Puisi: Di Antara Badai (Karya B. Y. Tand) Di Antara Badai Di Antara Senyap Di antara badai kita taburkan racun kita hirup setiap hari Di antara senyap kita tanamkan dendam kita su…
Puisi: Waktu (Karya Rozana) Waktu Dari detik ke detik Dari menit ke menit Dari jam ke jam Waktu tiada berhenti Aku menjadi besar Waktu membawaku Aku menjadi tua Waktu membawaku …
Puisi: Ayah (Karya Cecep M. Yuhyar) Ayah Waktu ayah pergi kerja Aku masih tidur Waktu ayah pulang kerja Aku sudah tidur Waktu hari libur Malah kerja lembur Oh, ayah .... kepada siapa …
Puisi: Ah, Alam Semakin Cemar (Karya Lita Hardono) Ah, Alam Semakin Cemar kurasa alam semakin cemar kali bening entah ke mana mungkin malu dan bersembunyi di langit jingga burung pipit mungil termangu…
Puisi: Pengemis Tua (Karya Suliestiowaty) Pengemis Tua di bawah terik matahari kau berjalan tertatih-tatih dengan tongkat kayu di tanganmu pak tua yang malang peluhmu yang membasahi baju kuma…
Puisi: Catatan di Tepi Danau (Karya Slamet Sukirnanto) Catatan di Tepi Danau Bunga tak menyesali langit Kalau musim tidur di atas bukit Batu tak menyesali cuaca Kalau hujan singgah di relung mega Yang ada…
Puisi: Dia Hanya Dada (Karya Afrizal Malna) Dia Hanya Dada Dia hanya dada yang ingin mengatakan hujan Suatu hari berjalan dengan langit senja Udara din…
Puisi: Tuangkan Lagi (Karya Slamet Sukirnanto) Tuangkan Lagi Tataplah Toba dan rumput yang liar menjalar di perbukitan kering luas melebar juga jasad ini! Tataplah Toba kerajaan…
Puisi: Nina Bobok (Karya Abrar Yusra) Nina Bobok Boboklah, sayang di tengah ledakan-ledakan petasan di kamar. Boboklah sayang di tengah letusan letusan pertempuran memenuhi masa kecilmu s…
Puisi: Anakku Bulan Pucat (Karya Afrizal Malna) Anakku Bulan Pucat anakku bulan tak berdarah gotong usia bapaknya di bahu anakku bulan tak berdarah gotong mayatku tak berbaju dia cari kubur! menyer…
Puisi: Pidato di Pemakaman (Karya Afrizal Malna) Pidato di Pemakaman Pada tanah datang pada tanah pulangku. Tanah merah ucapan hujan baginya daging-daging darah darah-darah tumbuh rumput-rumput berl…
Puisi: Potret Ulang Tahun (Karya Ahmadun Yosi Herfanda) Potret Ulang Tahun Siapa kau tiba-tiba muncul malam ini berbaring telanjang di ranjang penanggalan diri (…
Puisi: Yogyakarta (Karya Munawar Syamsuddin) Yogyakarta Kenapa engkau seperti selalu saja merenungi Pokok beringin tua yang dikeramatkan dongengan Waktu dan Cuacaku itu selalu saja menu…