Puisi: Asa Seorang Guru (Karya Ai Lundeng) Asa Seorang Guru Di ruang kelas kutatap wajah-wajah penuh ceria Kulihat satu persatu sungguh buat hati bahagia Walau kadang ada tingkahmu yang buatku…
Puisi: Goodbye (Karya Ai Lundeng) Goodbye Waktu terus berputar Jangan pernah melihat ke belakang Lambaikan tangan .... Katakan goodbye aku tak akan Kembali Tuhan Bersamaku Dia tak aka…
Puisi: Yang Pergi (Karya Ai Lundeng) Yang Pergi Hujan perlahan reda Hembusan angin menembus relung terdalam Ada kerinduan yang menghujam Ada rasa sepi yang belum terobati Sepi itu kian m…
Puisi: Ibu (Karya Ai Lundeng) Ibu Sejuta kata terima kasih yang kuucapkan Tak kan mampu untuk membalas kebaikanmu Segudang emas yang kupersembahkan Tak sebanding dengan peluh dan …
Puisi: Seperti Akar (Karya Ai Lundeng) Seperti Akar Kuingin seperti akar memberimu kekuatan Kuingin seperti akar mengajarkan keikhlasan Biar ku ada di kedalaman Tapi ku mampu memberimu key…
Puisi: Diam (Karya Ai Lundeng) Diam Hatiku berkata diam Walau banyak kata yang harus kulontarkan Tapi hatiku tetap berkata Diam..... Andai mampu kusampaikan Entah berapa untaian ka…
Puisi: Episode Kehidupan (Karya Ai Lundeng) Episode Kehidupan Diam mungkin bukan solusi Tapi itulah satu-satunya cara agar tak ada yang tersakiti Kejujuran mungkin hanya akan menjadi duri untuk…
Puisi: Bapa (Karya Ai Lundeng) Bapa Rindu ini sangat menyakitkan Rindu ini tak terbalaskan Rindu ini hanya bertepuk sebelah tangan Rindu padamu bapa terpisah alam Sosokmu yang begi…
Puisi: Batas Waktu (Karya Ai Lundeng) Batas Waktu Sebuah penantian yang tak diinginkan Sebuah batas waktu yang telah ditetapkan Seandainya kulari, tetap ia kan menghampiri Karena ia takdi…