Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Mewujudkan Generasi Kritis melalui Literasi Ilmiah di Era 5.0

Di tengah banjir informasi digital, literasi ilmiah jadi kunci agar generasi muda tak mudah termakan hoaks. Yuk pahami pentingnya berpikir kritis.

Oleh Vadilan Pulung

Di era modern sekarang, generasi muda berada di tengah arus informasi digital yang tidak diketahui kebenarannya. Kemampuan untuk memilah atau mengidentifikasi suatu informasi yang benar di era digital ini sangat penting. Sebagian besar generasi muda masih kesulitan dalam memilah informasi apakah informasi yang didapatkan merupakan fakta ilmiah atau hanya hoaks semata. Hal ini menunjukkan tingkat Literasi di Indonesia masih rendah. Literasi ilmiah bukan hanya tentang membaca dan menulis, tetapi mencangkup kemampuan berpikir kritis, memahami konsep, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Mewujudkan Generasi Kritis melalui Literasi Ilmiah di Era 5.0

Literasi ilmiah adalah kemampuan memahami, menafsirkan, dan menggunakan informasi ilmiah untuk membuat keputusan yang tepat dalam kehidupan sehari-hari. Menurut OECD (2018), seseorang yang memiliki literasi ilmiah dapat memahami fenomena alam, menilai suatu literasi ilmiah, dan menanggapi secara kritis mengenai isu-isu sosial berbasis sains. Pengembangan literasi ilmiah dimulai dari bangku pendidikan. Instansi seperti sekolah dan perguruan tinggi memiliki peran penting dalam proses budaya berpikir ilmiah dalam kegiatan membaca, melakukan eksperimen, dan latihan dalam menganalisis data. pembimbing juga diharapkan tidak hanya memaparkan teori, tetapi menerapkan sifat ilmiah seperti rasa ingin tahu, adil, dan terbuka.

Selain itu, peran teknologi informasi dan media massa juga tidak kalah penting. Publikasi ilmiah yang mudah diakses dan disusun dengan menarik membantu generasi muda memahami dengan mudah. Kerjasama antara pendidik, jurnalis, dan ilmuwan dapat menjadi solusi agar generasi muda, tidak mudah termakan hoaks atau informasi palsu yang disebarkan di media massa.

Dengan mengembangkan literasi ilmiah, generasi muda tidak hanya menerima informasi, tetapi juga dapat mengidentifikasi, dan menggunakan pengetahuan ilmiah untuk menanggapi tantangan zaman. oleh sebab itu, pendidikan literasi ilmiah harus menjadi prioritas nasional agar indonesia memiliki generasi yang cerdas, kritis, dan siap bersaing di era 5.0.

Biodata Penulis:

Vadilan Pulung, lahir pada tanggal 11 Februari 2007 di Santos Tawau Sabah, saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Mulawarman, Program Studi Sarjana Farmasi.

© Sepenuhnya. All rights reserved.