Rita Oetoro (Rita Cascia Saraswati atau Rita Oey) adalah seorang sastrawan Indonesia yang mengukir namanya melalui karya-karya puisi penuh makna. Dilahirkan pada 6 Desember 1943 di Purwokerto, Jawa Tengah, Rita Oetoro telah memberikan kontribusi yang berharga dalam mengenalkan keindahan sastra Indonesia.
Kiprah Awal dan Pendidikan
Rita Oetoro memulai perjalanan kreatifnya di dunia tulis-menulis pada akhir tahun 1959 dengan nama samaran Eva Rita Oey. Meskipun tidak menyelesaikan pendidikan di Fakultas Sastra Jurusan Sastra Inggris Universitas Gadjah Mada, namun hal ini tidak menghentikannya untuk terus mengeksplorasi dunia sastra.
Profesionalisme dan Pengabdian
Selain sebagai seorang penyair, Rita juga merintis karirnya sebagai pewarta dan pernah menjabat sebagai editor di Majalah Kartini. Keahliannya dalam menyampaikan informasi dengan kata-kata membuatnya dikenal sebagai seorang jurnalis yang handal.
Negeri Poci dan Kolaborasi Puisi
Pada tahun 1993, bersama dengan sejumlah penyair ternama seperti Piek Ardijanto, Adri Darmadji Woko, Handrawan Nadesul, dan Kurniawan Junaedhie, Rita Oetoro terlibat dalam mendirikan Komunitas Negeri Poci. Melalui komunitas ini, mereka merekam jejak para penyair Indonesia dengan menerbitkan antologi puisi dan menggelar peluncuran di Kota Tegal setiap tahun.
Karya-Karya Puisi
Rita Oetoro telah menghasilkan beberapa buku puisi yang menggambarkan kepekaannya terhadap kehidupan dan nilai-nilai kejujuran. Beberapa karya puisinya yang mencuri perhatian.
Buku Tunggal:
- Dari Sebuah Album (1986);
- Sangkakala (1993);
- Kawindra-Kawindra (1994); bersama Piek Ardijanto Soeprijadi;
- Nyanyian Hening Senjakala (1996); bersama Diah Hadaning;
- Nyanyian Malam (1998);
- Nyanyian Sukma (2000).
Antologi Bersama:
- Tonggak 3: antologi puisi Indonesia modern (1987); disunting oleh Linus Suryadi AG;
- Dari Negeri Poci: antologi puisi 12 penyair (1993); disunting oleh Adri Darmaji Woko;
- Dari Negeri Poci 2: antologi puisi 45 penyair (1994); disunting oleh F. Rahardi;
- Dari Negeri Poci 3: antologi puisi 49 penyair (1996); disunting oleh Adri Darmadji Woko, Handrawan Nadesul, dan Kurniawan Junaedhie;
- Ungu: antologi puisi Wanita penyair Indonesia (1997); disunting oleh Korrie Layun Rampan;
- Kitab Radja-Ratoe Alit: antologi puisi alit 50 penyair Indonesia (2011); disunting oleh Adri Darmadji Woko dan Kurniawan Junaedhie;
- Negeri Poci 5: Negeri Langit: antologi puisi 152 penyair (2014); disunting oleh Adri Darmadji Woko dan Kurniawan Junaedhie.
Rita Oetoro tidak hanya meninggalkan warisan dalam bentuk karya sastra, tetapi juga semangat untuk terus menggali keindahan dalam setiap kata. Karya-karya puisinya yang mendalam dan penuh rasa memiliki daya inspiratif yang kuat, terus menginspirasi generasi sastrawan muda Indonesia. Rita Oetoro, dalam jejak puisinya, telah memberikan kontribusi berharga dalam memperkaya kekayaan sastra Indonesia.
Sebagai bahan telaah, berikut kami sudah merangkum beberapa Contoh Puisi karya Rita Oetoro untuk anda baca. Semoga bisa menjadi inspirasi dan bahan bacaan yang menyenangkan untuk melampiaskan rasa.