh puisi berpusat pada metafora “akar” yang mewakili sifat ketulusan, kekuatan, dan pengabdian seseorang.
- Personifikasi – “Ku yakin bisa buatmu hebat” seolah-olah akar memiliki kemampuan manusia untuk memberi dan membentuk kekuatan.
- Hiperbola – “Tak akan ada yang mampu menggoyahkan” merupakan bentuk penegasan berlebihan untuk menggambarkan kekuatan yang tak tergoyahkan.
- Repetisi – Pengulangan kata “Biar ku...” menimbulkan efek ritmis sekaligus memperkuat tekad dan kesetiaan tokoh lirik terhadap peran yang dijalani.
Puisi “Seperti Akar” karya Ai Lundeng merupakan refleksi indah tentang makna ketulusan dan peran tersembunyi dalam kehidupan. Dengan tema keikhlasan dan makna tersirat tentang kekuatan memberi tanpa pamrih, penyair berhasil menanamkan nilai moral yang mendalam.
Melalui imaji alam yang tenang dan majas metafora yang menyentuh, Ai Lundeng mengajak pembaca untuk menjadi “akar” dalam kehidupan: kuat meski tersembunyi, memberi meski tak dihargai, dan setia menopang kehidupan orang lain dengan penuh cinta.
Puisi ini menjadi pengingat bahwa kekuatan sejati sering kali tumbuh dari tempat yang tidak terlihat, namun menjadi dasar bagi segala sesuatu yang indah di atasnya.
Karya: Ai Lundeng
Biodata Ai Lundeng:
- Ai Lundeng (nama pena dari Ai Pipih, S.Pd.I.) lahir pada tanggal 19 April 1972 di Purwakarta.