Puisi: Malam (Karya Kuntowijoyo) Malam Bayang-bayang bumi Memalingkan tubuh Memejam lelah Meletakkan beban ke tanah Maka malam pun turun Memaksa kucing putih Mengeong di pojok rumah …
Puisi: Petuah (Karya Kuntowijoyo) Petuah Langkah tidak untuk dihitung ia musnah disapu hujan Ketika engkau sampai pangkalan ingatlah, itu bukan tujuan Cakrawala selalu menjauh tak per…
Puisi: Kabut (Karya Kuntowijoyo) Kabut Ada kabut di atas bukit Pergi ke sana daerah samar tak bertepi di lindung hutan kenangan bayang-bayang purba (Kaujamah puncaknya tiba-tiba terl…
Puisi: Lelaki (Karya Kuntowijoyo) Lelaki Ketika kentong dipukul bintang-bintang berebut menenun pagi jadi samudra Di laut naga memukul ombak perahu tergoyang bagai mainan Dua ribu tan…
Puisi: Kupu-Kupu (Karya Kuntowijoyo) Kupu-Kupu Keahlian kupu-kupu Menggugurkan kuning sayapnya Menenun jaring-jaring halus Tinggal di dalamnya Mendengarkan pohon bersemi. Yang berubah wa…
Puisi: Musium Perjuangan (Karya Kuntowijoyo) Musium Perjuangan Susunan batu yang bulat bentuknya berdiri kukuh menjaga senapan tua peluru menggeletak di atas meja menanti putusan pengunjungnya. …
Puisi: Isyarat (Karya Kuntowijoyo) Isyarat Angin gemuruh di hutan Memukul ranting Yang lama juga. Tak terhitung jumlahnya Mobil di jalan Dari ujung ke ujung Aku ingin menekan tombol Hi…
Puisi: Bencana (Karya Kuntowijoyo) Bencana Toko-toko di kota sudah ditutup. Anjing menjajakan gonggongnya pada yang bergegas lewat. Tak seorang tahu sekarang jam berapa. Hari sudah jad…
Puisi: Sepi (Karya Kuntowijoyo) Sepi Jangan sepi ditinggalkan karena ia adik kandungmu ketika di rahim ibu Jangan dibunuh sepi karena ia kawan jalanmu ketika diselubung mimpi Di sub…
Puisi: Angin Laut (Karya Kuntowijoyo) Angin Laut Perahu yang membawamu telah kembali entah ke mana angin laut mendorongnya ke ujung dunia Engkau tidak mengerti juga Duduklah Ombak yang se…
Puisi: Vagina (Karya Kuntowijoyo) Vagina Lewat celah ini engkau mengintip kehidupan. Samar-samar dari balik sepi bisik malam menembangkan bumi. Engkau tidak paham mengapa laut tidak b…
Puisi: Gelas (Karya Kuntowijoyo) Gelas Itulah yang kukerjakan. Mengumpulkan gelas Kembali. Sambil mengenangkan bahwa bibir Lembut telah menyentuh tepinya. Kuhapus dengan Pelan-pelan …