Oleh Tiara Safrina Yulesty
Pernah nggak sih kamu lagi naik mobil atau motor sendirian, lalu tiba-tiba kamu jadi ngobrol sendiri?Baik itu ngomong ke diri sendiri, debat dengan argumen imajiner, atau bahkan bermain peran jadi host podcast. Jika pernah, selamat! Kamu termasuk bagian dari sebagian besar Gen Z yang punya kebiasaan unik ini.
Jangan khawatir, kamu nggak sendirian. Justru, kebiasaan ini lebih umum daripada yang kita kira. Yuk, kita bahas kenapa Gen Z suka banget ngobrol sendiri saat berkendara.
Mobil atau Motor = Ruang Pribadi Aman
Untuk Gen Z, mobil atau motor nggak cuma alat transportasi, tapi jadi ruang pribadi yang bisa dibawa kemana-mana. Ini jadi tempat paling aman buat jadi diri sendiri tanpa ada yang menilai, nggak ada yang mendengar, dan yang paling penting, nggak ada yang merekam buat upload ke TikTok.
Di rumah? Ada orang tua atau adik yang bisa muncul tiba-tiba. Di kampus atau kantor? Ada teman atau rekan kerja yang selalu mengobservasi. Tapi di dalam kendaraan? Itu adalah wilayah pribadi kamu. Makanya, semua pikiran, pertanyaan, dan dialog dalam hati yang selama ini kamu tahan, akhirnya muncul dalam bentuk monolog sendiri.
Terapi Gratis ala Gen Z
Siapa bilang terapi harus mahal? Buat Gen Z yang punya anggaran terbatas, ngobrol sendiri di kendaraan adalah sesi terapi gratis yang justru efektif.
Psikolog aja setuju. Ngomong sendiri atau disebut "self-talk" bisa membantu kita mengatur pikiran yang sedang bingung, mengurangi stres dan kecemasan, menyelesaikan masalah dengan lebih baik dan juga meningkatkan fokus dan konsentrasi.
Biasanya ada cerita soal tugas kayak "Nanti sampai rumah, kerjain dulu. Eh tapi makan dulu deh… lapar banget soalnya." Percakapan di dalam kepala jadi terdengar ke dunia nyata. Kadang malah lengkap dengan ekspresi wajah.
Lalu ada sesi komentar soal lalu lintas. Momen paling jujur dan paling refleks. "Lampu merah itu untuk berhenti, Bang." "Spion itu bukan pajangan, Mas." Tiba-tiba kita jadi ahli etika berkendara. Padahal lima menit lalu juga hampir melewati zebra cross. Tapi ya begitulah, kalau sendirian, kita jadi hakim, jaksa, sekaligus terdakwa.
Ngobrol sendiri saat berkendara sering jadi konser mini. Lagu acak muncul di kepala, lalu mulut ikut menyanyi. Mulai dari lagu sedih sampai dangdut koplo, semua boleh di jalan raya. Bahkan bisa dramatis, satu tangan menekan gas, satu tangan pura-pura pegang mikrofon imajiner. Helm lagi-lagi jadi pelindung harga diri.
Jadi, kalau ada orang di sebelah yang lihat kamu ngobrol sendiri di lampu merah, jangan khawatir. Kamu sedang melakukan self-healing, bukan lagi gila.
Podcast Pribadi One-Man Show
Sekarang ini, siapa sih yang nggak ingin jadi podcaster atau content creator? Nah, mobil jadi studio pribadi Gen Z. Kita sering jadi host dan narasumber sekaligus di podcast imajiner sendiri. "Jadi gini guys, hari ini gue mau cerita pengalaman gue..." mulai bicara sendirian seperti ada ratusan pendengar. Padahal yang mendengar cuma dashboard dan spion depan.
Tempat Curhat Tanpa Takut Dibocorkan
Gen Z memang punya trust issue. Kadang takut curhat ke teman karena takut jadi bahan omongan di grup chat lain. Jadi, ngobrol sendiri jadi jalan keluar. Dirimu sendiri adalah pendengar paling bisa diandalkan karena pasti nggak pernah ngegossip.
Kita bisa cerita perasaan sebenarnya tanpa perlu memfilter atau takut di-judge. Mau menangis sambil marah-marah? Boleh. Mau berteriak frustrasi? Silakan. Semua emosi valid di ruang privasi ini.
Kebiasaan Aneh yang Sebenarnya Sehat
Jadi, ngobrol sendiri saat berkendara bukan tanda kamu aneh atau gila. Ini jadi cara Gen Z untuk membantu diri sendiri dan memeriksa kesehatan mental, melepaskan stres dengan cara yang aman, mengekspresikan diri tanpa terlalu dipikirkan, mengasah kemampuan berkomunikasi dan menyelesaikan masalah dan menikmati kesenangan dengan imajinasi sendiri
Kalau ada orang yang lihat kamu ngobrol sendiri di mobil atau motor, jangan khawatir. Coba saja tersenyum. Siapa tahu, mungkin mereka juga sedang melakukan hal yang sama saat sendirian.
Keep talking to yourself, Gen Z. You're doing great!
Biodata Penulis:
Tiara Safrina Yulesty saat ini aktif sebagai mahasiswi di Universitas Sebelas Maret. Penulis bisa disapa di Instagram @tiarasfryl