Puisi: Hampir Malam di Bukit Balam (Karya Diah Hadaning) Hampir Malam di Bukit Balam Suara murai saat mentari jingga zikir angin lembah saat bunga mekar merah langit semakin kelam me…
Puisi: Mencari Sisa Peradaban di Jakarta (Karya Diah Hadaning) Mencari Sisa Peradaban di Jakarta Mencari sisa peradaban anakku 'nyusuri trotoar kota kepala terantuk dinding jalan layang langkah ter…
Puisi: Catatan Ciganjur Tembang Hati yang Peduli (Karya Diah Hadaning) Catatan Ciganjur: Tembang Hati yang Peduli Yang ngalir dari arah mata angin yang menggenang dari lubuk mata air tembang hati yang peduli t…
Puisi: Dari Debu-Debu Revolusi (Karya Diah Hadaning) Dari Debu-Debu Revolusi Kendati kami telah jadi debu dan tanah terdapat sepanjang pantai dan lembah belum hirup hangat mentari kemerdekaan …
Puisi: Orang-Orang Angkuh (Karya Diah Hadaning) Orang-Orang Angkuh Dia, dia, dia tak pernah ucap salam mulutnya belati siap tikam tak pernah mengangguk nafasnya aroma pasar induk ske…
Puisi: Setitik Debu (Karya Diah Hadaning) Setitik Debu Setitik debu lepas dari rambutku yang putih kelabu kutiup penasaran dan gigil raga gemetaran debu jadi gelembung membumbung…
Puisi: Setitik Air (Karya Diah Hadaning) Setitik Air Setitik air dari ujung lidahku di lantai berdebu melebar menerjang pintu banjir pelataran jalanan dan tegalan mengusung …
Puisi: Renungan Tua (Karya Diah Hadaning) Renungan Tua (1) Laut temaram muram di bawah hujan perahu sepi mengapung sendiri jauh pesisir dari taksir ada yang menggelepar di k…
Puisi: Cemasku Cemas Jepara Cemas Muria (Karya Diah Hadaning) Cemasku Cemas Jepara Cemas Muria Kota tua dalam kesiur mahoni rumah tua dalam kesiur kenari diam-diam sembunyikan dalam-dalam cemas langit…
Puisi: Catatan Hujan di Tikungan Kota (Karya Diah Hadaning) Catatan Hujan di Tikungan Kota Tulang berserakan dikumpulkan di taman tikungan kota. Getar jiwa dimantrak…
Puisi: Mozaik Bulan Juni (Karya Diah Hadaning) Mozaik Bulan Juni Orang-orang masih berkumpul suara-suara penuhi udara spanduk-spanduk masih digelar meng…
Puisi: Getaran Jiwa (Karya Diah Hadaning) Getaran Jiwa seperti buana yang tak pernah melipat bentangnya seperti laut yang tak pernah menidurkan ombaknya ia berjalan sepanjang musim …
Puisi: Aku Mendengarnya (Karya Diah Hadaning) Aku Mendengarnya kenapa mencari matahari datanglah pada terangKu kenapa mencari api datanglah pada panasKu kenapa mencari angin datanglah pada …
Puisi: Saat Tercipta (Karya Diah Hadaning) Saat Tercipta menyatulah ruhku dan ruhmu kupuja insan dari insan terjadilah kehendak semesta bermulanya sebuah nama gema tanah merdeka kesiur bukit b…