Puisi: Dalam Masa Gelap Anakku (Karya Mawie Ananta Jonie) Dalam Masa Gelap Anakku Dalam masa gelap anakku apa yang bisa kita kerjakan, aku berharap kalau jejak langkah y…
Puisi: Selamatkan Dirimu (Karya Aspar Paturusi) Selamatkan Dirimu dapatkah engkau merangkul hening ketika sendiri melangkah ke kamar sementara badai mengamuk di luar bagai…
Puisi: Ziarah Bencana (Karya Sulaiman Juned) Ziarah Bencana Aku ziarahi negeri air mata. hati membatu luka membisu hati berlagu luka membeku bulan tembaga tertusuk runcing ilal…
Puisi: Numpang Perahu Nuh (Karya Dorothea Rosa Herliany) Numpang Perahu Nuh Aku selalu tidur di atas perahu Nuh. melambung dalam riak kata-kata dan legenda. kebahagiaan ada di pucuk mimpi . Sen…
Puisi: Renungan Tua (Karya Diah Hadaning) Renungan Tua (1) Laut temaram muram di bawah hujan perahu sepi mengapung sendiri jauh pesisir dari taksir ada yang menggelepar di k…
Puisi: Bulan Bencana (Karya Sulaiman Juned) Bulan Bencana Kampung-kampung masih terkepung sepi. Gerimis berkelahi di halaman. Kadang meruncing menembus dada menyaksikan bencana tak …
Puisi: Seabad Merdeka (Karya Aspar Paturusi) Seabad Merdeka seabad proklamasi, masihkah ada dirayakan di seluruh nusantara? masih negara kesatuan namamu? atau sudah ada sekian negara…
Puisi: Episode Gurita Tua (Karya Sulaiman Juned) Episode Gurita Tua Menyambut Ramadhan di sunyi gelap malam. Angin menusuk-nusuk sukma. Gerimis tempias ke wajah semesta satu mil mendekati …
Puisi: Ketika Burung Merpati Sore Melayang (Karya Taufiq Ismail) Ketika Burung Merpati Sore Melayang Langit akhlak telah roboh di atas negeri Karena akhlak roboh, hukum tak tegak berdiri Karena hukum tak t…
Puisi: Untuk Duka Aceh (Karya Medy Loekito) Untuk Duka Aceh Ombak sepi Menggapai mesjid Alpa mengucap salam. Januari, 2005 Analisis Puisi : Puisi &q…
Puisi: Di Mana Kamu, De'Na? (Karya W.S. Rendra) Di Mana Kamu, De'Na? (Puisi Mengenang Tsunami Aceh 2004) Akhirnya berita itu sampai kepada saya: Gelombang tsunami setinggi …
Puisi: Merapi (Karya Yudhistira A.N.M. Massardi) Merapi (1) Kau Isyaratkan penanda purba Di puncak Bergulung bagai ombak Beribu domba hitam Berlari dari magma Gemuruh tanpa kata I…