Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Tanah Airku (Karya Moh Akbar Dimas Mozaki)

Puisi “Tanah Airku” menggambarkan rasa cinta mendalam terhadap Indonesia sebagai tanah kelahiran sekaligus tanah tempat jiwa menemukan maknanya.

Tanah Airku


Indonesia adalah denyut nadi yang mengalir dalam darahku.
Dari ujung timur hingga barat, setiap jengkal tanah adalah cerita perjuangan.
Aku mencintaimu bukan hanya karena lahir di sini, tapi karena di sinilah jiwaku menemukan maknanya.

5 November 2025

Analisis Puisi:

Puisi “Tanah Airku” menggambarkan rasa cinta mendalam terhadap Indonesia sebagai tanah kelahiran sekaligus tanah tempat jiwa menemukan maknanya. Melalui diksi yang sederhana namun kuat, penyair membangun kesadaran bahwa tanah air bukan hanya tempat lahir secara fisik, melainkan ruang emosional dan spiritual yang membentuk identitas diri. Puisi ini merupakan refleksi nasionalisme dalam bentuk paling personal dan penuh ketulusan.

Tema

Puisi ini mengangkat tema nasionalisme, kecintaan pada tanah air, dan hubungan batin antara individu dengan Indonesia. Selain itu, turut hadir tema tentang identitas, makna hidup, dan hubungan emosional antara seseorang dengan tanah tempat ia tumbuh.

Puisi ini bercerita tentang bagaimana Indonesia menjadi bagian tak terpisahkan dari diri penyair. Indonesia digambarkan sebagai “denyut nadi yang mengalir dalam darah”, menunjukkan keterikatan yang sangat dalam, bukan sebatas sentimental, tetapi menyatu dengan keberadaan dirinya.

Penyair juga menyebutkan bahwa setiap jengkal wilayah Indonesia, dari timur hingga barat, memuat cerita perjuangan. Ini merupakan pengingat bahwa Indonesia dibangun dari pengorbanan dan sejarah panjang yang patut dihargai. Pada akhirnya, penyair menegaskan bahwa kecintaannya terhadap tanah air bukan hanya karena ia lahir di sini, melainkan karena Indonesia adalah tempat di mana jiwanya menemukan makna.

Makna Tersirat

Makna tersirat yang dapat dipahami dari puisi ini antara lain:
  1. Cinta tanah air bukan sesuatu yang dipaksakan, tetapi tumbuh dari kesadaran dan pengalaman hidup.
  2. Identitas seseorang sering kali ditemukan melalui hubungan batin dengan tempat asalnya. Indonesia bukan hanya ruang fisik, tetapi juga rumah spiritual yang membentuk cara pandang hidup.
  3. Perjuangan bangsa Indonesia adalah warisan yang mengalir dalam diri setiap warganya. Karena itu, kecintaan terhadap tanah air tidak pernah bisa dilepaskan dari rasa hormat terhadap sejarah.
Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan kembali alasan mereka mencintai Indonesia, bukan sekadar karena kebetulan lahir di sini, tetapi karena Indonesia memberikan makna yang lebih dalam pada kehidupan.

Suasana dalam Puisi

Suasana yang tercipta dalam puisi ini adalah khidmat, penuh kebanggaan, dan hangat. Ada getaran emosional yang lahir dari hubungan intim antara penyair dan tanah airnya. Nada puisi terasa afirmatif dan menenangkan, seolah sang penyair sedang berbicara kepada diri sendiri sekaligus kepada tanah air.

Amanat / Pesan yang Disampaikan

Beberapa pesan yang dapat diambil dari puisi ini adalah:
  • Cintailah tanah air dengan sepenuh hati, karena Indonesia adalah sumber makna dan identitas diri.
  • Hargai sejarah perjuangan bangsa, karena dari situlah Indonesia berdiri kokoh hingga hari ini.
  • Kecintaan terhadap Indonesia seharusnya lahir dari kesadaran, pengalaman, dan rasa memiliki, bukan semata-mata asal usul kelahiran.
  • Tanah air adalah bagian dari diri; maka menjaganya berarti menjaga diri sendiri.

Imaji

Puisi ini memunculkan beberapa imaji puitis yang kuat:
  • “Denyut nadi yang mengalir dalam darahku” menghadirkan imaji biologis yang menggambarkan betapa Indonesia menyatu dengan tubuh dan jiwa penyair.
  • Bentangan dari ujung timur hingga barat menciptakan imaji geografis yang luas, memperlihatkan keragaman wilayah Indonesia.
  • “Setiap jengkal tanah adalah cerita perjuangan” menghadirkan imaji historis yang menegaskan bahwa seluruh wilayah Indonesia menyimpan kisah pengorbanan.
  • “Jiwaku menemukan maknanya” memunculkan imaji spiritual tentang pencarian identitas dan tujuan hidup.

Majas

Puisi ini menggunakan berbagai majas yang memperkuat pesan dan emosi:

Metafora
  • “Indonesia adalah denyut nadi yang mengalir dalam darahku” → metafora yang menggambarkan Indonesia sebagai bagian dari hidup penyair.
  • “Setiap jengkal tanah adalah cerita perjuangan” → tanah disimbolkan sebagai memori sejarah.
Hiperbola
  • Penekanan bahwa seluruh tanah Indonesia mengandung kisah perjuangan, untuk menegaskan betapa luasnya sejarah bangsa.
Personifikasi
  • Tanah air digambarkan sebagai entitas yang memberi “makna” kepada jiwa penyair.
Puisi “Tanah Airku” adalah puisi pendek namun penuh kekuatan emosional. Melalui diksi yang padat dan simbolik, Moh Akbar Dimas Mozaki mengajak pembaca merenungkan kembali ikatan batin mereka dengan Indonesia. Puisi ini menegaskan bahwa cinta tanah air bukan sekadar kewajiban moral, melainkan pengalaman eksistensial: sebuah tempat yang memberi makna pada jiwa, sejarah, dan identitas.

Moh Akbar Dimas Mozaki
Puisi: Tanah Airku
Karya: Moh Akbar Dimas Mozaki

Biodata Moh Akbar Dimas Mozaki:
  • Moh Akbar Dimas Mozaki, mahasiswa S1 Sastra Indonesia, Universitas Andalas.
© Sepenuhnya. All rights reserved.