Puisi: Surat yang Disertai Pisau (Karya Kurniawan Junaedhie) Surat yang Disertai Pisau Suratmu sudah tiba semalam. Ada isak tangis, dan sebilah pisau menyertainya. Aku membacanya berulang-ulang sambil tiduran…
Puisi: Biarlah Aku Terus Terlunta (Karya Toto ST Radik) Biarlah Aku Terus Terlunta Biarlah aku terus terlunta di jalan-jalan asing berdebu sendirian meraba arah hid…
Puisi: Aku Belum Bisa Menyebutmu Lagi (Karya Taufiq Ismail) Aku Belum Bisa Menyebutmu Lagi Ya, aku belum bisa menyebut namamu lagi Dalam surat, buku harian dan percakapan sehari-hari Kembali seakan se…
Puisi: Nisan (Karya Chairil Anwar) Nisan Untuk Nenekanda Bukan kematian benar menusuk kalbu Keridhaanmu menerima segala tiba Tak kutahu setinggi itu di atas d…
Puisi: Kisah Kita Tinggallah Nama (Karya Dimas Indiana Senja) Kisah Kita Tinggallah Nama Setelah lama kukubur dalam-dalam rasa sakit yang paling rintih ini, kau mengabariku berita tentang kematian sejarah, d…
Puisi: Mungkin (Karya Mustafa Ismail) Mungkin Mungkin kita cuma butuh satu atau dua kata memastikan perjalanan: dilanjutkan atau ditunda setelah p…
Puisi: Kecewa (Karya A. Munandar) Kecewa Aku pernah berharap senyap menangis dalam gelap. Aku pernah terluka berdarah berkali-kali malah. Kita memilih…
Puisi: Aku Bercerita Kepada Malam (Karya Sam Haidy) Aku Bercerita Kepada Malam Aku bercerita kepada malam Tentang kisah yang tertambat di dermaga jiwa Dicampakkan angin yang berpaling ke lain ara…
Puisi: Skenario Bunuh Diri (Karya Dorothea Rosa Herliany) Skenario Bunuh Diri Ular-ular melilit pada tubuhmu. hayatilah sekuntum bunga yang menyebarkan aroma birahi. …
Puisi: Melerai Air Mata (Karya A. Munandar) Melerai Air Mata Haruskah tenggelam menyelam lebih dalam untuk mengangkut seluruh cinta yang tersangkut di relung jiwa? Ai, sudah saat…
Puisi: Yang Kugenggam (Karya Dorothea Rosa Herliany) Yang Kugenggam Yang kugenggam ini mungkin bayang-bayangku sendiri: menggeliat waktu kuberi nafas. dan menatap, waktu kutetesi darah luka…
Puisi: Lagu untuk Kesedihan (Karya Alex R. Nainggolan) Lagu untuk Kesedihan gerhana telah menelusup ke rumah kita jendela kelam tanpa bebayang tak ada ucapan selamat pagi yang gembira …
Puisi: Bertamu di Kamar Sunyi (Karya Moh. Wan Anwar) Bertamu di Kamar Sunyi kubersihkan diri, kurapikan baju, bertamu di kamar sunyi. Tapi tak ada Tuan rumah yang tiap malam menggedor jantung, merobek s…
Puisi: Orkestra Bunga Gugur (Karya Dorothea Rosa Herliany) Orkestra Bunga Gugur Akhirnya hanya kesunyian yang kuterima dari bingkai lukisan. Pada dinding itu -tak ada…
Puisi: Tentang Cinta yang Lebih (Karya D. Kemalawati) Tentang Cinta yang Lebih Barangkali terlanjur kukabarkan tentang kesetiaan sedang penantian terlanjur panjang dan ketika timbul kesadaran …