Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi Moh Akbar Dimas Mozaki

Puisi: Hujan Pertama di Halaman Rumah (Karya Moh Akbar Dimas Mozaki)

Hujan Pertama di Halaman Rumah Hujan pertama selalu mengingatkanmu, tentang aroma tanah basah dan tawa kecilmu. Kini, hanya suara rintiknya yang meng…

Puisi: Anak Bangsa (Karya Moh Akbar Dimas Mozaki)

Anak Bangsa Kami adalah anak-anak bangsa yang tumbuh dari peluh perjuangan. Tidak ada kata menyerah, hanya langkah yang terus maju. Kami adalah harap…

Puisi: Senja di Pantai Selatan (Karya Moh Akbar Dimas Mozaki)

Senja di Pantai Selatan Senja jatuh perlahan di garis laut selatan, mengukir warna di cakrawala. Nelayan pulang membawa cerita, bukan hanya hasil tan…

Puisi: Merah Putih (Karya Moh Akbar Dimas Mozaki)

Merah Putih Merah adalah keberanian yang menguatkan langkah. Putih adalah ketulusan yang menyucikan tujuan. Bersama menjadi bendera, berkibar dalam d…

Puisi: Negeri Hutan Tropis (Karya Moh Akbar Dimas Mozaki)

Negeri Hutan Tropis Daun-daun hijau bernyanyi bersama angin, menyimpan rahasia umur panjang bumi. Burung-burung berkicau tanpa mengetahui bahwa merek…

Puisi: Tanah Airku (Karya Moh Akbar Dimas Mozaki)

Tanah Airku Indonesia adalah denyut nadi yang mengalir dalam darahku. Dari ujung timur hingga barat, setiap jengkal tanah adalah cerita perjuangan. A…

Puisi: Langit Nusantara (Karya Moh Akbar Dimas Mozaki)

Langit Nusantara Di bawah langit biru Nusantara, mimpi-mimpi bertebaran seperti bintang. Anak-anak negeri berlari mengejar masa depan yang mereka gen…

Puisi: Bahasa Persatuan (Karya Moh Akbar Dimas Mozaki)

Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia adalah jembatan perasaan yang menyatukan perbedaan. Dalam setiap kata, tersimpan kisah perjuangan. Dari Sabang samp…

Puisi: Pulau-Pulau dalam Pelukan (Karya Moh Akbar Dimas Mozaki)

Pulau-Pulau dalam Pelukan Indonesia bukan hanya satu, tetapi ribuan pulau dalam satu pelukan. Laut menjadi jembatan, bukan pemisah. Kita menyatu kare…

Puisi: Untukmu Ibu Pertiwi (Karya Moh Akbar Dimas Mozaki)

Untukmu Ibu Pertiwi Ibu Pertiwi, aku pulang membawa doa terbaik untukmu. Aku mungkin jauh, tapi rinduku selalu tertanam di tanahmu. Semoga langkahku …

Puisi: Indonesia Tersenyum (Karya Moh Akbar Dimas Mozaki)

Indonesia Tersenyum Senja jatuh perlahan di garis laut selatan. Nelayan pulang membawa cerita, bukan hanya hasil tangkapan. Indonesia tersenyum bukan…
© Sepenuhnya. All rights reserved.